Harga Minyak di atas 100 Dolar AS
NEW YORK (Berita Nasional/ANTARA News) - Harga minyak berjangka naik ke rekor baru 100,05 dolar AS per barel, Kamis, setelah pemerintah AS melaporkan penurunan cadangan minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan dan kenaikan tak terduga pasokan minyak pemanas.
Satu hari setelah harga minyak menyentuh 100 dolar AS untuk pertama kalinya, departemen energi AS mengatakan cadangan minyak mentahnya turun 4 juta barel pekan lalu, lebih banyak dari perkiraan para analis turun 1,7 juta barel.
Di sisi lain, cadangan minyak sulingan (destilasi) yang termasuk minyak pemanas dan bahan bakar disel naik 600.000 barel, berlawanan dengan perkiraan para analis bahwa pasokan minyak hasil destilasi akan turun 600.000 barel. Dan pasokan bensin naik 1,9 juta barel, lebih banyak dari perkiraan para analis naik 1,3 juta barel.
Harga berfluktuasi setelah laporan cadangan minyak AS karena para investor berupaya menginterpretasikan data, namun pada Kamis pagi harga minyak menguat dan membentuk rekor baru.
Harga minyak mentah jenis light, sweet untuk pengiriman Februari naik 24 sen menjadi 99,86 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange setelah naik ke posisi tertinggi 100,05 dolar AS.
Meski harga minyak naik, mereka mengangap harga akan terkendali oleh keyakinan bahwa OPEC dalam pertemuannya bulan depan akan memutuskan untuk meningkatkan produksi.
Para pejabat Indonesia berencana meminta Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak itu untuk meningkatkan produksinya guna menurunkan harga minyak, lapor Dow Jones.(*)
Satu hari setelah harga minyak menyentuh 100 dolar AS untuk pertama kalinya, departemen energi AS mengatakan cadangan minyak mentahnya turun 4 juta barel pekan lalu, lebih banyak dari perkiraan para analis turun 1,7 juta barel.
Di sisi lain, cadangan minyak sulingan (destilasi) yang termasuk minyak pemanas dan bahan bakar disel naik 600.000 barel, berlawanan dengan perkiraan para analis bahwa pasokan minyak hasil destilasi akan turun 600.000 barel. Dan pasokan bensin naik 1,9 juta barel, lebih banyak dari perkiraan para analis naik 1,3 juta barel.
Harga berfluktuasi setelah laporan cadangan minyak AS karena para investor berupaya menginterpretasikan data, namun pada Kamis pagi harga minyak menguat dan membentuk rekor baru.
Harga minyak mentah jenis light, sweet untuk pengiriman Februari naik 24 sen menjadi 99,86 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange setelah naik ke posisi tertinggi 100,05 dolar AS.
Meski harga minyak naik, mereka mengangap harga akan terkendali oleh keyakinan bahwa OPEC dalam pertemuannya bulan depan akan memutuskan untuk meningkatkan produksi.
Para pejabat Indonesia berencana meminta Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak itu untuk meningkatkan produksinya guna menurunkan harga minyak, lapor Dow Jones.(*)
Sudah seharusnya sumber energi alternatif dikembangkan, bukan hanya di wacanakan saja. Sepertinya hangat2 tai ayam kalau soal energi alternatif ini.
Salam dari RIO, Jakarta
Anonim mengatakan... 6 Januari 2008 pukul 12.43
Posting Komentar