Kegiatan Bahasa dan Sastra Kurang Wahana
PALEMBANG (Berita Nasional) : Rangkaian kegiatan dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2007 yang diselenggarakan Balai Bahasa Sumsel ditutup Selasa (11/9) dengan penyerahan hadiah. Banyaknya peserta dari kalangan pelajar dan mahasiswa menunjukkan kegiatan bahasa dan sastra diminati tetapi kurang wahana penyaluran.
Kepala Balai Bahasa Sumsel B Trisman mengungkapkan, kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra selama sebulan diikuti sekitar 1.500 peserta dan 120 sekolah di Sumatera Selatan. Sebagian besar sekolah di kabupaten/kota di Palembang ikut serta.
"Kualitas peserta juga meningkat dari segi apresiasi maupun kemampuan. Pada lomba tahun- tahun sebelumnya, penampilan para peserta cenderung monoton namun tahun ini tampak dipersiapkan dengan baik. Misalnya dalam lomba musikalisasi puisi tahun lalu, peserta hanya membuat musikalisasi berdasarkan naluri tetapi sekarang tidak," kata Trisman.
Menurut Trisman, pelajar dan mahasiswa di Sumsel memiliki minat yang tinggi terhadap bahasa dan sastra tetapi tidak mempunyai kesempatan berpartisipasi. "Pemerintah daerah di Sumsel perlu mendukung pengembangan minat bahasa dan sastra di kalangan pelajar dan mahasiswa. Kami merasa dukungan dari pemerintah daerah dan pihak yang berkompeten masih terlalu jauh dari harapan," ujar Trisman.
Tahun depan, kata Trisman, kegiatan dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra akan lebih ramai dengan kegiatan karena bertepatan dengan Tahun Bahasa. Balai Bahasa Sumsel merencanakan membuat kegiatan selama satu tahun sehingga setiap bulan ada kegiatan.
Trisman mengutarakan, meningkatnya minat terhadap bahasa dan sastra tidak terlepas dari adanya kegiatan bengkel sastra yang diselenggarakan di sekolah- sekolah. Sayangnya, kegiatan bengkel sastra untuk tahun 2007 sudah berakhir dan baru dilaksanakan lagi tahun depan.
"Bengkel sastra adalah sarana pembelajaran bahasa dan sastra. Akhirnya para pelajar mampu menampilkan sebuah karya yang baik. Motivasi individu untuk menggeluti bahasa dan sastra itu penting, tetapi yang tidak kalah penting adalah kondisi lingkungan sekitar yang mendukung," ujarnya. (kcm)
Kepala Balai Bahasa Sumsel B Trisman mengungkapkan, kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra selama sebulan diikuti sekitar 1.500 peserta dan 120 sekolah di Sumatera Selatan. Sebagian besar sekolah di kabupaten/kota di Palembang ikut serta.
"Kualitas peserta juga meningkat dari segi apresiasi maupun kemampuan. Pada lomba tahun- tahun sebelumnya, penampilan para peserta cenderung monoton namun tahun ini tampak dipersiapkan dengan baik. Misalnya dalam lomba musikalisasi puisi tahun lalu, peserta hanya membuat musikalisasi berdasarkan naluri tetapi sekarang tidak," kata Trisman.
Menurut Trisman, pelajar dan mahasiswa di Sumsel memiliki minat yang tinggi terhadap bahasa dan sastra tetapi tidak mempunyai kesempatan berpartisipasi. "Pemerintah daerah di Sumsel perlu mendukung pengembangan minat bahasa dan sastra di kalangan pelajar dan mahasiswa. Kami merasa dukungan dari pemerintah daerah dan pihak yang berkompeten masih terlalu jauh dari harapan," ujar Trisman.
Tahun depan, kata Trisman, kegiatan dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra akan lebih ramai dengan kegiatan karena bertepatan dengan Tahun Bahasa. Balai Bahasa Sumsel merencanakan membuat kegiatan selama satu tahun sehingga setiap bulan ada kegiatan.
Trisman mengutarakan, meningkatnya minat terhadap bahasa dan sastra tidak terlepas dari adanya kegiatan bengkel sastra yang diselenggarakan di sekolah- sekolah. Sayangnya, kegiatan bengkel sastra untuk tahun 2007 sudah berakhir dan baru dilaksanakan lagi tahun depan.
"Bengkel sastra adalah sarana pembelajaran bahasa dan sastra. Akhirnya para pelajar mampu menampilkan sebuah karya yang baik. Motivasi individu untuk menggeluti bahasa dan sastra itu penting, tetapi yang tidak kalah penting adalah kondisi lingkungan sekitar yang mendukung," ujarnya. (kcm)