Selasa, 06 November 2007

Polisi Bidik Pidana Pencucian Uang Adelin Lis

JAKARTA (Berita Nasional/ANTARA News) - Penyidik Polri akan membidik kasus tindak pidana pencucian yang yang diduga dilakukan oleh Adelin Lis, terdakwa kasus pembalakan liar yang divonis bebas Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan, Senin (5/11).

"Polri akan mendukung upaya jaksa untuk mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung di samping akan melakukan penyidikan kasus pencucian uang terhadap Adelin Lis," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Sisno Adiwinoto di Jakarta, Selasa.

Namun, Sisno tidak menjelaskan lebih rinci soal dugaan pidana pencucian uang oleh Adelin Lis.

Sisno juga menyayangkan sikap hakim PN Medan yang tidak menggelar sidang di lokasi kejadian untuk melihat lokasi kerusakan hutan yang dilakukan oleh Adelin Lis.

Polri telah melakukan penyidikan optimal dan telah dapat membuktikan bahwa telah terjadi perusakan hutan. Ada fakta obyektif yang perlu dilihat, katanya.

Jaksa, kata Sisno, sebenarnya telah menyarankan agar hakim dalam memutus perkara perlu melihat fakta lapangan.

"Dengan tidak melihat fakta di lapangan itu, maka sidang tidak bisa berlangsung objektif, tidak jujur dan tidak adil," katanya menegaskan.

Ia mengharapkan agar instansi atau pihak lain perlu melakukan pengkajian yang mendalam atas putusan bebas Adelin Lis yang kontroversial itu.

Hakim, pada 5 November 2007 menjatuhkan vonis bebas kepada Adelin Lis karena tidak terbukti melakukan pembalakan liar.

Ia juga dinyatakan tidak terbukti menebang kayu di luar area rencana kerja tahunan yang didakwakan oleh penuntut umum.

Menurut Majelis Hakim, Adelin terbukti bersalah tidak menaati peraturan tebang pilih tanam Indonesia.

Namun, kesalahan itu bukan merupakan wilayah hukum pidana melainkan masalah administrasi sehingga yang patut menghukumnya adalah Menteri Kehutanan.

Sebelumnya, Jaksa menuntut Adelin dengan hukuman 10 tahun penjara, denda Rp1 miliar dan membayar kerugian negara Rp119,8 miliar.

Adelin sempat kabur ke luar negeri sebelum tertangkap di Beijing, China, pada 8 September 2006 saat mengurus perpanjangan paspor di KBRI Beijing. (*)

Sabtu, 03 November 2007

PT GMP Kejar Target 200 Ribu Ton Gula

GUNUNG BATIN (Berita Nasional) : Gubernur Lampung Drs. Sjahroeddin ZP memberikan dukungan penuh terhadap PT Gunung Madu Plantations untuk mengejar target 200 ribu ton gula tahun depan. Dilihat dari perkembangan usaha, stabilitas keamanan, dan kesejahteraan karyawan PT GMP dinilai yang terbaik di Lampung.

“Saya harapkan PT Gunung Madu Plantations tetap terdepan dalam industri gula di Lampung, baik produksi, kesehatan manajemen, dan kesejahteraan karyawannya,” kata Gubernur di hadapan pimpinan, staf, dan karyawan PT GMP, Selasa (30/10) malam, di GSG Perumahan I site Gunung Batin.

Program kemitraan yang dilaksanakan perusahaan ini, menurut Gubernur, merupakan program yang harus didukung oleh pemerintah dan masyarakat Lampung. Kemitraan merupakan salah satu bentuk kepedulian PT GMP terhadap masyarakat setempat untuk bersama-sama menikmati manisnya tebu.

Peran PT GMP bagi perputaran ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat setempat, juga mendapat pujian dari purnawirawan jenderal bintang tiga Polri itu. “Kontribusi PT GMP terhadap Provinsi Lampung bukan hanya dari pajak, para karyawan yang berbelanja setiap minggu ke Bandar Lampung juga memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Sjahroeddin ZP.
Pada kunjungan perdana di perusahaan gula tertua di Lampung ini, Gubernur menyampaikan terimakasihnya kepada PT Gunung Madu Plantions (GMP), yang memberikan bantuan sebuah mobil sedan Camry seharga Rp400 juta untuk kendaraan dinas (operasional) Pemerintah Provinsi Lampung.
Penyerahan mobil mewah tersebut dilakukan General Manager PT GMP Jimmy Maskun kepada Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. di halaman Kantor Gubernur, akhir Agustus tahun lalu.
"Kami sangat berterima kasih kepada PT GMP yang memberikan mobil berpelat merah dengan nomor polisi BE-1015-AZ. "Mobil ini digunakan operasional tamu-tamu penting Provinsi seperti menteri dan pejabat eselon setingkat lain," kata Sjachroedin Z.P.
Gubernur menyatakan salut atas respons yang begitu besar dari PT GMP. Sebab, PT GMP segera merespons surat Pemprov Lampung dan membantu pengadaan satu sedan Camry ini. Sebab, Pemprov kini memang tidak memungkinkan membeli kendaraan dinas."
Menurut Gubernur, Pemprov kini dilarang membeli mobil dinas kecuali ambulans dan mobil pemadam kebakaran. Selain juga, ada aturan yang sangat ketat untuk menge-dump mobil-mobil dinas ini.
"Sedangkan kini, kondisi mobil yang digunakan bagi tamu-tamu penting, sedan Volvo, sudah sangat tua. Sebab itu, kalau tamu banyak, Pemprov terpaksa menyewa mobil. Untung saja saat rapat gubernur se-Sumatera lalu, kami bisa menggunakan mobil Kijang yang belum dipakai," ujar Sjachroedin.
Jembatan Selat Sunda

Di hadapan pimpinan, staf, dan karyawan PT Gunung Madu Plantations yang bertatap muka dengannya di GSG Perumahan I, Gubernur memaparkan programnya membangun jembatan selat sunda yang bekerjasama dengan Pemprov Banten.

“Kehadiran Jembatan Selat Sunda (JSS) yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera akan sangat membantu karyawan PT Gunung Madu Plantations yang ingin pulau ke Jawa. Mereka tidak perlu lagi mengantri di Pelabuhan Bakauheni, karena sudah ada pilihan lain untuk menyeberang,” kata Gubernut Lampung Sjahroeddin ZP.

Pembangunan Jembatan Selat Sunda merupakan kesepakatan Pemprov Banten dan Lampung. Sebelumnya sempat muncul wacana membangun terowongan Selat Sunda. Namun setelah ada studi terbaru dari Wiratman & Associates, kedua gubernur sepakat membangun jembatan.

Adanya sarana penghubung alternatif ini akan sangat menguntungkan kedua provinsi, termasuk bagi provinsi di Sumatera lainnya. "Lancarnya sarana transportasi akan memudahkan hasil bumi dari Sumatera dibawa ke Pulau Jawa," katanya.

Dengan jembatan selat sunda, kata Gubernur, pengiriman gula Gunung Madu dari Lampung ke Pulau Jawa akan semakin lancar.

Jembatan yang akan dibangun 70 meter di atas permukaan laut dengan lebar 60 meter itu akan dibagi menjadi enam jalur. Masing-masing dua jalur untuk kereta api, kendaraan roda empat, dan roda dua.

"Sejauh ini investor yang siap menjadi penyandang dana adalah PT Arta Graha. Semoga investor lain, baik dalam maupun luar negeri bisa segera menyusul," kata Sjahroedin.

Ia juga menyampaikan keinginannya menjadikan Provinsi Lampung sebagai sentra bibit padi hibrida.

Hingga tahun 2007, benih hibrida yang telah disalurkan kepada petani sudah mencapai 1.340 ton dengan produksi beras hingga 420 ribu ton. Tahun 2009, ditargetkan produksi benih hibrida akan mencapai 3.000 ton, dengan produksi beras sebesar 880 ribu ton atau sekitar 20 persen dari target penambahan produksi beras nasional.

Benih padi hibrida hasil produksi Bernas sendiri memiliki keunggulan produksi dibanding benih lokal maupun hibrida lainnya. Berdasarkan hasil uji tanam di beberapa provinsi di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali dan NTT, rata-rata bibit hibrida mampu menghasilkan produksi 10,27 ton gabah per hektare.

Disambut Gembira

Kedatangan Gubernur Lampung di site PT Gunung Madu Plantations ini mendapat sambutan hangat dari tuan rumah. Grup Band Jassica D-7 kebanggaan perusahaan ini ditampilkan di GSG Perumahan I untuk memeriahkan acara pertemuan Gubernur dengan warga Gunung Madu. Beberapa penyanyi juga dihadirkan di sini.

“Malam ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi manajemen, karyawan dan keluarga besar PT Gunung Madu Plantations karena kehadiran Bapak di tengah-tengah keluarga besar PT GMP,” kata General Manager PT GMP H.M. Jimmy Mahshun mengawali sambutannya.

Kehadiran gubernur, kata Pak Jimmy melengkapi kebahagiaan seluruh pimpinan, staf, dan karyawan, setelah menyelesaikan tebang dan giling ke-30 dengan hasil yang paling tinggi selama 30 tahun masa tebang dan giling, yaitu 191.272,20 ton gula.

Menurut Pak Jimmy, tahun ini suasana yang lebih kondusif dan harmonis. Tenaga kerja dan sarana transport yang dikelola para kontraktor nampak lebih stabil dibanding tahun-tahun sebelumnya, keamanan juga lebih baik dan sama sekali tidak ada gejolak, sehingga penghasilan tenaga kerja sangat memadai.

“Mereka dapat menabung, sehingga uangnya dapat dibawa pulang untuk anak dan istrinya,” kata Pak Jimmy.

Program kemitraan dengan masyarakat sekitar yang dimulai dari tahun 2004 hingga sekarang menunjukkan angka yang positif. GMP memulai dari kurang lebih 300 ha, sekarang sudah mencapai 2.100 ha, papar Pak Jimmy kepada Gubernur.

“Dengan adanya kemitraan GMP dampak & manfaatnya sangat dapat dirasakan oleh para petani dan perusahaan,” tegasnya.

“Kami berharap keberadaan perusahaan semakin memberikan nilai tambah dan kontrbusi bagi lingkungan sekitar, provinsi Lampung khususnya dan secara nasional pada umumnya,” kata Pak Jimmy lagi.

Menurutnya, pembinaan karyawan dan keluarga di lingkungan site selalu menjadi perhatian manajemen. Hubungan antara manajemen dan serikat pekerja semakin serasi. Hubungan antara atasan dan bawsahan juga nampak semakin harmonis. Perusahaan juga selalu memikirkan peningkatan kesejahteraan bagi karyawan.

Selain itu perusahaan juga selalu memberikan pembinaan terhadap koperasi karyawan. Sebagai laporan, tahun 2007 ini Koperasi Gunung Madu mendapatkan Penghargaan Khusus yang diserahkan langsung oleh Presiden pada saat Hari Koperasi tgl. 12 Juli 2007 di Bali. Sampai saat ini jumlah anggotanya mendekati angkat 2000 orang, dengan total asset tercatat lebih dari Rp50 miliar.

“Di tahun yang akan datang, tantangan yang akan kami hadapi tidaklah ringan. Untuk itu kami segenap jajaran akan bekerja keras dan lebih konsisten untuk menghadapi hambatan dan tantangan. Kehadiran Bapak di tengah-tengah kami adalah suatu kehormatan dan mudah-mudahan akan menambah motivasi bagi kami untuk bekerja lebih giat,” kata Pak Jimmy mengakhiri sambutannya.

GMP Kembali Capai Produksi Tertinggi

GUNUNG BATIN (Berita Nasional) : PT Gunung Madu Plantations akhirnya lolos dari “lubang jarum” dampak kemarau tahun 2006. Produksi tahun ini yang ditargetkan 179.380 ton ternyata terealisasi 191.272,20 ton.

Pada awal buka tebang giling bulan April 2007 lalu, produksi gula PT Gunung Madu Plantations diprediksi menurun dibanding tahun lalu sebagai akibat kemarau panjang tahun 2006 yang berlanjut tahun 2007. Tahun 2006 lalu Perusahaan ini berhasil memproduksi gula sebanyak 189.716,50 ton.

Dengan hasil tebang giling tahun ini PT GMP kembali mengukir prestasi. Ini adalah rekor tertinggi sepanjang sejarah PT Gunung Madu Plantations.

“Kita bersyukur dan dapat berbesar hati, karena berhasil memecahkan rekor produksi, meningkatnya produktivitas gula (TSH) dan produktivitas tebu (TCH), serta menjadi yang terbaik di antara industri gula di Lampung dan nasional,” kata General Manager PT GMP H. Jimmy Mahshun pada acara syukuran di Guest House, 10 Oktober 2007.

Produksi gula yang dicapai tahun 2007 ini, berasal dari areal panen seluas 25.561,14 hektar, dengan tingkat produktivitas tebu 79,29 ton, produktivitas gula 7,49 ton, dan rendemen 9,43 persen. Produksi tebu sebanyak 2.026.710,39 ton.

Irigasi

Meningkatnya produksi tersebut, kata Pak Jimmy, selain karena penambahan luas areal kemitraan tebu rakyat, juga karena program irigasi yang dijalankan sepanjang musim.

Secara bertahap PT GMP sudah menambah mesin dan peralatan irigasi dengan maksud memperbesar volume tangkapan air, memperpanjang waktu penyimpanan, dan memperluas areal siraman.

Untuk sementara dapat disimpulkan bahwa irigasi teknis yang lebih intensif bisa mengurangi dampak kekeringan yang diakibatkan kemarau panjang. Dengan melihat pengalaman beberapa tahun terakhir, maka system irigasi yagn sedang digunakan sekarang perlu dijadikan standar prosedur yagn harus dikembangkan semaksimal mungkin.

Selain itu, kata Pak Jimmy, hasil tahun ini tentunya merupakan imbalan dari kerja keras dan keseriusan dalam menjalankan pekerjaan di masing-masing bagian.

Pak Jimmy menghargai kerjasama yang sudah terjalin selama ini. Namun, hal itu perlu dikembangkan dan diperluas ke semua bagian terkait. Ia juga mengajak seluruh staf dan karyawan untuk saling menghargai dan menghormati bagian atau kerabat kerja lainnya.

Efektivitas pemakaian zat pemacu kemasakan (ZPK) tahun ini, misalnya, semakin baik. Luas tanaman yagn disemprot juga bertambah. Tambahan pengelaman dan pengetahuan PT GMP tentang ripener telah mempertebal rasa percaya diri dalam merencanakan dan melaksankan program ZPK ini.

Di Divisi Harvesting, koordinasi dengan bagian-bagian terkait, seperti Tim Ripener, divisi, dan dan cane yard juga semakin terjalin baik, sehingga sebagian besar tanaman dapat ditebang dan diangkut pada waktu yang tepat.

Seluruh kegiatan tebang dan giling ke-30 PT GMP telah selesai dengan selamat, ditandai dengan keluarnya gula terakhir di bagian packing pada 12 Oktober, pukul 21.00 Jumat malam.

Gula terakhir tersebut merupakan hasil tebu terakhir yagn masuk ke pabrik tanggal 10 Oktober (Rabu). Sesuai tradisi di GMP, masuknya tebu terakhir ke pabrik ditandai dengan “ritual” penekanan tombol sirine oleh General Manager PT GMP H.M. Jimmy Mahshun.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Foto-Foto