PEKA
PEKA alias mudah merasa; mudah terangsang. Kata PEKA bisa juga diartikan sebagai suatu perasaan mudah ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain. Ketika orang lain sedih, kita ikut merasa sedih. Orang gembira, kita bisa merasakan kegembiraan itu.
Sedangkan Kepekaan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Terbitan Balai Pustaka berarti kesanggupan bereaksi terhadap suatu keadaan.
Bicara masalah kepekaan atau sensitifitas ternyata sudah luntur di kalangan masyarakat kita. Rasa peduli orang-orang kaya terhadap orang miskin sangat tipis. Egoisme dan memeningkan diri sendiri justru yang menonjol. Jika melihat ada orang lain kesusahan di depan mata itu hanya dianggap sebagai pemandangan biasa saja. Perasaannya tidak tersentuh sedikit pun untuk ikut membantu meringankan apalagi memberi solusi.
Hal itu dapat kita simak dari berita kompas baru-baru ini, seperti yang tertulis dibawah ini:
Orang miskin berebut barang kebutuhan pokok merupakan pemandanganmakin biasa di negeri ini. Akan tetapi, melihat orang kaya berebutbantal adalah pemandangan langka. Itulah yang terjadi di tokoDebenhams, Senayan City, Jakarta, sejak Kamis (19/6) malam hinggaMinggu (22/6).
Bantal yang diperebutkan tentu bukan sembarang bantal. Bantal-bantalitu punya keistimewaan, empuk dan nyaman bagi kepala. Tentu saja itubarang impor bermerek terkenal dari Florence sampai King Koil.
Menurut seorang staf penjualan Debenhams yang sabar melayanipertanyaan dan permintaan pembeli, harga normal bantal warna putihtulang itu mencapai Rp 700.000 per buah. Dalam Pesta Diskon TengahMalam Senayan City pada 19-22 Juni, bantal itu dijual sekitar Rp350.000 per buah.
Bantal Lorence yang empuk dan bisa dicuci di mesin cuci harganormalnya Rp 300.000-an per buah, tengah malam itu didiskon jadi Rp69.000. Kehebohan selalu terjadi saat staf toko mengeluarkan sekarung bantal.
Pembeli, baik lelaki, perempuan, maupun anak-anak, berebut danmenarik bantal dari karung. "King Koil gitu loh bo...," kata seorangpembeli.
Mereka tak hanya membeli dua bantal, tetapi banyak yang memborongsampai enam bantal. "Mas, jam berapa bantalnya datang lagi. Buruandong," tanya seorang gadis cilik kepada seorang staf toko Debenhams.
Pembeli tak hanya menyerbu bantal atau seprai, tetapi juga kemeja dankaus lelaki. Baju perempuan, tas, dan sepatu penuh pembeli.
Gerai tasmerek Bonia ikut mendapat rezeki sekalipun tak memiliki banyak jenisbarang yang didiskon. Pesta Diskon Tengah Malam itu benar-benar menyedot pembelanja.
Sabtu(21/6) malam menjadi puncaknya. Jalan Asia Afrika mulai Hotel Muliahingga depan Plaza Senayan macet. Untuk mencapai Senayan City dariAsia Afrika butuh waktu sejam.
Di Senayan City, sejak Sabtu pukul 21.00 (saat pesta diskon dimulaihingga pukul 24.00), seluruh tempat parkir di dalam area penuh. Calonpembelanja harus parkir di tempat lain, misalnya Senayan Trade Centerdi seberang Senayan City, di jalanan samping pusat belanja itu, atauJalan Asia Afrika yang kemarin malam berkurang dua lajur untuk parkirmobil.
Public Relations and Tenant Communications Manager Senayan City SriAyu Ningsih menjelaskan, event yang kemarin digelar adalah bagian dariJakarta Great Sale dalam rangka ulang tahun ke-481 kota Jakarta.
Selain Debenhmas, ada beberapa tenant ikut berpartisipasi. Sebenarnya tak hanya Senayan City yang mengadakan pesta diskon hingga80 persen, pusat belanja papan atas lain seperti Mal Taman Anggrek,Mal Pondok Indah, dan Plaza Senayan juga mengadakan pesta diskon.
Rata-rata pengunjung pusat belanja tersebut naik. Pengunjung ke Mal Taman Anggrek Minggu kemarin membeludak. Pengelola harus menjadikan jalan di sisi kanan mal tempat parkir tambahan untukmotor.
Akan tetapi, kehebohan terjadi di Senayan City. Chief Operating Officer Senayan City Leigh Regan menargetkan,penjualan barang di Senayan City naik 50 persen-100 persen. Tampaknyatarget itu tak meleset jauh.
"Khusus di Debenhams terdapat kenaikanpenjualan 50-100 persen, sedangkan untuk tenant lain 20-30 persen,"kata Ayu semalam.
Nafsu belanja sebagian besar orang Indonesia memang luar biasa. Eventpesta diskon seperti ini ada baiknya juga. Minimal agar orang kayakita tak sering belanja ke Singapura yang kerap kali mengadakan pestadiskon.
Posting Komentar