Tampilkan postingan dengan label Merak Bakauheni. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Merak Bakauheni. Tampilkan semua postingan

Kamis, 30 Agustus 2007

SBY Minta Kemacetan Merak-Bakauheni Diatasi


TANGERANG (Berita Nasional) : Presiden meminta Menhub, Pemporv Lampung, Banten, dan DKI Jakarta mengatasi kemacetan di Pelabuhan Merak – Bakauheni.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan perintah tersebut ketika meresmikan patung Proklamator Soekarno-Hatta di gerbang masuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (29/8-07). Menurut Presiden, Merak – Bakauheni merupakan lintasan penghubung perekonomian utama antarprovinsi. Sebab itu, jalur tersebut harus dalam kondisi lancar.

“Antrean panjang di penyeberangan Merak dan Bakauheni (sejak sepekan terakhir, red) menunjukkan ada linkage antara ekonomi di Lampung, Banten, dan Jakarta. Carikan solusi segera termasuk Saudara Menteri Perhubungan (Menhub). Koordinasikan dengan pimpinan daerah Lampung dan Jakarta,” kata Presiden.

Sampai kemarin, penumpukan kendaraan yang hendak menyeberang ke Sumatera belum teratasi. Antrean bahkan mencapai jalan tol Merak Km 92, Cilgon Barat. Kondisi ini juga terjadi di Bakauheni.

Kemacetan karena jumlah kapal berkurang. Dalam kondisi normal, kapal yang melayani Merak – Bakauheni berjumlah 17 – 19, kini hanya 13 kapal. Menurut Manajer Operasional PT ASDP Cabang Bakauheni, Zailis anas, kini sejumlah kapal docking (sedang perbaikan) dan satu kapal, KM Nusa Dharma, rusak. Diperkirakan hari ini kapal yang docking (KM Nusa Mulia dan KM Tribuana) bisa beroperasi.

Untuk mengatasi kemacetan, PT ASDP menambah satu kapal feri dan dua kapal landing craft tank milik TNI AL. “Segera ada tampabahan dua kapal lagi besok (hari ini) dan lusa (besok) karena ada yang selesai docking,” kata Direktur PT ASDP Ahmad Syukri.

Masalah di perlintasan Merak – Bakauheni dapat perhatian serius Presiden SBY. Jika tidak dibenahi, kondisi ini bisa menghambat pertumbuhan kawasan Banten, Jakarta, dan Lampung.

Desakan agar Menhub Jusman Syafii Djamal segera mencari solusi mengatasi kemacetan juga disampaikan anggota Komisi V dari dari F-KB DPR Abdullah Azwar Anas. “Masak dari tahun ke tahun kita terus hadapi masalah yang itu-itu juga,” ujarnya.

Menhub, ujar Azwar, mesti berkoordinasi lintas sektoral untuk membicarakan persoalan kemacetan secara komprehensif. Menurut Azwar Anas, kemacetan di Merak tidak bisa diselesaikan Direktorat Perhubungan Darat, tetapi perlu melibatkan pihak lain seperti Ditjen Perhubungan Laut (Hubla). “Minimal ada koordinasi antara dua instansi itu. Inisiatif itu harus datang dari Menhub,” katanya.

Kemacetan rutin yang terjadi di pelabuhan penyeberangan, ujar Azwar, akibat tidak adanya system perhubungan nasional yang memadai.

Kemacetan sepekan terakhir menyebabkan PT Marga Mandala Sakti (MMS), operator tol Jakarta-Merak rugi hingga Rp140 juta per hari.(*)

Postingan Lama Beranda

Foto-Foto