Selasa, 20 November 2007

8 Pemuda Rampok Pedagang Siomay

KOTABUMI (Berita Nasional): Sekawanan perampok bersepeda motor, Minggu (18/11), pukul 11.00, menggasak uang Rp800.000 milik seorang pedagang siomay, di Jalan raya Desa Talangbojong, Kotabumi, Lampung Utara, Lampung.

Korban bernama Erwansyah (25), warga Gang Tulang Bawang, Tanjung Aman, Kotabumi. Para perampok sempat menganiaya korban sehingga mengalami pendarahan di hidung dan memar di kepala. Para perampok juga merusak gerobak dorong milik koraban. Kini korban dirawat RSU Ryacudu, Kotabumi.

Modus operandi peristiwa itu, korban dihadang di tengah perkebunan karet. Para perampok langsung memukuli korban pakai potongan kayu. Setelah korban jatuh tak berdaya, para pelaku mengambil uang Rp200 ribu di dalam laci dan Rp600 ribu di dompet korban.

Setelah pelaku pergi, kebetulan Kepala Desa Kotabumi Tengah, Johan (45) melintas. Ia membawa korban ke rumah sakit. Menurut Erwansyah, uang Rp600 ribu itu adalah uang setoran selama dua hari yang belum disetorkan kepada bosnya. Sementara, uang Rp200 ribu di laci adalah hasil penjualan hari itu.

Menurut Johan, lokasi tempat kejadian memang jauh dari rumah penduduk dan di tengah kebun karet. Saat melintas, ia melihat korban minta tolong dan wajahnya berlumuran darah.

Atas kejadian itu, satuan pengendali kemanan petugas dari Polres Lampung Utara yang menerima laporan adanya kejadian itu langsung terjun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.(*)

Kamis, 15 November 2007

Polri Bongkar Komplotan Pembajak Lagu

JAKARTA (Berita Nasional) : Bareskrim Polri membongkar komplotan pembajak lagu। Dari 20 orang yang sudah diamankan, satu orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Komplotan ini diduga telah melakukan pembajakan terhadap 4,8 juta lagu Indonesia dan lagu asing dan dijual melalui internet dan kios di pertokoan.

Kabareskrim Polri Komjen Bambang Hendarso Dhanuri menyatakan bahwa penertiban terhadap pembajak lagu akan terus dilakukan.

"Pembajakan lagu ini sudah sangat sering dikeluhkan Asiri bahkan juga industri rekaman asing। Sehingga kita akan terus melakukan penertiban ke segala bentuk pembajakan lagu," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (14/11).

Dalam kesempatan itu, hadir Robert Gaol dari International Federation Phonographic Industry yang menyatakan apresiasinya terhadap Polri yang berhasil menangkap pembajak dan penjual lagu bajakan melalui internet।

Menurut Direktur Ekonomi Khusus Brigjen Wenny Waraow modus operandi tersangka dan 19 anak buahnya sangat cerdik। Pelaku mendapatkan lagu-lagu digital dengan cara mengkopi dari situs-situs internet dalam bentuk MP3, video klip, M4 yang diperoleh dari cd atau dvd. Kemudian, diformat ulang menjadi MP3 dan MP4.

Setelah itu, komplotan ini melakukan sedikit perubahan dan editing serta diperbanyak ke komputer di konter-konter download di pusat perbelanjaan। "Setiap lagu dijual dengan harga Rp3.000 sampai Rp5.000," ujar Wenny.

Wakadiv Humas Polri Brigjen Anton Bachrul Alam menyatakan ada seorang tersangka bernama Djoni Tan। Ke-19 anak buahnya yang statusnya masih saksi dan masih menjalani pemeriksaan intensif.

Mereka ditangkap Counter Download Mania Blok M Mall, Roxy Mas, Taman Mini Suare, Kelapa Gading, Metropolis Square dan lainnya. "Penindakan terhadap pembajak lagu ini akan terus dilakukan bahkan hingga ke konter-konter di mal-mal," ujar Anton. (media indonesia)

Selasa, 13 November 2007

Massa Tuntut Pilkada Tulangbawang Diulang

MENGGALA (Berita Nasional): Pendukung pasangan A.A. Syofandi-Wasito dan Khamamik-Yulizar Marzuki berunjuk rasa ke Kantor KPU, Senin (12-11), menuntut pilbup ulang. Massa tiba di Kantor KPU Tulangbawang, Lampung sekitar pukul 12.00, dengan diangkut 20 truk.

"Ada 160.619 orang yang tidak bisa menggunakan hak pilih. Untuk itu, kami minta KPU melakukan pemilihan ulang," ujar Koordinator Lapangan Umar Ahmad yang juga wakil ketua DPC PDI-P Tulangbawang.

Beberapa utusan kecamatan juga mengungkapkan bukti-bukti pelanggaran Pilbup tanggal 6 November lalu.

Setengah jam beraksi di depan kantor, massa yang terus bertambah itu dikomando masuk halaman kantor KPU. "Anggota KPU tidak ada satu pun yang keluar mendengarkan aspirasi kami," ujar Umar, lalu mengajak massa memasuki kantor.

Langkah mereka diadang 60 anggota Samapta Polres Tulangbawang. Dorong-mendorong pun terjadi. "Silakan kalau mau aksi, kami hanya bertugas mengamankan agar semua berjalan lancar," kata Kapolres Tulangbawang AKBP Suyono.

Kapolres menawarkan dialog 10 perwakilan massa dengan anggota KPU. Namun, korlap menolak. "Kami semuanya satu, masyarakat Tulangbawang. Jadi, biarkan kami semua masuk," ujar Umar.

Situasi memanas karena aparat tetap menahan. Massa pun merobohkan pagar Kantor KPU. Aksi mereda setelah mobil water cannon yang dikendarai Brimob maju dan siap-siap menyemprotkan air. Korlap kemudian menenangkan massa dan menyetujui dialog.

Usai beraksi di KPU, massa berunjuk rasa di Gedung DPRD. Hasil rapat dengan 11 anggota DPRD yang dipimpin unsur pimpinan, Made Paita dan Herman Artha, menelurkan lima kesepakatan, antara lain pertama, Dewan melalui Komisi A akan memanggil KPU, Panwasda, Polres, dan Kejaksaan Negeri Menggala, hari Selasa (12-11), untuk menyikapi pengaduan masyarakat tentang kecurangan pilbup.

Dalam pertemuan yang dihadiri kapolres dan Kasi Intel Kejari Andi Lazuardi itu terungkap pelanggaran berupa terbitnya kartu ganda. Kemudian politik uang, kekacauan proses administrasi pendataan mata pilih dan DPT. Terakhir, mobilisasi mesin birokrasi untuk memenangkan satu calon bupati.(lampungpost)

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Foto-Foto