Oknum Marinir Mengamuk Lagi
BANDAR LAMPUNG (KORAN_ONLINE) : Oknum marinir kembali bertindak brutal. Setelah menggegerkan jagat Indonesia dengan penembakan warga Alastlogo, Pasuruan, Jawa Timur, beberapa bulan lalu, kali ini marinir bikin heboh . Sejumlah anggota pasukan elit TNI-AL menganiaya seorang anggota Polri dan dua orang tukang ojek di Bandar Lampung, Rabu (14/8-07) siang.
Kasus itu terjadi di Pasar Bambu Kuning, Bandar Lampung. Sebelum menganiaya polisi bernama Bripka Meri Erlian dan dua tukang ojek, mereka merusak RM Bundo Kandung dan RM Begadang I. Bahkan, mereka sempat merusak beberapa sepeda motor milik tukang ojek.
Akibat penganiayaan tersebut, wajah Brigadir Kepala (Bripka) Erlian babak belur. Ia mendapat sembilan jahitan di bibir dan tiga di kepala bagian belakang. Dua tukang ojek juga babak belur di wajah.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sekelompok oknum anggota Marinir itu awalnya mendatangi RM Bundo Kandung dengan menumpang dua mobil dan satu sepeda motor. Mereka mencari anggota Reserse Narkoba Polda Lampung, Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Yose Rizal alias Jajak. “Ini “pegangan “ Jajak ya,” kata seorang di antaranya.
Namun, Jajak sudah beranjak dari tempat itu beberapa saat sebelum mereka datang. Karena tidak menemukan orang yagn dicari, rumah makan itu pun dijadikan sasaran. Sebelum memecahkan kaca, mereka melepaskan tembakan tiga kali ke udara.
Dari RM Bundo Kandung, mereka menuju RM Begadang I dan menanyakan keberadaan Jajak kepada orang-orang yang berada di sana. Di tempat itu pun mereka tidak menemukan Jajak.
Mereka pun kembali memecahkan kaca rumah makan. Kelompok itu lalu menuju pos polisi Bambukuning. Bripka Meri yang berjaga di pos dianiaya hingga babak belur.
Mendengar keributan di pos tersebut, sejumlah tukang ojek beramai-ramai datang untuk melihat apa yang terjadi. Nahas, dua di antara tukang ojek tersebut ikut dipukuli dan sepeda motor mereka dirusak. Setelah puas melampiaskan kemarahan, sekelompok oknum anggota mariner itu kemudian berlalu dari tempat itu.
Menurut informasi, kasus itu bermula dari penangkapan Johan, residivis kasus narkoba, di Mall Kartini. Johan berikut sepeda motornya dan barang bukti sabu-sabu lalu dibawa ke Polda.
Ketika diinterogasi, Johan mengaku mendapatkan sabu-sabu itu dari oknum anggota TNI AL, Sersan Kepala Zn. Bahkan, sepeda motor yang dibawanya pun milik Zn. Malam itu juga Zn meminta motornya dikeluarkan, tetapi ditolak.
Petugas lalu menggeledah rumah kontrakan yang biasa disinggahi Zn di Telukbetung Selatan. Dari kamar Zn, petugas menemukan ribuan plastic pembungkus pil ekstasi, pistol FN rakitan, dan lima butir peluru aktif.
Dalam kasus ini, petugas mengamankan oknum anggota TNI AD Koptu AB, anggota Polres Tanggamus Bripda YS, dan tiga warga sipil, yaitu Saf (wanita), Sup, dan Mu. Polisi juga mengamankan dua linting ganja, sabu-sabu, alat pengisap, dan plastic pembungkus.
Untuk mengantisipasi meluasnya keributan, Poltabes telah berkoordinasi dengan jajaran TNI AL, Brigif III Marinir Piabung, dan TNI AD.
Komandan Brigif III Marinir Piabung Kol (Mar) Fredrick Saut Tamba Tua belum bisa menjelaskan kejadian tersebut.
Posting Komentar