Rabu, 26 September 2007

PDIP Tuntut Klarifikasi Panglima TNI



JAKARTA (Berita Nasional) : Penolakan Mabes TNI meminjamkan helicopter kepada Megawati Soekarnoputri ketika hendak mengunjungi korban gempa di Kepulauan Mentawai, Minggu (23/9), masih menyisakan kemarahan di kalangan PDI Perjuangan.

Fraksi PDIP di Komisi I DPRD bahkan mengancam akan meminta klarifikasi langsung kepada Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto. ‘’Ini bukan persoalan kecil,’’ kata anggota Komisi I dari FPDIP Permadi, Selasa (25/9).

Menurut Permadi, pada 1 Oktober mendatang Komisi I memiliki agenda rapat kerja (raker) dengan Menkopolhukam Widodo AS. Dalam setiap rapat di DPR Panglima TNI selalu mendampingi Menkopolhukam. Kesempatan ini akan dimanfaatkan Fraksi PDIP untuk meminta klarifikasi dari Panglima TNI.

.‘’Kami akan meminta panglima TNI mengklarifikasi pembatalan izin itu. Kalau perlu, Menkopolhukam ikut memberikan penjelasan,’’ tegas Permada dengan nada tinggi,

Dia menyebut peristiwa itu sebagai “Sangat Memalukan”. Apalagi, katanya, selain menjabat ketua umum partai, Megawati adalah presiden Indonesia yang kelima. ‘’Memangnya Bu Mega itu mau pamer kekayaan di lokasi bencana. Dia itu bawa bantuan,’’ sesalnya.

Permadi lantas mengingatkan bahwa Megawati sebenarnya juga terhitung keluarga AURI sendiri. Suami pertama Megawati adalah pilot AURI yang hilang di perairan Maluku dalam operasi Irian Barat. ‘’Pesawat tempur Sukhoi milik AU itu juga dibeli ketika Megawati menjadi presiden dalam tantangan Komisi I,’’ ucapnya.

Politisi yang doyan berbusana hitam-hitam itu menafsirkan TNI melakukan tindakan politik praktis. ‘’TNI ternyata masih berpolitik praktis. Padahal, ini dilarang UU TNI,’’ katanya. (*)

Selasa, 25 September 2007

Situasi Politik Kab. Empat Lawang Memanas

PALEMBANG (Berita Nasional) : Situasi politik di Kabupaten Empat Lawang memanas. Sejumlah kepala desa mengajukan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan pejabat bupati Drs. Abdul Shobur, SH.MM. Para kepela desa yang mengatasnamakan forum kades tsb berunjukrasa ke kantor DPRD Sumsel untuk menyampaikan mosi tidak percayanya.
Demo tersebut memancing demo tandingan dari Forum Pemuda Empat Lawang Bersatu (FP4LB). Berselang sehari setelah enam kepada desa berdemo di kantor DPRD, puluhan massa Forum Pemuda Empat Lawang Bersatu melakukan hal serupa di kantor gubernur Sumsel. Forum ini membela eksistensi pejabat bupati Empat Lawang Abdul Shobur.
Koordinator Lapangan FP4L Apriyanto menyatakan dukungan terhadap kepemimpinan H Abdul Shobur karena dinilai berhasil dalam mengemban amanah. Mereka meminta masyarakat berpikir objektif terhadap kepemimpinan H Abdul Shobur sebagai Penjabat Bupati Empat Lawang.
Dia juga meminta oknum- oknum yang memiliki kepentingan politis untuk tidak mencari-cari kesalahan.”Kalaupun ada keluarga atau saudara yang ingin mencalonkan diri sebagai Bupati Empat Lawang, bersaing dengan sehat dan jangan menjelekkan dan mencari kesalahan orang lain.Belum tentu orang yang menjelekkan akan lebih baik daripada orang yang dijelekkan,” seru Apriyanto yang disambut teriakan para demonstran.
Apriyanto meragukan aksi mosi tidak percaya kades beberapa waktu lalu ke Kantor Gubernur. Menurut dia, berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, ada kades yang sudah tidak menjabat lagi sebagai kades. Ini mengindikasikan ada kepentingan politik untuk menjatuhkan Penjabat Bupati Empat Lawang H Abdul Shobur.
”Kalau saja mereka (para kades) tidak murni lagi menyuarakan kepentingan, mau dibawa ke mana nanti Empat Lawang. Ini hanya ambisi orang-orang yang tidak bertanggung jawab,”sesalnya. Koordinator Aksi Arief Rahman mengatakan,dari aksi para kades yang tidak objektif tersebut, jumlahnya hanyalah sedikit. Dia menjelaskan, jumlah desa di Kab Empat Lawang sebanyak 152 desa, sementara yang melakukan aksi mosi tidak percaya hanya 6 kades.
”Jadi, masih ada 146 desa lagi yang menginginkan pembangunan Kab Empat Lawang berkelanjutan,” tegasnya. Mengenai kewenangan menilai kinerja H Abdul Shobur, menurut Arief, diserahkan sepenuhnya kepada Gubernur Sumsel Syahrial Oesman. Dia berharap agar Gubernur dapat berpikir jernih dalam menentukan keputusan yang bijaksana demi pembangunan yang terbebas dari kepentingan politis.(*)

TNI AL Bekuk Belasan Perompak


BATAM (Berita Nasional) : AKSI perampokan di laut, agaknya, masih kerap terjadi. Kemarin, sekitar pukul 10.00 WIB, Gugus Keamanan Laut Armada Barat (Guskamla Armabar) TNI-AL berhasil menggagalkan perampokan sekaligus penyanderaan terhadap ABK (anak buah kapal) tanker berisi 2.250 ton minyak goreng.
Lokasi penangkapan di perairan OPL (outer port limit) Timur, arah perbatasan antara perairan Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia, Singapura dan Malaysia. Dalam penyergapan yang menggunakan enam kapal perang dan satu pesawat Nomad itu, anggota TNI-AL berhasil menyelamatkan seluruh sandera ABK kapal tanker MT Kraton GT 1178 No 1107/ba yang berjumlah 17 orang. Sedangkan 14 pelaku diringkus di dalam kapal.
Aparat TNI-AL butuh waktu sekitar tiga jam untuk melumpuhkan para penjahat laut itu. Informasi yang dihimpun di tempat kejadian, kapal milik PT Taruna Cipta Kencana yang berkantor di Jakarta itu dibajak sejak Sabtu (22/9), sekitar pukul 19.30, di perairan Sei Musi Palembang, saat akan berlayar dari Palembang menuju Cilacap.
Para pelaku merapat ke kapal tanker dengan menggunakan speed boat. Dalam menjalankan aksi, gerombolan bajak laut tersebut menggunakan pistol rakitan, granat, dan enam buah parang. Bukan hanya itu, untuk mengelabui petugas, pelaku yang dinilai sudah profesional tersebut langsung mengganti nama MT Kraton menjadi Ratu menggunakan cat yang warnanya sama dengan dinding kapal. Sedangkan kapten dan ABK kapal MT Kraton mereka sandera di ruang juru mudi.
Komandan Guskamla Armabar Laksamana Pertama Denny Novendy kemarin di atas kapal MT Kraton yang telah lego jangkar di perairan dekat Batuampar, Batam, mengatakan, penggagalan pembajakan itu berawal dari informasi yang diperoleh Armabar Sabtu (22/9) lalu, yang mengatakan MT Kraton telah dibajak.
Dalam informasi itu disebutkan bahwa kapal yang seharusnya berlayar ke Cilacap tersebut telah dibelokkan ke arah utara, yakni ke arah perairan perbatasan antara Indonesia, Singapura, dan Malaysia. ‘’Kami mendapatkan informasi pembajakan itu tak lama setelah aksi tersebut dilakukan. Karena dibelokkan ke utara, kami memperkirakan kapal akan dibawa ke Singapura untuk dijual muatannya,” ujar Denny.
Guskamla bersama Lanal Batam lalu melakukan pengawasan di sekitar perairan yang dicurigai digunakan kapal untuk berlayar. Kemarin, sekitar pukul 04.00, mereka mendapatkan informasi bahwa kapal sudah berada di sekitar perairan OPL.
“Kami langsung mengarahkan enam buah kapal perang yang sedang melakukan patroli di sekitar perbatasan. Keenam kapal dibantu dengan satu pesawat Nomad langsung melakukan pengejaran terhadap kapal MT Kraton,” katanya.
Setelah yakin kapal yang dilihat merupakan kapal yang dibajak, anggota TNI-AL langsung melakukan persiapan penyergapan di tengah laut. Caranya, mereka terlebih dahulu mempelajari jalur masuk.Dalam penyergapan itu, yang pertama dilumpuhkan adalah sembilan pelaku yang berada di dekat ruang kemudi. Empat pelaku lainnya berada di dalam kamar kapal dan seorang lagi berada di kamar mesin. Untuk menangkap kelima orang itu, anggota TNI-AL terpaksa melakukan cara paksa dengan mendobrak pintu kamar.
Dikatakan Denny, selain mengamankan pelaku perompakan, pihaknya berhasil mengamankan satu unit pistol rakitan. Juga beberapa KTP atas nama Arsyad (30), Suprapto bin Sugito (25), Setyono, Yusrin Wijaya, dan Hendra Ciptadi (25).
‘’Pengakuan mereka saat beraksi menggunakan empat senpi dan granat, namun yang kami temukan baru satu unit senpi. Sedangkan tiga senpi dan satu granat masih kami cari,” katanya.
Menurut nakhoda MT Kraton Rustandri yang dijumpai di atas kapal yang dibajak, saat kejadian, mereka sedang berlayar dengan kecepatan 9 knot. Di tengah keremangan malam, dia sempat melihat sebuah speed boat yang melaju kencang ke arah mereka.
“Melihat itu, saya langsung curiga sehingga saya membunyikan alarm dan menghidupkan lampu sorot memberi tahu kepada ABK kapal yang berada di kamar,” ujarnya.
Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil. Dengan cepat, speed boat tersebut merapat di bagian kiri kapal. Langsung saja dua orang pelaku yang menggunakan pistol naik ke atas kapal dan disusul teman-teman mereka. Pelaku tersebut langsung menyebar dan melakukan penyergapan terhadap ABK kapal.
Selain menghidupkan alarm dan SSAS (ship security alarm system), dia juga sempat menghubungi pandu dan mengatakan bahwa kapal mereka tengah diserang segerombolan orang tak dikenal. Namun, upaya itu tak bisa lama karena pelaku sudah berada di dekatnya.
“Saya sempat dipukul dan diancam dengan pistol. Saya juga disuruh untuk mematikan alarm. Mereka meminta saya tidak melawan dan mau mengikuti kemauan mereka. Karena tidak berdaya, saya langsung menyerah dan kapal langsung dinakhodai mereka,” kata Rustandri.
Di tempat terpisah, Edi, salah seorang pelaku pembajakan, mengaku bahwa mereka menjalankan aksi atas suruhan bos mereka yang bernama Zul yang berada di Palembang. ‘’Yang merencanakan perampokan ini adalah Zul. Saya hanya bertugas sebagai nakhoda kapal jika aksi ini berhasil,” jelasnya.Saat ditanya dapat bayaran berapa, Edi mengatakan tidak tahu karena dia hanya ikut. Sedangkan yang mengatur siapa yang akan membeli nanti di luar negeri, dia tidak tahu. ‘’Tugas saya hanya bawa kapal,” jelasnya. (sumber: Batam Post)

DPRD Ajukan Dana Tambahan Rp2 Miliar

BANDAR LAMPUNG (Berita Nasional): DPRD Lampung meminta tambahan anggaran Rp2 miliar dalam rencana APBD Perubahan 2007 untuk perjalanan dinas. Usulan itu disampaikan dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Perubahan APBD 2007, Senin (24-9).
Beberapa anggota DPRD minta agar agaran itu ditambah dari Rp1 miliar menjadi Rp2 miliar setelah mendengar Sekretaris DPRD Lampung Mahyudin menjelaskan rencana anggaran DPRD di Lampung senilai Rp1 miliar.
Anggota DPRD dari Fraksi Partai Golkar Najamuddin Mos mengancam anggaran eksekutif tidak akan disetujui jika usulan DPRD tersebut tidak disetujui.
Menanggapi hal itu, Kepala Bappeda Suryono S.W, mengatakan kalau usulan penambahan anggaran di DPRD tergantung dari kondisi keuangan. "Kalau Karo Keuangan (Kepala Biro Keuangan Herman H.N., red) bilang cukup, ya boleh Rp2 miliar," kata Suryono.
Dalam surat nomor 903/1839/IV.01/2007 tanggal 3 September 2007 tentang penyampaian KUA Perubahan, disebutkan ada asumsi perubahan pendapatan Rp54,2 miliar. Pendapatan itu berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) Rp45,2 miliar dan kenaikan PAD dari jasa giro senilai Rp9 miliar.
Rapat pembahasan KUA perubahan APBD 2007 antara Panitia Anggaran (Panang) DPRD dengan Panang Pemprov Lampung yang berlangsung kemarin dimulai pukul 9.30 di ruang rapat komisi DPRD Lampung.
Rapat dihadiri Sekprov Lampung yang baru Irham Jafar Lanputra. Rapat dipimpin wakil ketua DPRD Lampung Nurhasanah didampingi Gufron Azis Fuadi dan Ismet Romas.(*)

Kamis, 20 September 2007

Buoy Pendeteksi Tsunami Diluncurkan di Jakarta


JAKARTA (Berita Nasional) :Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Amerika Serikat meluncurkan buoy pendeteksi tsunami di Jakarta, Rabu (19/9). Rencananya, hingga akhir tahun depan, sekitar 22 buoy pendeteksi tsunami akan terpasang di seluruh wilayah Indonesia.
Peluncuran buoy pendeteksi tsunami dilakukan di atas kapal riset Baruna Jaya III di Tanjungpriok, Jakarta. Buoy tersebut berjenis Deep Ocean Assesment and Reporting of Tsunami (DART) yang dibuat oleh National Oceanic and Atmospheric Administration dari Amerika Serikat. Selain buoy DART, Kapal Baruna Jaya III juga akan meluncurkan buoy Atlas yang berfungsi untuk memantau kondisi kelautan dan iklim. Seluruh buoy tersebut akan diletakkan di Samudera Hindia di sebelah barat Pulau Sumatra.
Kepala BPPT Said D. Jenie mengatakan, saat ini, telah terpasang lima buoy pendeteksi tsunami di Indonesia. Salah satunya adalah buoy buatan anak bangsa. Dengan buoy ini, peringatan dini tsunami dapat diumumkan kepada masyarakat, paling lambat 15 menit setelah potensi tsunami terdeteksi. BPPT juga berencana akan membuat lima buoy pendeteksi tsunami hingga akhir 2009.(*)

Tim Verifikasi Korban Gempa Dikirim Ke Bengkulu


JAKARTA (Berita Nasional) : Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Aburizal Bakrie alias Ical, Rabu (19/9), mengatakan, akan mengirim tim untuk memverifikasi data-data kerusakan akibat gempa di Bengkulu dan Sumatra Barat. Menurut Ical, verifikasi dilakukan agar tidak ada kesimpangsiuran data dalam pemberian bantuan untuk korban gempa yang rumahnya rusak.
Menurut Menkokesra tim verifikasi akan dikirim setelah mendapat informasi dari bupati dan gubernur setempat. "Saat ini belum ada intruksinya karena masih penyelesaian tahap tanggap darurat. Setelah tanggap darurat selesai, saya akan rapat dengan para bupati dan gubernur. Saya akan meminta data-data akurat tersebut dibawa ke Jakarta untuk diproses. Ketentuan ini juga berlaku di daerah yang mengalami bencana alam," ujar Ical.
Sementara itu, sedikitnya 160 warga Desa Pasar Lais, Kecamatan Lais, Kabupaten Bengkulu Utara, hingga Rabu (19/9) masih mengungsi di lokasi pengungsian Lapangan PBTJ. Mereka mengaku trauma akan gempa susulan yang masih terjadi, ditambah isu tsunami yang akan melanda desa mereka.
Salah seorang pengungsi, Dede mengaku selama mengungsi bantuan yang mereka terima sangat minim. Bahkan tenda tenda yang mereka gunakan adalah tenda pribadi dengan kualitas ala kadarnya. Selama mengungsi warga mengaku hanya menerima 1,5 kilogram beras untuk tiap satu kepala keluarga dari pemerintah. Para pengungsi lebih banyak menerima bantuan dari kerabat, baik berupa sembako, tenda atau selimut.
Sepekan pascagempa, aktivitas pemerintahan di Kabupaten Bengkulu Utara belum dapat berjalan sepenuhnya. Atap gedung berlantai dua yang terbuat dari genteng tampak berjatuhan dan tembok retak-retak di setiap penjuru.
Akibat rusaknya gedung perkantoran tersebut, kantor yang menjadi basis pemerintahan Bengkulu Utara tersebut lumpuh. Hanya sekitar 50 persen pelayanan yang berjalan, itupun di ruangan-ruangan yang masih dapat digunakan. Sebagian besar pegawai pun belum dapat bekerja. Wakil Bupati Bengkulu Utara menyatakan agar pemerintahan tidak lumpuh total, pelayanan umum seperti rumah sakit dan sekolah tetap berjalan. Namun, tetap memperhatikan situasi dan kondisi yang ada.
Sementara itu, kegiatan belajar mengajar di Kecamatan Lais, Bengkulu Utara belum berjalan normal. Hal itu disebabkan gedung sekolah rusak berat. Sekolah yang belum berjalan antara lain Madrasah Tsanawiyah di Desa Pal Tiga Puluh, Lais, Bengkulu Utara. Empat bangunan gedung sekolah tersebut rusak total hingga proses belajar mengajar tidak mungkin dilakukan.
Kegiatan belajar di Sekolah Dasar Negeri II Lais juga belum berjalan sebab tujuh ruang belajar masih rusak. Meski telah menjalani aktivitas belajar lewat tenda bantuan pemerintah, para guru tetap berharap memperoleh bantuan tenda lebih baik untuk kelancaran proses belajar mengajar. Mereka menyatakan tenda yang ada hanya bertahan satu minggu.(*)

Rabu, 19 September 2007

Gempa Susulan 4,8 SR Goyang Bengkulu

BANDARLAMPUNG (Berita Nasional/ANTARA News) - BMG melaporkan terjadinya gempa susulan berkekuatan 4,8 pada skala Richter (SR) pada Rabu pagi pukul 07.06 WIB di wilayah 100 Km baratlaut Lais, Bengkulu.Gempa itu terjadi pada kedalaman 30 Km dengan lokasi 3.07 derajat LS-101.27 derajat BT, demikian BMG dalam situsnya.Juga disebutkan gempa berkekuatan 4,7 SR terjadi pada Selasa malam, pukul 23.52 WIB, di wilayah 169 Km baratdaya Painan, Sumbar, dengan kedalaman gempa 20 Km. (*)

Nurdin Khalid Ditangkap Aparat Kejagung


JAKARTA (Berita Nasional) : Terpidana dua tahun dalam kasus korupsi ditribusi minyak goreng Bulog, Nurdin Halid, pagi tadi ditangkap aparat Kejaksaan Agung. Setelah ditangkap, Nurdin Halid dititipkan di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat, sebelum dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur.
Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia itu ditangkap di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 4.30 WIB. Saat itu Nurdin berada di dalam mobil Honda Accord berwarna hitam.
Sejak diputuskan bersalah dan divonis hukuman penjara dua tahun oleh Mahkamah Agung, Nurdin menghilang beberapa hari dan sempat akan dipanggil paksa oleh kejaksaan. Bahkan, Jaksa Agung Hendarman Supandji menegaskan, pihaknya akan melakukan upaya paksa jika hingga batas waktu yang ditentukan Nurdin Halid tidak menyerahkan diri.
Terpidana dua tahun dalam kasus korupsi ditribusi minyak goreng Bulog, Nurdin Halid, membantah dirinya ditangkap aparat Kejaksaan Agung. Menurut Nurdin, dirinya hanya memenuhi panggilan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Dan sesuai petunjuk pihak Kejari Jaksel, dirinya bisa langsung datang ke Rumah Tahanan Salemba dan di sana dirinya menjalani proses registrasi.
Dalam pemberitaan sebelumnya memang disebutkan bahwa Nurdin Halid ditangkap aparat Kejaksaan Agung di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Setelah ditangkap, Nurdin Halid lalu dititipkan di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat, sebelum dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur.
"Saya bukan menyerahkan diri. Kalau menyerahkan diri, orang pernah lari. Saya tidak pernah lari. Saya memenuhi panggilan kejaksaan negeri. Jadi bukan menyerahkan diri, apalagi ditangkap," bantah Nurdin Halid, Selasa pagi ini.
"jadi, kemarin, saya menerima surat panggilan dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Keluarga saya mungkin sudah menerima pada hari Sabtu. Setelah itu saya melakukan koordinasi dengan pihak Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Saya mendapat petunjuk dari kejaksaan untuk melapor langsung ke Rutan Salemba dengan aparat kejaksaan," tambah Nurdin.
"Jadi saya dari rumah langsung jam setengah lima pagi tadi, setelah saya salat Subuh berangkat ke Rutan Salemba dan bertemulah aparat kejaksaan untuk proses registrasi. Dan sekarang proses registrasi masih sedang berlangsung. Jadi, tidak ada pemeriksaan intensif, penangkapan tidak ada," kata Nurdin.
Ia menegaskan, ia mengaku tidak segera melapor ke kejaksaan setelah keputusan Mahkamah Agung dijatuhkan. Nurdin mengaku dirinya kaget atas putusan tersebut. Jadi, ia perlu persiapan mental menerima keputusan tersebut.(*)

Jumat, 14 September 2007

Wilayah Gempa Ditetapkan dalam Status Tanggap Darurat


JAKARTA (Berita Nasional) : Pemerintah menetapkan Bengkulu Utara dan pesisir barat Sumatra dalam status tanggap darurat. Hal ini diputuskan dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Halim perdana Kusumah, Jakarta, Kamis (13/9). Setelah mendengarkan laporan pantauan empat menteri dalam rapat tersebut, Presiden menyatakan dampak kerusakan di daerah yang dilanda gempa tidak terlalu besar mengingat besarnya skala gempa.
Dari hasil pantauan empat menteri, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie menyatakan jumlah korban jiwa akibat gempa sebanyak 10 orang. Enam orang di Bengkulu dan empat orang di Sumatra Barat. Menko Kesra juga mengatakan Bengkulu Utara dan pesisir selatan Sumatra ditetapkan tanggap darurat selama satu pekan. Sementara sejumlah wilayah lain yang juga terkena gempa dinyatakan tanggap darurat selama tiga hari ke depan.
Presiden juga menyampaikan bela sungkawa terhadap korban gempa. Presiden meminta warga waspada karena masih adanya gempa susulan. Presiden lebih lanjut menghargai reaksi masyarakat di lokasi gempa saat ini jauh lebih baik dibanding musibah-musibah sebelumnya yang melanda Indonesia. Hal ini disebabkan simulasi menghadapi bencana yang seringkali dilakukan dan diikuti masyarakat. Pemerintah sendiri berencana akan mengembangkan infrastruktur dalam menghadapi bencana tsunami yakni pemasangan buoy di sepanjang pantai sejauh 300 kilometer dan tightgate yang ditargetkan pemasangannya selesai pada 2008.(*)

Rabu, 12 September 2007

Kegiatan Bahasa dan Sastra Kurang Wahana


PALEMBANG (Berita Nasional) : Rangkaian kegiatan dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2007 yang diselenggarakan Balai Bahasa Sumsel ditutup Selasa (11/9) dengan penyerahan hadiah. Banyaknya peserta dari kalangan pelajar dan mahasiswa menunjukkan kegiatan bahasa dan sastra diminati tetapi kurang wahana penyaluran.
Kepala Balai Bahasa Sumsel B Trisman mengungkapkan, kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra selama sebulan diikuti sekitar 1.500 peserta dan 120 sekolah di Sumatera Selatan. Sebagian besar sekolah di kabupaten/kota di Palembang ikut serta.
"Kualitas peserta juga meningkat dari segi apresiasi maupun kemampuan. Pada lomba tahun- tahun sebelumnya, penampilan para peserta cenderung monoton namun tahun ini tampak dipersiapkan dengan baik. Misalnya dalam lomba musikalisasi puisi tahun lalu, peserta hanya membuat musikalisasi berdasarkan naluri tetapi sekarang tidak," kata Trisman.
Menurut Trisman, pelajar dan mahasiswa di Sumsel memiliki minat yang tinggi terhadap bahasa dan sastra tetapi tidak mempunyai kesempatan berpartisipasi. "Pemerintah daerah di Sumsel perlu mendukung pengembangan minat bahasa dan sastra di kalangan pelajar dan mahasiswa. Kami merasa dukungan dari pemerintah daerah dan pihak yang berkompeten masih terlalu jauh dari harapan," ujar Trisman.
Tahun depan, kata Trisman, kegiatan dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra akan lebih ramai dengan kegiatan karena bertepatan dengan Tahun Bahasa. Balai Bahasa Sumsel merencanakan membuat kegiatan selama satu tahun sehingga setiap bulan ada kegiatan.
Trisman mengutarakan, meningkatnya minat terhadap bahasa dan sastra tidak terlepas dari adanya kegiatan bengkel sastra yang diselenggarakan di sekolah- sekolah. Sayangnya, kegiatan bengkel sastra untuk tahun 2007 sudah berakhir dan baru dilaksanakan lagi tahun depan.
"Bengkel sastra adalah sarana pembelajaran bahasa dan sastra. Akhirnya para pelajar mampu menampilkan sebuah karya yang baik. Motivasi individu untuk menggeluti bahasa dan sastra itu penting, tetapi yang tidak kalah penting adalah kondisi lingkungan sekitar yang mendukung," ujarnya. (kcm)

Selasa, 11 September 2007

Bandar Sabu di Palembang Ditangkap


PALEMBANG (Berita Nasional) : Kepolisian Daerah Sumatera Selatan kembali menangkap seorang bandar sabu-sabu dan ekstasi bernama A Tjuan (33), warga Palembang. A Tjuan diduga kuat menjadi salah satu jaringan dari bandar besar narkoba, Welly, yang ditangkap polisi beberapa hari lalu.
Tertangkapnya A Tjuan ini semakin mempertegas bahwa kegiatan perdagangan narkoba di bumi Sriwijaya perlu diperhatikan lebih serius. Untuk itu, polisi berjanji meningkatkan kewaspadaan serta membentuk tim khusus untuk menekan peredaran narkoba khususnya menjelang bulan Ramadhan.
Kepala Unit I Idik I Direktorat Narkoba Polda Sumsel Ajun Komisaris Syahrir MS menyatakan, informasi penangkapan A Tjuan berasal dari masyarakat yang disampaikan kepada Poltabes Palembang dan Polda Sumsel. "Surat itu berisi kecurigaan warga terhadap aktivitas di sebuah rumah di Jalan Mayor Ruslan, Lorong Tugu Mulyo, Kota Palembang. Surat ini kemudian dilimpahkan ke unit saya," kata dia.
Setelah mengamati beberapa hari, Syahrir lalu memimpin sendiri penggerebekan ke rumah tersangka pada Senin (10/9). A Tjuan didapati menggunakan narkoba di rumah tersebut. Barang bukti yang didapatkan polisi meliputi sabu-sabu seberat setengah ons, pil ekstasi jenis inex enam butir dengan warna biru, beberapa bong alat menyabu, serta plastik pembungkus narkoba.
"Jika diperkirakan, barang bukti itu nominalnya lebih dari Rp 50 juta. A Tjuan dikategorikan sebagai pengedar dan juga kaki tangan dari bandar besar narkoba, Welly, yang tertangkap beberapa hari lalu," ujar Syahrir.
Selama bulan Ramadhan, Syahrir berjanji, polisi akan menekan kegiatan perdagangan narkoba seminim mungkin. Saat ini, polisi sudah memiliki tim khusus untuk memantau dan menangkal kegiatan narkoba di Palembang.
Polisi memprihatinkan perihal masih luasnya mata rantai peredaran narkoba di Palembang. Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka, pria yang baru tertangkap tersebut mengungkapkan masih banyak bandar lain yang belum tertangkap. "Mereka sama-sama menjadi mata rantai dari Welly," tutur dia.
Agar hasil kinerja kepolisian bisa berjalan maksimal, Syahrir mengimbau kerja sama dari masyarakat. Laporan warga Jalan Mayor Ruslan dengan mengirim pemberitahuan tertulis kepada polisi merupakan cara yang baik. "Cara ini bisa ditiru warga lainnya. Kalau ada hal aneh dan mencurigakan, laporkan saja kepada kami. Pasti kami tindak lanjuti," ujar Syahrir. (*)

Senin, 10 September 2007

Abdul Shobur Siap Pimpin Kab. Empat Lawang


Lelaki berkulit putih dengan perawakan sedang ini, dilahirkan di Pendopo Lintang. Ia terkenal sebagai sosok lelaki yang ramah dan penuh perhatian pada lawan bicara. Ketika Empat Lawang resmi menjadi kabupaten definitive, berpisah dari Kabupaten Lahat, Abdul Shobur dilantik oleh Mendagri ad interim Widodo AS, sebagai pejabat sementara (pjs) Bupati Kabupaten Empat Lawang. Dengan demikian, saat ini ia memangku dua jabatan sekaligus, yakni sebagai kepala dinas Perindustrian Provinsi Sumatera Selatan dan Pjs. Bupati Empat Lawang.

Bersatu menuju kebaikan. Itulah motto yang tertanam kokoh pada sosok pria kelahiran Pendopo Lintang pada 15 Mei 1954 lalu dan diberi nama Abdul Shobur.Dengan motto itu pula, putra pasangan H. Muhammad bin H. Kories dengan Hj. Zuhairiah, berhasil menorehkan berbagai prestasi dan jabatan, baik dalam organisasi maupun pemerintahan.Semua yang diraih sekarang ini, adalah buah dari kerja keras dan budaya disiplin yang selalu diterapkan orang tua nya sejak kecil. Karena disiplin dan keuletannya dalam belajar, akhirnya Shobur yang menyelesaikan SMP tahun 1969 mendapat beasiswa dari SPMA Negeri Palembang.Karena saat itu masih terlalu kecil untuk merantau, Shobur sempat ragu ragu menerima tawaran tersebut. Namun berkat dukungan penuh dari orang tuanya, akhirnya Shobur kecil sudah merantau ke Palembang.Meskipun kota ini masih asing bagi Shobur, tapi dengan keuletan dan kemampuan yang dimiliki Jemo Dusun ini berhasil menamatkan SPMA Negeri, dan awal Pebruari 1973 Shobur diangkat menjadi PNS, yang kemudian ditempatkan di Kecamatan Ulumusi sampai tahun 1974, dan akhirnya pindah ke Pemerintahan Kota Palembang.
Ketika dilantik sebagai pejabat sementara bupati Empat Lawang, Drs. H. Abdul Shobur, SH.MM., menerima tanggung jawab itu sebatas tugas seorang PNS. Namun, seiring berjalannya waktu, dan aspirasi yang berdatangan dari berbagai lapisan masyarakat mendaulat dirinya agar mencalonkan diri pada pemilihan kepala daerah tahun depan, Abdul Shobur akhirnya dengan mantap memutuskan untuk ikut pencalonan.

“Saya mencalonkan diri bukan untuk mencari popularitas atau mencari uang. Ini murni panggilan jiwa. Daerah Empat Lawang ini membutuhkan saya. Setiap hari saya menerima rombongan utusan masyarakat yang menyampaikan dukungan. Saya tidak bisa menolaknya,” kata Abdul Shobur ketika ditemui rumah dinasnya di Tebing Tinggi, baru-baru ini.

Ia memutuskan untuk maju dalam pencalonan dan pemilihan kepala daerah Kabupaten Empat Lawang yang akan digelar tahun depan. Sebagai konsekuensinya ia bersedia mengundurkan diri dari jabatannya saat ini.

Abdul Shobur bahkan sudah merancang berbagai program kerja dan program pembangunan yang akan dilaksanakannya apabila kelak terpilih menjadi bupati. Yang menjadi pilihan utamanya adalah meningkatkan perekonomian masyarakat. “Menghidupkan roda perekonomian dan meningkatkan pendapatan per kavita masyaraakt Kabupaten Empat Lawang,” katanya.

Soal keamanan, yang dinilai sangat rawan di kabupaten baru ini, Abdul Shobur mempunyai trik sendiri untuk “menjinakkan” para preman dan bandit-bandit di daerah ini. “Mereka sudah saya bina ke arah yang positif,” katanya.

Salah satu program Abdu Shobur adalah menjadikan Kabupaten Empat Lawang sebagai daerah produsen hasil perkebunan, pertanian, dan perikanan. Potensi alam daerah ini sangat menunjang.

“Selama ini petani menjual hasil pertaniannya seperti kopi berupa biji kopi. Nanti akan saya ubah yang dijual bukan lagi biji kopi, tapi kopi bubuk yang sudah dikemas. Begitu juga dengan hasil pertanian lainnya, termasuk juga perikanan,” kata Abdul Shobur.

Bagaimana dengan program lain? Tentu saja Abdul Shobur telah menyiapkannya. Tapi, ia belum bersedia buka-bukaan. Kalo sudah jadi calon tetap baru ia sosialisasikan program-program yang lain.
Pendidikan Terakhir

Umum : 1. S.1 STIA LAN RI tahun 1981
2. S.1 Fakultas Humum tahun 1988
3. S.2 Magister Management tahun 1999

Diklat Struktural : 1. SPADYA DEPDAGRI Angkatan XIV Tahun 1989 di
Bandung .
2. SPAMA LAN RI Angkatan I Tahun 1995 di Jakarta
3. SPATI DIKLATPIM Tk. LAN RI Angkatan ke IV tahun
2003 di Jakarta.

Riwayat Jabatan

Kasubag Peng. Perkotaan Pemda Kotamadya TK II Palembang tahun 1981-1982 (Ess Va)
Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Tk. II Palembang Tahun 1982-1985 (Ess IVa)
Sekretaris Bappeda Tk II Palembang tahun 1985-1991 (Ess IVa)
Sekretaris DPRD TK II Palembang tahun 1991-1995 (Ess IIIb)
Kepala Kantor Catatan Sipil Kodya Palembang tahun 1995-1998 (Ess IIIa)
Sekretaris Wilayah Daerah Kab. Ogan Komering Ulu tahun 1998-2000 (Ess IIb)
Plt. Walikota Administratif Baturaja tahun 1999
Plt. Bupati KDH Tk. II Ogan Komering Ulu tahun 1999-2000
Plt. Kepala Dinas Penerangan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2000-2001 (Ess IIa)
Kepala Biro Hukum Ortala Setda Provinsi Sumatera Selatan tahun 2001 (Ess IIb)
Kepala Badan Kepegawaian Daerah BKD Provinsi Sumatera Selatan tahun 2001 (Ess IIa)
Sekretaris DPRD Provinsi Sumatera Selatan tahun 2002-2003 (Ess. IIa)
Asisten Sekda Provinsi Sumatera Selatan Bidang Ketataprajaan tahun 2003-2005 (Ess IIa)
Asisten Sekda Provinsi Sumatera Selatan Bidang Ketataprajaan dan Kesra tahun 2005-2006 (Ess IIa)
Kadis Perindag Provinsi Sumatera Selatan tahun 2006 – sekarang (Ess IIa)
Penjabat Bupati Kabupaten Empat Lawang tahun 2007 – sekarang.

Nilai DP3 Terakhir

DP3 tahun 2003 nilai rata-rata 91,375 (Amat Baik)
DP3 tahun 2004 nilai rata-rata 91,375 (Amat Baik)
DP3 tahun 2005 nilai rata-rata 91,375 (Amat Baik)
DP3 tahun 2006 nilai rata-rata 91,375 (Amat Baik)

Tanda Jasa/Tanda Kehormatan/Piagam Penghargaan

Pelestarian Perjuangan Angkatan 45 dari Ketua Umum DHN Angkatan 45 (tahun 1995)
Tokoh Pemerhati Karang Taruna Tk. I Provinsi Sumatera Selatan dari Gubernur Kepala Derah Tk. I Sumatera Selatan (tahun 1996)
Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun dari Presiden RI (tahun 1999)
Anugerah Korpri dari Gubernur KDH Tk. I Sumatera Selatan (tahun 1999)
Satya Lencana Veteran RI dari Pimpinan Pusat LVRI (tahun 2001)
Satya Lencana Karya Satya 30 Tahun dari Presiden RI (tahun 2003)

Organisasi

Dewan Penasehat KNPI Kotamadya Dati II Palembang tahun 1982-1986
Ketua Umum FKKT Provinsi Sumatera Selatan tahun 1988-1993
Sekretaris DHC Angkatan 45 Kotamadya Palembang tahun 1992-1998
Badan Penasehat ICMI Orsat Almunawaroh Palembang tahun 1992-1998
Ketua Bapor Korpri Kotamadya Palembang tahun 1994-1988
Dewan Paripurna Angkatan 45 Provinsi Sumatera Selatan tahun 1995-2001
Ketua ICMI Orsat Baturaja tahun 1998-2000
Wakil Ketua Umum KONI Tk. II Ogan Komering Ulu tahun 1998-2000
Ketua GN-OTA Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 1998-2000
Ketua DPC Korpri Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 1999-2000
Kapus Preventif BKND Provinsi Sumatera Selatan tahun 2000 – 2005
Ketua Umum PERSADI Wilayah Sumatera Selatan tahun 2000 – sekarang
Ketua ICMI Orwil Sumatera Selatan tahun 2000 – 2005
Waka Kwarda Provinsi Sumatera Selatan tahun 2000 – 2006
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Angkatan 45 Provinsi Sumatera Selatan tahun 2001 – 2006
Wakil Ketua Umum Pembina Adat Provinsi Sumatera Selatan tahun 2004 – sekarang
Wakil Ketua I DP Korpri Provinsi Sumatera Selatan tahun 2004 – 2009
Ketua Bappor Korpri Provinsi Sumatera Selatan tahun 2004 – 2009
Dewan Penasehat ICMI Orwil Sumatera Selatan tahun 2005 – 2010
Wakil Ketua Forum Ikhuwa Ulama Umaro Provinsi Sumatera Selatan tahun 2005 – 2010
Wakil Ketua Dewan Penasehat MUI Provinsi Sumatera Selatan tahun 2006 – 2011
Ketua Harian Kwarda Pramuka Provinsi Sumatera Selatan tahun 2006 – 2011

Kursus/Latihan/Penataran

Problem Solving and Decision Making, tahun 1978 di Bandung
System and Decision Making, tahun 1979 di Bandung
Kepemimpinan, tahun 1979 di Bandung
Penataran P-4, tahun 1980 di Bandung
Manajemen Pemerintah Daerah, tahun 1980 di Bandung
Training of Traniners, tahun 1981 di Bandung
Administrasi Pembangunan, tahun 1980 di Bandung
Administrasi Material, tahun 1982 di Bandung
Project Management System, tahun 1985 di Bandung
Analisis Dampak Lingkungan, tahun 1986 di Bandung
Pelatihan Pembangunan Desa dan Perkotaan, tahun 1987 di Malang
Tarpadnas, tahun 1991 di Palembang
Komunikator Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai 45, tahun 1994 di Palembang
Gladi Bina Praja, tahun 1995 di Palembang
Manajemen Strategik, tahun 1995 di Palembang
Diklat Kependudukan, tahun 1996 di Jakarta
Manajemen Keuangan, tahun 1996 di Jakarta
Manajemen Pemerintahan Lemhanas, tahun 2004 di Palembang

Perguruan Tinggi

Direktur Akademi Manajemen Koperasi (AMKOP) Palembang tahun 1992 – 1996
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Palembang tahun 1995 – 1998
Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Sebimbing Sekundang (Universitas Baturaja) tahun 1999 – 2000
Ketua Yayasan Perguruan Tinggi STIM-AMKOP Palembang tahun 2001 – sekarang

Penugasan ke Luar Negeri

Saudi Arabia, 1994
Singapore, 1998, 2004
Kualalumpur, Malaysia, 1998, 2003, 2005
Shanghai, 2006
Ho Chi Minh, Vietnam, 2006

Lain-lain

Koordinator Operasi TNI AMD Manudnggal XII tahun 1983, Manunggal XXI tahun 1984, Manunggal XXIII tahun 1985, dan Manunggal XXVII tahun 1987 Kotamadya Dati II Palembang.
Sekretaris Badan Pertimbangan Daerah (BPD) DAti II Palembang tahun 1991 – 1995
Tim Bimbingan Haji Daerah Tk II Palembang tahun 1994
Ketua Badan Pengawas PDAM Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 1999 – 2000
Aktif mengikuti seminar regional maupun naisonal.

Minggu, 09 September 2007

Hubungan RI-Australia Berdasarkan Kepercayaan


SYDNEY (Berita Nasional) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, hubungan persahabatan antara Indonesia dan Australia dibangun berdasarkan rasa saling percaya satu sama lain."Saya senang mengatakan bahwa antara Australia dan Indonesia pada dasarnya ada hubungan kepercayaan," katanya pada pertemuan dengan Asialink di Sydney, Australia, Minggu malam.Tanpa rasa saling percaya, kata Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri kabinet, tidak akan ada hubungan yang dekat dan efektif seperti sekarang, baik dalam forum multilateral maupun bilateral.Menurut Presiden, Australia merupakan mitra penting Indonesia dalam perdagangan dan investasi.Presiden mengharapkan hubungan kedua negara ke depan akan terus berjalan dengan baik. Asialink merupakan suatu organisasi Australia yang mempromosikan pemahaman publik terhadap Australia dan negara-negara Asia.Asialink berupaya mendorong penguatan hubungan Australia dan Asia melalui berbagai forum internasional, serta program pertukaran sekolah dan budaya.Hadir dalam acara tersebut Ketua Asialink Sid Myer, Menteri Lingkungan Australia Malcolm Turnbull, serta para pengusaha dan pejabat kedua negara.(ant)

700 Juta Bibit Pohon Akan Hijaukan Indonesia

JAKARTA (Berita Nasional) : Menteri Kehutanan MS Ka`ban mengatakan, sebanyak 318 Balai Pengelolaan DAS (BP DAS) Dephut dan dinas kehutanan kabupaten/kota akan menyalurkan 700 juta bibit pohon kepada masyarakat untuk program penghijauan tanaman 2007-2008."Penyaluran bibit tanaman kepada masyarakat seperti Majelis Taklim Dewan Masjid Indonesia (DMI) agar masyarakat ikut menjaga pohon guna mencegah bencana longsor, banjir dan meningkatan pendapatannya," katanya sesuai Berbicara pada Tabligh Akbar dan Dzikir DMI di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu.Menurut Menhut, upaya mengajak masyarakat agar dengan kesadarannya menanam pohon dimaksudkan menyukseskan gerakan nasional penghijauan lahan yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada April 2006."Jika setiap kawasan dari 700 kawasan dapat ditanami pohon pada areal 1.000 ha, maka terdapat 700.000 ha lahan yang berhasil dihijaukan dengan 700 juta bibit pohon yang jenisnya sesuai keinginan masyarakat, seperti bibit pohon nangka, alfukat, durian, sukun atau jati," katanya. Di depan puluhan ribu ibu anggota Majelis Taklim DMI itu, Menhut mengatakan, gerakan penaman bibit pohon juga merupakan perintah Nabi Muhammad SWA yakni agar umat Islam mendapat rahmat kekayaan dari hasil tanaman, terhindar dari bencana alam serta memiliki udara sejuk dan cadangan air cukup. Selain itu, katanya, dengan memiliki banyak tanaman, maka masyarakat dan umat Islam akan terhindar dari kemiskinan dan kelaparan, sebab kemiskinan akan mendekatkan kepada ketidakimanan kepada Allah SWT.Sebelumnya, Ketua Umum DMI KH Dr Tarmizi Taher mengatakan, acara itu diikuti pencanangan seperti pembukaan lahan produktif untuk kaum duafa, memakmurkan masjid, majelis taklim, budaya Qurani, budaya menanam, dan pencanangan tahun kebangkitan ekonomi syariah. Pembukaan lahan produktif untuk kaum duafa, misalnya, berupa pengelolaan satu hektare sawah di wilayah Cianjur, Jawa Barat."Hasilnya diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup kaum duafa dan membuka lahan produktif di wilayah lain, sehingga dapat menyebar ke berbagai daerah," kata Ketua Badan Kerjasama Majelis Taklim DMI, Nurdiati Akma.Sedangkan bagi pengembangan ekonomi syariah, lanjut Nurdiati, diimbau kepada jemaah untuk menabung dan melakukan kegiatan ekonomi berbasis syariah."Mereka yang masih menabung di bank-bank umum, misalnya, diharapkan bersedia memindahkan rekeningnya ke bank-bank syariah," katanya.Tarmizi juga mengatakan, tabligh akbar dan dzikir bersama itu dilakukan sebagai wujud syukur atas Kemerdekaan RI yang telah mencapai 62 Tahun sekaligus memanjatkan doa menjelang Ramadhan 1428 H pada pertengahan September 2007 bagi kemaslahatan dan keberkahan Bangsa Indonesia.(ant)

MUI Madiun Akan Bersikap Tegas Pada Ratu Adil

MADIUN (Berita Nasional) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Madiun, Jawa Timur akan bersikap tegas pada Rusmiyati (51), seorang wanita penyebar ajaran baru dari langit yang mengaku sebagai ratu adil dan juru selamat manusia.Ketua MUI Kota Madiun, Sutoyo, Minggu, di Madiun, mengatakan, Rusmiyati telah mengajukan izin dan rekomendasi penyebaran ajarannya itu tetapi jawabannya akan diputuskan pada sidang pleno hari Selasa (11/9) di Kantor MUI Kota Madiun.Rusmiyati, warga Jalan dr Cipto Nomor 3 Kota Madiun, itu mengaku telah mendapat petunjuk dari langit untuk menyampaikan ajaran baru bagi umat manusia. Ajarannya itu ditulisnya dalam tujuh naskah. "Kami tetap mengimbau dan mengajak Rusmiyati agar kembali ke Alquran dan tuntunan sunnah Rasul," katanya.Sutoyo mengatakan, Rusmiyati hanya menyusun naskah-naskah ajarannya itu dari mimpi-mimpi yang ia alami dan kemudian disebutnya ajaran dari langit.Rusmiyati lalu meminta MUI untuk memberikan rekomendasi untuk menyebarluaskan buku itu, namun hingga kini MUI belum memberikan jawaban.Sejauh ini, ajaran Rusmiyati baru tersebar di kalangan orang-orang tertentu saja dan belum sampai pada khalayak umum."Saya yakin MUI tidak akan memberikan rekomendasi itu dan akan menghentikan penyebaran naskah itu," katanya.Naskah ajarannya itu, kata Sutoyo, mirip dengan naskah skripsi mahasiswa tetapi tidak memiliki acuan atau dasar yang jelas. Naskah itu hanya berisi uraian mimpi-mimpi yang dialami penulis Rusmiyati sendiri, yang mungkin saja berasal dari jin atau setan.Sutoyo mengatakan, MUI akan meminta NU, Muhammadiyah, atau organisasi lainnya agar bersedia memberikan pengarahan dan bimbingan kepada Rusmiyati. Rusmiyati mengatakan, akan dengan senang hati akan memenuhi panggilan dari MUI untuk menjelaskan maksud dari ajarannya itu."Saya hanya minta MUI agar bersikap adil, harus mau memahami, melindungi dan menjawab pertanyaan umat. Bukan menvonis, apa yang saya lakukan ini cuma bertanya," katanya saat ditemui di kediamannya.Rusmiyati dengan tegas mengatakan, ajarannya itu dia terima dari langit bukan hanya untuk kemaslahatan umat di Madiun saja, tetapi juga untuk seluruh umat manusia di dunia sampai pada akhirat nanti. "Kalau saya dinilai sesat, atau mimpi-mimpi yang saya alami berasal dari setan, silakan baca dan pahami dulu isi naskah ilmu dari langit ini. Kalau saya diminta berubah, tolong gantikan peran saya dan beri bimbingan kepada saya agar 80 juta umat yang berada di belakang saya juga mendapat petunjuk," katanya.(ant)

Jumat, 31 Agustus 2007

TNI-AL Bantu Penyeberangan Merak-Bakauheni

BAKAUHENI (Berita Nasional) : Empat kapal bantuan dikerahkan untuk mengatasi kemacetan di Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Dua diantaranya kapal perang TNI Angkatan Laut.

Keempat kapal tersebut, KMP Raja Enggano, KMP Dharma Lautan II, dan dua bantuan TNI AL, yakni KRI Teluk Hading dan KRI Teluk Manado.

KMP Raja Enggano beroperasi sejak Rabu (29/8) pagi. Sedangkan du aKRI baru merapat di dermaga beton Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, kemarin (Kamis, 30/8), sekitar pukul 14.45.

Kedatangan KMP Dharma Lautan II yang baru usai docking (perbaikan) di Surabaya belum dipastikan. Kini masih dalam pelayaran menuju Merak,” kata Kepala Cabang PT ASDP Bakauheni Prasetyo Bhakti Utomo didampingi Manajer Operasional Zailis Anas.

KMP Dharma Lautan II biasa melayani penyeberangan Medan-Sibolga. Kapasitas kapal ini 20-an kendaraan, sama seperti KMP Raja Enggano. “Kapal tersebut terbilang kecil karena hanya melayani penyeberangan lintas selat,” ujar Kacab.

Untuk KRI, daya angkutnya berkisar 20-25 kendaraan. “Kedua KRI melakukan bongkar muat di dermaga beton Bakauheni karena kapal itu tidak punya pintu belakang Cuma pintu samping,” ujar Prasetyo.

Karena tidak bisa bongkar muat di Merak, KRI diarahkan ke Pelabuhan Ciwandan, Cilegon.

Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Banten Letkol Laut Imron mengatakan kapasitas dua KRI termasuk kecil, hanya mampu mengangkut empat sampai enam truk ukuran ¾. “Kecepatan kapal mencapai 12 knot. Dibanding dengan kapal ro-ro yang memiliki rata-rata, 10 knot, kapal kami termasuk cepat,” ujarnya.

Kemarin, antrean di Bakauheni tidak sepanjang di Merak. Di pelabuhan ini hanya terlihat ratusan kendaraan di kantong parker Dermaga I, II, dan III.

Untuk mengurangi antrean, truk-truk yang menumpuk di lintasan Merak-Cilegon dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan. Di pelabuhan ini, empat kapal disiapkan melayani penyeberangan ke Bakauheni.

Setelah dialihkan, antrean truk di Merak mulai berkurang. Walaupun begitu, penumpukan kendaraan masih 10-an kilometer. Sebelumnya, antrean sampai jalan tol Merak Km 92, Cilegon Barat.

Untuk mengatur arus lalulintas, petugas gabungan Satuan Lalulintas Polres Cilegon dan Dinas Perhubungan Kota Cilegon mengalihkan kendaraan pribadi yang ingin ke Merak keluar pintu tol Cilegon Barat.

Kepala PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Merak Moch. Ichsan memperkirakan penumpukan truk bisa teratasi Senin pekan depan.

“Pengoperasian Pelabuhan Ciwandan hanya untuk mengurangi penumpukan di Merak,” ujarnya.

PM Malaysia Minta Maaf kepada Indonesia

JAKARTA (Berita Nasional/ANTARA News) - Pemerintah Malaysia melalui Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi secara resmi meminta maaf atas insiden pemukulan oleh anggota polisi Diraja Malaysia terhadap Donald Luther Colopita, ketua delegasi wasit karate Indonesia."Malam tadi (Rabu malam, 29/8 -Red), sekitar pukul 20.00 WITA Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima telepon dari PM Malaysia yang intinya pernyataan penyesalan dan meminta maaf sedalam-dalamnya (provound appologize) atas kejadian itu," kata Juru Bicara Kepresidenan, Dino Pati Djalal di Istana Tampak Siring, Bali, Kamis malam.Pemukulan terhadap ketua delegasi wasit karateka Indonesia itu terjadi pada hari Jumat (24/8). Saat itu, Donald dipukuli oleh empat orang polisi Malaysia tanpa alasan yang jelas.Dijelaskan Dino, pembicaraan kedua kepala pemerintahan berlangsung dalam suasana konstruktif dan bersahabat sebagaimana layaknya dua saudara dan PM Malaysia menyatakan, bahwa insiden itu tidak perlu terjadi.Menurut Dino, Presiden Yudhoyono menghargai pernyataan PM Malaysia yang berupaya serta berniat baik untuk menghubungi Kepala Negara RI.Hal itu juga menunjukkan sikap arif Perdana Menteri Malaysia, dan kedua pemimpin sepakat bahwa masalah itu perlu diselesaikan sesuai jalur hukum. "Presiden menghargai langkah-langkah hukum dan tindakan indisipliner yang dengan cepat dapat diambil pemerintah Malaysia," katanya.Kedua pemimpin mengharapkan, masalah itu dapat diselesaikan dengan cara yang baik dan cepat demi menjaga hubungan persaudaraan kedua negara yang selama ini berlangsung dengan kokoh.Untuk itu, ujar Dino, Kepala Negara mengimbau semua pihak tetap bersikap tenang dan tidak terpancing emosi dalam kasus ini.Ia juga menginformasikan Kepala Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) telah menulis surat kepada Donald Luther Colopita yang langsung diantarkan Duta Besar Malaysia kepada korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit.(*)

Mendagri Perlu Maksimalkan Otonomi Daerah


JAKARTA (Berita Nasional) : Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto tidak memiliki waktu untuk melakukan adaptasi. Sejumlah masalah sudah menumpuk dan segera membutuhkan penyelesaian. Masalah pelaksanaan otonomi daerah dinilai perlu segera mendapatkan perhatian. Sejauh ini, otonomi daerah belum berjalan maksimal karena pemerintah pusat cenderung plin-plan dalam merealisasikan kebijakan yang telah menjadi amanat konsitusi. Demikian rangkuman pendapat yang disampaikan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhroh dan Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) Sayuti Asyathri ketika dihubungi SH, Kamis (30/8). “Pusat jangan plin-plan dalam merealisasikan kebijakan desentralisasi. Jangan ada kesenjangan yang diatur,” kata Zuhroh. Dia mengatakan, supaya desentralisasi berjalan maksimal, Mendagri harus menjalin komunikasi yang intensif dengan daerah. Ini diperlukan agar pemerintah pusat dan daerah memiliki kesamaan pengertian dalam menjalankan desentralisasi. Selama ini, pola hubungan antara pusat dengan daerah kurang baik. Pemerintah pusat seringkali membuat peraturan yang bertentangan dengan desentralisasi. Mendagri harus melakukan pendampingan terhadap daerah. Pasalnya, pengawasan yang tidak maksimal akan membuat desentralisasi yang berjalan saat ini carut-marut. “Pengawasan selama ini tidak maksimal. Bukannya dari perda-perda saja, tetapi bagaimana dengan kewenangan-kewenangan yang tidak diterapkan seharusnya dievaluasi,” katanya. Sayuti menyatakan perhatian terhadap pelaksanaan otonomi daerah merupakan hal yang sangat penting. Ini mengingat sendi negara yang dibangun berdasarkan konstitusi RI sangat bertumpu pada pemberdayaan daerah. Ke depan daerah otonom tidak boleh dibebani masalah politik. “Mendagri bisa memberi terobosan terhadap daerah supaya cepat dapat meningkatkan perekonomian yang ujungnya untuk kesejahteraan rakyat,” katanya. Sementara itu, terkait dengan daerah otonom baru, Sayuti mendesak agar Mendagri yang baru segera menindaklanjuti kesepakatan dengan DPR. Dalam kesepakatan tersebut, DPR menginginkan adanya evaluasi terhadap daerah otonom baru. Hasil evaluasi ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk perbaikan Peraturan Pemerintah (PP) No. 129 Tahun 2000 tentang Pembentukan dan Penggabungan Daerah Otonom Baru. Hasil evaluasi juga sebagai masukan untuk menanggapi respons usulan pemekaran beberapa wilayah. “Titik beratnya pada daerah perbatasan yang sangat rentan. Butuh pemerintahan yang efektif supaya dapat melakukan pelayanan publik,” imbuhnya. Dua Tugas Pokok Sementara itu, Mardiyanto menyatakan siap melaksanakan dua tugas pokok mencakup bidang politik dan pemerintahan. Bidang politik menyangkut revisi terhadap UU No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah dan paket RUU Politik yang harus diselesaikan sampai dengan akhir Desember 2007.“Saya sangat berterima kasih kepada pendahulu saya. Yang pertama adalah Bapak M Ma’ruf (mantan Mendagri) dan yang kedua Bapak Widodo AS (Mendagri ad interim). Yang setelah saya baca dan saya pelajari, beliau telah menanamkan dan membuat langkah-langkah untuk penyesuaian bidang politik ini. RUU sudah selesai dan sudah diserahkan kepada DPR, dengan demikian tugas awal adalah mulai membahas ini sesuai dengan tahapan waktu yang ada,” paparnyaUpacara pelantikan Mardiyanto oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disaksikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita, Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto, dan Kapolri Jenderal Sutanto.Hal lain yang menjadi prioritas di bidang politik adalah masalah seleksi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU). “KPU juga sudah ada batasan waktu kapan harus selesai, sehingga tahap penyusunan KPU tentu akan lebih cepat dan ke belakangnya tidak akan terjadi kemunduran,” katanya. Mardiyanto mengatakan kunci dari semua itu adalah bagaimana dirinya membangun komunikasi intensif dengan pihak-pihak terkait seperti DPR dalam mengkaji UU Politik. Untuk otonomi daerah dan pemerintahan, komunikasi intensif antara Mendagri dan Gubernur di daerah akan menjadi satu prasyarat utama.(*)

Din Batalkan Ceramah di Kedubes Malaysia

JAKARTA (Berita Nasional) : Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Sjamsuddin membatalkan ceramah di depan masyarakat Malaysia di Jakarta sebagai protes atas sikap negara tetangga yang kurang bersahabat.Sementara itu , Parlemen Malaysia didesak supaya mendorong percepatan pengadilan atas para pelaku penganiayaan wasit karate Indonesia Donald Luther Colopita.Terlepas dari sebab musabab dari peristiwa penganiayaan tersebut dan proses hukum yang sedang berlangsung, adalah arif bagi pemerintah Malaysia untuk sekadar menyesalkan peristiwa atau meminta maaf sesuai budaya Melayu dan tradisi Muslim, kata Din kepada Sinar Harapan, Kamis pagi (30/8).Din Sjamsuddin semula akan berceramah di Kedubes Malaysia, Kamis malam (30/8) berkenaan dengan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, HUT Kemerdekaan Malaysia dan 50 tahun hubungan diplomasi Indonesia–Malaysia. Pembatalan ini terkait sikap pemerintah Malaysia terkait dengan pemukulan wasit karate Indonesia tersebut. Dia menambahkan, permintaan maaf itu tidak terjadi ketika Menlu Malaysia Syed Ahmad Albar dan Kepala Polisi Malaysia bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini akan menambah sentimen di sementara masyarakat Indonesia terhadap Malysia yang dianggap mulai sombong dan memandang rendah Indonesia. Sebagai dua negara serumpun yang bertetangga dekat, Indonesia-Malaysia harus mengembangkan hubungan yang harmonis atas dasar saling menghormati, menghargai dan saling menguntungkan. Hubungan antar kedua negara tidak booleh berdasarkan superior-inferior karena keduanya mempunyai saling ketergantungan yang tinggi. Apalagi mayoritas penduduk kedua negara beragama Islam, hingga perlu menjalin keakraban, lanjutnya.Ketua wasit karate Indonesia Donald Luther Colopita dipukuli empat polisi Malaysia yang berpakaian sipil ketika keluar dari hotel setelah menghadiri pertemuan para wasit dari berbagai negara Asia di Hotel Alison Kelana di Nilai, Negeri Sembilan pada Jumat dinihari (24/8). Donald menderita luka-luka di sekujur tubuh dan kemudian dipulangkan ke Jakarta untuk perawatan lanjutan. Anggota ParlemenInsiden di Nilai itu, telah mendorong anggota Parlemen Malaysia Abdul Fatah Haji Harun mengirim surat kepada Tan Sri Dato’ Seri Diraja Ramli bin Ngah Talib, Yang Di-pertuan Dewan Rakyat, Parlemen Malaysia. Dalam surat yang juga diterima Sinar Harapan itu, Abdul Fatah memprihatinkan aksi pemukulan tersebut sebab telah menjadi masalah nasional. Dia mendesak parlemen supaya menyegerakan perkara ini karena telah memalukan negara dan membangkitkan kemarahan pemimpin negara tetangga serumpun yang mencaci nama baik negara. Perkara ini juga mendapat perhatian Presiden RI dan anggota DPR hingga merusak hubungan kedua negara.Dalam perkembangan yang sama, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato’ Zainal Abidin Zain, menyatakan lokasi pemukulan wasit karate Indonesia oleh polisi Malaysia merupakan tempat yang rawan dimana jumlah aksi kejahatan terus bertambah.“Kejahatan di tempat itu meningkat, padahal di Nilai tengah berlangsung kejuaraan internasional, karena itu ditempatkan mobil-mobil polisi yang menyamar serta polisi-polisi yang tidak berseragam. Memang keempat polisi itu seharusnya memperlihatkan kartu identitas ketika akan menangkap Donald, kata Dubes Zainal usai memenuhi panggilan Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia, Teguh Wardoyo di Jakarta, Rabu (29/8). Dubes Malaysia menegaskan, dia tidak dapat memberi jaminan bahwa insiden serupa tidak akan terjadi lagi karena terkait dengan manusia yang memiliki perangai yang berbeda-beda.Pemerintahnya tidak dapat minta maaf karena proses hukum sedang berlangsung, tapi Menlu telah menyampaikan penyesalan atas terjadinya peristiwa ini, kata Dubes Zainal yang menambahkan para polisi yang kini tengah diperiksa jika terbukti bersalah akan dibawa ke pengadilan. “Biarlah pengadilan yang memutuskan,” katanya.Selain meminta penjelasan soal pemukulan, Teguh Wardoyo juga meminta pemerintah Malaysia memberi perhatian lebih terhadap kasus-kasus yang menimpa WNI, yang hingga kini belum selesai. Indonesia mendesak pemerintah Malaysia untuk memberikan perlindungan sesuai dengan aturan hukum mereka dan kepada kasus-kasus yang selama ini belum mendapatkan tanggapan. “Seperti kasus Nirmala Bonat, yang dimulai sejak tahun 2004 tetapi hingga saat ini belum juga rampung,” katanya.Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur mencatat sejumlah kasus penganiayaan dan pemerkosaan yang menimpa WNI yang hingga kini belum selesai. Selain Nirmala Bonat, juga ada Darmilah (sejak Mei 2006), Sanih Nur Wanih (sejak September 2006), Yudista Purwaningtyas (Oktober 2006), Dede Rosliyah (November 2006), Parwati (Maret 2007), Elena (April 2007) dan Meriana Bulu (Mei 2007).Kasus lainnya adalah Suriani binti Nas yang diperkosa oleh oknum anggota RELA Juni 2007, Ceriyati, Lilis Warsak, Parsiti, Kuniarsih, Siswati dan Yarsi yang dengan berbagai alasan berbeda hingga saat ini kasus-kasus itu belum juga diselesaikan secara hukum. Menurut Teguh, Dubes Zainal akan menyampaikan hal ini ke Kuala Lumpur dan akan menginformasikannya kepada Deplu RI jika telah mendapat jawaban dari negaranya.(*)

Kamis, 30 Agustus 2007

Mengembalikan Roh dan Sejarah PWIR

SUBANG (Berita Nasional) : Salah satu poin keputusan KLB PJI 2007 di Subang ialahmengembalikan roh dan sejarah PWIR. Dalam hal inirasanya tidak arif jika berkutat pada siapa yang harusbertanggungjawab terhadap kemandegan organisasi selamaini. Sehingga banyak sumberdaya di pusat dan daerahhilang begitu saja.Dalam kongres yang menjadi keputusan adalah kembalikepada AD/ART PWI Reformasi dengan memperhatikanperkembangan organisasi dan lingkungan organisasi saatini. Demikian juga dengan rekomendasi dan programkerja mengacu kepada hasil keputusan KLB Jogya yangbelum sempat dilaksanakan oleh kepengurusan terpilihsaat itu.Misalnya untuk pengukuhan di hadapan publik, Kornasmenargetkan agar dalam bulan September ini sudahdilakukan sosialisasi di gedung Dewan Pers, Jakarta,tentunya setelah seluruh kepengurusan, kompartemen danlembaga MPN serta DKKE definitif terbentuk.”Untuk Konsolidasi daerah, kami mengharapkan agardaerah-daerah yang sudah melakukan Konferda segeradapat melaporkan hasilnya untuk mendapatkan SKpengukuhan kepengurusan,” kata Kaka Suminta, ketua panitia, yang kemudian terpilih jadi Sekretaris Umum PWIR.Sementara untuk pembentukan sekretariatan, hampirdapat dipastikan menggunakan salah satu gedung diManggala Wana Bhakti milik Bpk Rendy, salah seorangaktivis PWI Reformasi di Kalteng yang kini menjadianggota DPR-RI, selain dua calon sekretariatan lainyadi Buncit Raya dan rumah Ketum sendiri.”Banyak sekali dukungan dan masukan yang kami harapkandapat kawan-kawan sampaikan untuk memperkuatorganisasi di tingkat pusat maupun daerah. Dan kamiterbuka untuk masukan tersebut,” kata Sekum PWI Reformasi itu.(*)

Mengenal Noto, Calon Bupati Empat Lawang


YULIZAR DINOTO.SH., Salah satu diantara beberapa Calon Bupati Empat Lawang, yang ikut meramaikan Pilkada Tahun 2008, dilahirkan di Lahat pada tanggal 30 Juli 1956 putra pasangan H. Muhammad Rusdi Bin Pangeran Ibrahim asal dusun Gunung Meraksa Baru dengan Hj. Ning Kartini Binti Demang Oemar asal dusun Muara Danau.Lebih sering dipanggil Noto, saat ini masih memegang jabatan sebagai Wakil Kepala Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Selatan, cukup banyak jabatan yang telah dilalui oleh beliau, diantaranya Wakil Bupati Kabupaten Lahat, Kepala Biro Otonomi Daerah Setda Propinsi Sumatera Selatan, Kepala Bagian Tata Usaha Ditsospol Propinsi Sumatera Selatan, PLT Kepala Bappeda Kota Madya Palembang serta beberapa jabatan lainnya.Didalam berorganisasi beliau cukup banyak terlibat diantaranya, sampai sekarang Noto masih dipercaya sebagai Ketua DPD AMPI Propinsi Sumatera Selatan, beberapa pengalaman berorganisasi diantaranya ; Wakil Ketua KNPI Sumatera Selatan, Seketaris Majelis Pemuda Indonesia Sumatera Selatan dan masih banyak lagi jabatan organisasi kemasyarakatan yang beliau terlibat didalamnya.Dengan Motto " Bersama Kita Berbuat Demi Kesejahteraan Rakyat ", Noto hadir mencalonkan diri untuk turut dalam Pesta Demokrasi yang akan berlangsung Tahun 2008, terlepas dari semua itu Masyarakat Kabupaten Empat Lawang lah yang akan memilih calon pemimpin mereka.

SBY Minta Kemacetan Merak-Bakauheni Diatasi


TANGERANG (Berita Nasional) : Presiden meminta Menhub, Pemporv Lampung, Banten, dan DKI Jakarta mengatasi kemacetan di Pelabuhan Merak – Bakauheni.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan perintah tersebut ketika meresmikan patung Proklamator Soekarno-Hatta di gerbang masuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (29/8-07). Menurut Presiden, Merak – Bakauheni merupakan lintasan penghubung perekonomian utama antarprovinsi. Sebab itu, jalur tersebut harus dalam kondisi lancar.

“Antrean panjang di penyeberangan Merak dan Bakauheni (sejak sepekan terakhir, red) menunjukkan ada linkage antara ekonomi di Lampung, Banten, dan Jakarta. Carikan solusi segera termasuk Saudara Menteri Perhubungan (Menhub). Koordinasikan dengan pimpinan daerah Lampung dan Jakarta,” kata Presiden.

Sampai kemarin, penumpukan kendaraan yang hendak menyeberang ke Sumatera belum teratasi. Antrean bahkan mencapai jalan tol Merak Km 92, Cilgon Barat. Kondisi ini juga terjadi di Bakauheni.

Kemacetan karena jumlah kapal berkurang. Dalam kondisi normal, kapal yang melayani Merak – Bakauheni berjumlah 17 – 19, kini hanya 13 kapal. Menurut Manajer Operasional PT ASDP Cabang Bakauheni, Zailis anas, kini sejumlah kapal docking (sedang perbaikan) dan satu kapal, KM Nusa Dharma, rusak. Diperkirakan hari ini kapal yang docking (KM Nusa Mulia dan KM Tribuana) bisa beroperasi.

Untuk mengatasi kemacetan, PT ASDP menambah satu kapal feri dan dua kapal landing craft tank milik TNI AL. “Segera ada tampabahan dua kapal lagi besok (hari ini) dan lusa (besok) karena ada yang selesai docking,” kata Direktur PT ASDP Ahmad Syukri.

Masalah di perlintasan Merak – Bakauheni dapat perhatian serius Presiden SBY. Jika tidak dibenahi, kondisi ini bisa menghambat pertumbuhan kawasan Banten, Jakarta, dan Lampung.

Desakan agar Menhub Jusman Syafii Djamal segera mencari solusi mengatasi kemacetan juga disampaikan anggota Komisi V dari dari F-KB DPR Abdullah Azwar Anas. “Masak dari tahun ke tahun kita terus hadapi masalah yang itu-itu juga,” ujarnya.

Menhub, ujar Azwar, mesti berkoordinasi lintas sektoral untuk membicarakan persoalan kemacetan secara komprehensif. Menurut Azwar Anas, kemacetan di Merak tidak bisa diselesaikan Direktorat Perhubungan Darat, tetapi perlu melibatkan pihak lain seperti Ditjen Perhubungan Laut (Hubla). “Minimal ada koordinasi antara dua instansi itu. Inisiatif itu harus datang dari Menhub,” katanya.

Kemacetan rutin yang terjadi di pelabuhan penyeberangan, ujar Azwar, akibat tidak adanya system perhubungan nasional yang memadai.

Kemacetan sepekan terakhir menyebabkan PT Marga Mandala Sakti (MMS), operator tol Jakarta-Merak rugi hingga Rp140 juta per hari.(*)

Rabu, 29 Agustus 2007

Teluk Jakarta Tercemar Limbah

JAKARTA (Berita Nasional) : Setelah lokasi pendaratan kapal terenggut oleh pembangunan, ribuan nelayan di pesisir Jakarta juga harus merasakan makin minimnya daya hidup mereka, setelah lingkungan mereka semakin terancam oleh polusi dan limbah. Hal tersebut terungkap setelah tim Ekspedisi Pesisir Teluk Jakarta 2007 menyisir bagian pesisir Jakarta mulai dari Ancol hingga Kamal Muara, Selasa (28/8) kemarin. Tim ekspedisi ini terdiri dari wartawan Sinar Harapan, anggota Mapala Universitas Indonesia, dan peneliti dari Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Insitut Pertanian Bogor (PKSPL-IPB).Dalam pantauan tim laut, titik-titik muara sungai merupakan wilayah yang paling terkontaminasi limbah. Di lokasi keluarnya sungai di pantai Marina, awak perahu kayak laut terus merasa terganggu penciumannya oleh polusi. Karena tak tahan oleh bau yang menyengat, M Fachri, salah seorang anggota tim, terpaksa segera menjauh dari bibir muara menuju laut lepas. ”Aneh, padahal di pantai itu jelas terlihat kapal-kapal mewah bersandar. Tapi kondisi lingkungannya sama saja dengan muara sungai lain di Jakarta,” ungkap Fachri. Tak lama berselang setelah melewati muara Sungai Marina, tim kemudian menyisir ke dalam pelabuhan Sunda Kelapa melalui laut. Upaya penyisiran ini cukup menegangkan, karena berisiko terkena gelombang kapal-kapal besar yang masuk ke pelabuhan. Di bagian dalam tembok-tembok pembatas pelabuhan dengan laut, malah terlihat menjadi lokasi pembuangan sampah. Ini mungkin juga disebabkan oleh arus menuju laut yang tertahan sehingga menjadi pusaran air yang menahan sampah.Sementara itu di wilayah Kali Adem, yang menjadi sasaran penyisiran setelah makan siang, juga tak terlihat kondisi lingkungan yang lebih baik. Justru keadaannya lebih buruk, karena kondisi air muaranya terlihat menghitam, diperparah oleh keadaan permukiman yang buruk. Hampir seluruh rumah penduduk di sana tak menghadap ke laut. Sepertinya laut menjadi tempat pembuangan sampah saja. MCK yang “bergelantungan” tampak memenuhi seluruh area Kali Adem hingga muara Kali Angke. Bahkan di muara Kali Angke, kondisi air yang menghitam telah mencapai kisaran satu kilometer jauhnya dari bibir pantai menuju laut. Kondisi tersebut terus terlihat hingga seluruh tim menyelesaikan penyisiran mencapai batas barat cagar alam Muara Angke. Kondisi ini jelas membuat makin minimnya penggunaan lahan kelautan. Karena nelayan-nelayan juga menjadi malas untuk mencari ikan di sana. Bahkan Dahlan, awak kapal yang disewa untuk membantu penyisiran, terus saja menolak untuk mendekati pantai. ”Susah Mas, masuk ke situ. Sudah dangkal, banyak sampah pula,” katanya. Hutan BakauMangrove-mangrove yang tersisa di cagar alam tersebut memang sepertinya tertutup oleh sampah dan air hitam saja. Hingga kelayakan fungsi mangrove, sebagai kawasan nursery (pemijahan dan perkembangbiakan anakan ikan), menjadi pertanyaan. Sebenarnya kawasan mangrove di area ini tergolong lebih baik dibandingkan wilayah lainnya. Karena bila melihat dari arah lautan, hanya wilayah ini yang memiliki ekosistem mangrove terbaik di pesisir Jakarta. Bahkan, deretan hutan mangrove itu masih rimbun hingga batas wilayah Penjaringan. Sayangnya, di titik keluar muara Cengkareng drain, terlihat hutan mangrove mulai habis terbabat. Reklamasi pantai yang dilakukan para pengembang properti di wilayah tersebut tampak meratakan tanah di area ini. Hingga areal kehijauan mangrove, terlihat terpotong oleh warna coklat. Di Kamal Muara, masalah pengendapan menjadi tantangan baru yang harus dihadapi. Selain juga masih buruknya sanitasi di sekitarnya. Pada wilayah titik tambat perahu nelayan, tampak masalah pengendapan membuat kapal tak bisa masuk ke dermaga dengan mudah. Bahkan sebuah kapal pencari ikan yang kebetulan singgah, harus dibantu empat orang untuk menarik kapal masuk ke dermaga. Kata seorang nelayan yang sempat diwawancarai, kondisi tersebut sudah menjadi makanan sehari-hari sekarang. ”Padahal dermaga kapal sudah dipindah menjadi dekat laut lepas. Tapi masih saja terasa dangkal dasar muara sungai di sini,” tutur nelayan tersebut. Sementara itu, menurut Suhana, peneliti dari Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut yang mengikuti proses kegiatan tim ekspedisi dari hari pertama, menyatakan kalau kondisi kelautan di pesisir Jakarta sekarang memang sudah tak mendukung untuk kehidupan nelayan. Keadaan tersebut, menurutnya, tak hanya disebabkan oleh kapal-kapal milik nelayan yang membuang limbah, namun merupakan akumulasi dari ketidakpedulian masyarakat dari hulu hingga hilir sungai. Seperti di Muara Angke yang menghitam hingga satu kilometer jauhnya, tak mungkin hanya disebabkan oleh pembuangan minyak dan oli oleh para nelayan di pesisir. Tapi mungkin juga karena sulitnya kontrol terhadap perusahaan-perusahaan yang membuang limbah di kali tersebut. ”Dari radiusnya yang mencapai satu kilometer dari bibir sungai dan melebar hingga menutupi keseluruhan Cagar Alam Muara Angke, jelas menunjukkan kalau polusi tersebut bukan hanya kerjaan komunitas nelayan yang hanya beberapa jumlahnya,” tutur Suhana. Penyisiran kemudian dihentikan di wilayah Kamal Muara, karena disepakati area ini merupakan batas terakhir sungai di barat Jakarta. (Sinar Harapan)

Dikaji, Dampak Operasi Pembalakan Liar

JAKARTA (Berita Nasional) : Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno akan berkordinasi dengan Kapolri Jend Sutanto dan Menteri Kehutanan MS Kaban soal pemberantasan illegal logging (pembalakan liar-red). Kordinasi ketiga pihak ini selain mempertegas langkah hukum, juga mengantisipasi kemungkinan maraknya pemutusan hubungan kerja akibat banyaknya pabrik kertas dan kayu yang tutup atau ditutup aparat.“Saya akan mengomunikasikannya dengan Kapolri dan Menteri Kehutanan,” kata Menakertrans Erman Suparno, Senin (27/8) .Erman menegaskan pihaknya menghormati pelaksanaan operasi pemberantasan pembalakan liar, apalagi ada Instruksi Presiden No. 4/2005 tentang Pemberantasan Penebangan secara Ilegal di Kawasan Hutan dan Peredarannya di seluruh Indonesia. Namun, ia meyakini pula, melindungi kepentingan pekerja juga tak kalah penting. Solusi atas hal ini lah yang bakal dibahasnya.Sementara itu, Wapres Jusuf Kalla juga mengimbau agar Polri dan Dephut mampu menciptakan suasana kondusif bagi pelaksanaan penegakan hukum dan keperluan industri. Kalla meminta Kapolri dan Menhut segera menyamakan persepsi dan menegaskan mana hutan produksi dan hutan tanaman industri.“Pemerintah tak menoleransi pembabatan hutan secara ilegal. Namun pemerintah juga tak akan membiarkan kebijakan yang menyebabkan banyak orang menganggur. Keduanya (pembalakan liar dan pengangguran) tak boleh ada di negeri ini,” katanyaPernyataan Erman dan Wapres Jusuf Kalla juga menanggapi pernyataan manajemen PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP), perusahaan bubur kertas terbesar di Indonesia di Riau yang kemungkinan bakal melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) massal terhadap ratusan ribu karyawannya. Operasi pemberantasan pembalakan liar di Riau berdampak ragunya kedua perusahaan ini untuk beroperasi. Sebelumnya, aparat kepolisian Riau menyegel lahan bahan baku dan alat-alat berat kedua perusaahaan tersebut. Polisi menuding, manajemen dua perusahaan itu menggunakan kayu illegal untuk berproduksi.

Realisasi Bagi Hasil Migas Baru 31%

PRABUMULIH (Berita Nasional) : Realisasi bagi hasil migas dan PBB migas hingga Juli 2007 baru 31 persen atau sekitar Rp25,8 miliar, dari target 82,1 miliar. Angka itu khusus kontribusi PT Pertamina EP Region Sumatera, Prabumulih. "Kami akan jemput bola menyampaikan hal itu ke pusat. Rencananya, besok (hari ini, red) saya akan berangkat ke Jakarta ikut rapat lipting (perhitungan) di Departemen Keuangan dan Departemen ESDM (Energi Dan Sumber Daya Manusia)," kata Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Prabumulih Drs H Chozali Hanan MM, kemarin Dijelaskannya, kewenangan pembagian atas hasil migas serta PBB bukan kewenangan daerah, melainkan pemerintah pusat. Makanya, pihaknya siap membeberkan data realisasi pajak yang sudah masuk di depan rapat lipting Departemen Keuangan (Depkeu) dan Departemen ESDM yang akan berlangsung selama tiga hari di Jakarta. Sebenarnya ada tiga sumber penerimaan daerah yang akan masuk dalam APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). Yakni, dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan, dan pendapatan lain-lain yang sah. "PAD 2007 ditarget Rp12.093.380.000, hingga Juli sudah terealisasi Rp8.717.514.474 atau sekitar 72,09 persen," terang dia. Lalu, dana perimbangan, target Rp89 miliar, yakni dari bagi hasil pajak dan bukan pajak. Namun, khusus SDA (sumber daya alam) dari migas dan PBB migas ditarget Rp82,1 miliar, hingga Juli baru terealisasi Rp25,8 miliar atau sekitar 31 persen. Kemudian, untuk pendapatan lain-lain yang sah ditarget Rp4,4 miliar, namun baru terealisasi Rp130 juta. "Total target APBD 2007 sebesar Rp299.973.864.919 atau sekitar Rp300 miliar," ujar Chozali. Soal keinginan DPRD agar audit terhadap pajak perimbangan atas migas dan PBB migas dari PT Pertamina EP Region Sumatera, Chozali welcome. "Silakan saja, jika DPRD ingin audit dana perimbangan pajak migas dan PBB migas Pertamina. Itu kewenangan DPRD ke PT Pertamina. Nanti, yang akan menjelaskan pihak Pertamina, mereka (Pertamina) yang punya data keseluruhan, termasuk data produksi," tegasnya.(*)

Senin, 27 Agustus 2007

Rendah Kesadaran Memberikan ASI di Indonesia

JAKARTA (Berita Nasional/ANTARA) - Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta mengatakan bahwa meskipun usaha untuk meningkatkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat gencar dilakukan, tapi kesadaran masyarakat untuk pemberian ASI di Indonesia masih memprihatinkan."Cakupan ASI eksklusif 6 bulan hanya 39,5 persen dari keseluruhan bayi dan hal yang sangat menyedihkan adalah peningkatan pemakaian susu formula sampai tiga kali lipat antara 1997-2002," kata Meutia Hatta pada acara puncak peringatan pekan ASI sedunia 2007 di Istana Negara, Senin.Menurut dia, berdasarkan data yang ada pada 2002-2003 bayi dibawah usia 4 bulan yang diberikan ASI eksklusif hanya 55 persen sementara itu pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 2 bulan hanya 64 persen, 46 persen pada bayi berumur 2-3 bulan dan 14 persen pada bayi berumur 4-5 bulan.Dikatakan bahwa permasalahan yang mengakibatkan masih rendahnya penggunaan ASI di Indonesia adalah faktor sosial budaya, kurangnya pengetahuan akan pentingnya ASI, jajaran kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung program pemberian ASI, gencarnya promosi susu formula dan kurangnya dukungan dari masyarakat termasuk institusi yang mempekerjakan perempuan untuk ibu menyusui.Oleh karena itu, lanjut dia, keberhasilan ibu menyusui juga ditentukan oleh dukungan yang terus menerus dari suami, keluarga, petugas kesehatan dan masyarakat untuk terus menyusui bayinya."Salah satu alasan ibu tidak berhasil memberikan ASI eksklusif adalah ketidakmampuan bayi menghisap ASI dengan benar karena penolong persalinan yang memisahkan bayi dari ibunya begitu dilahirkan menghambat naluri bayi," ujarnya.Sejalan dengan itu, lanjut dia, Tema Pekan ASI sedunia 2007 adalah mengangkat inisiasi menyusu dini, setelah dilahirkan bayi langsung diletakkan di perut ibu sehingga bayi secara alamiah akan mencari puting susu ibunya dan menghisap ASI."Keberhasilan inisiasi menyusu dini akan membantu keberhasilan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai anak berusia 2 tahun," katanya.Mengacu pada Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), kata Meneg PP, inisiasi menyusu dini yang dilanjutkan hingga 6 bulan dan 2 tahun dapat membantu mempercepat pencapaian menghapus kemiskinan dan kelaparan."Hilangnya kesempatan memperoleh ASI menyebabkan lebih dari lima juta anak balita, termasuk bayi kurang dari 1 tahun, menderita kurang gizi dan sekitar 1,7 juta balita mengalami gizi buruk," katanya.Tindakan inisiasi menyusu dini juga akan sangat membantu tercapainya tujuan MDGs nomor emat yaitu mengurangi angka kematian anak karena menyusu dini dalam satu jan pertama setelah melahirkan akan mengurangi kematian bayi baru lahir, ujarnya."Setiap ibu harus dibantu agar mendapat kesempatan untuk dapat menyusui mulai satu jam pertama," katanya.Tema peringatan pekan ASI Sedunia 2007 adalah "Menyusu Satu Jam Pertama Kehidupan Dilanjutkan dengan Menyusui Eksklusif 6 bulan, Menyelamatkan Lebih Dari 1 juta Bayi".(*)

Sabtu, 25 Agustus 2007

Lampung Expo Ajang Promosi Usaha

BANDAR LAMPUNG (Berita Nasional) : Seratus lebih instansi pemerintah dan swasta mengikuti Lampung Expo 2007 yang akan dibuka Gubernur Sjachroedin Z.P., hari ini (25/8). Sasaran Lampung Expo keenam tahun ini membuka peluang ekspor produk unggulan Lampung ke mancanegara.

Ajang promosi produk dan jasa yang digelar di Graha Wangsa, Bandar Lampung ini belangsung sampai tanggal 30 Agustus, diikuti 100 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Selain instansi pemerintah daerah se-Lampung, ajang promosi tahunan ini juga diikuti insatansi swasta lokal, nasional, dan multinasional. DAerah luar Lampung ikut antara lain Bengkulu, Sumatera Selatan, Siak, Jatim, dan Jakarta.

Sebagai penyelenggara, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Provinsi Lampung tidak menargetkan transaksi penjualan. “Yang terpenting langkah ke depan, membuka peluang ekspor produk unggulan Lampung,” kata Kadis Koperindag Lampung, Suparmo, Jumat (24/8-07).

Lampung menampilkan berbagai produk unggulan seperti kopi, udang, nanas kaleng, cokelat, dan karet. Suparmo berharap ajang ini tidak sebatas membuka kesepakatan transaksi ekspor seperti tahun lalu dengan Malaysia, tapi bisa sampai realisasi transaksi.

“Transaksi dengan Malaysia tahun lalu meleset. Mereka tidak mau mengikuti aturan ekspor-impor. Mereka inta barang dikirim, baru dibayar. Pengusaha Lampung tidak mau,” ujar Suparmo.

Selain membuka peluang ekspor dan investasi, Lampung Expo diharapkan merangsang pengusaha industri, perdagangan, koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari seluruh Indonesia meningkatkan mutu produk.(*)

Jumat, 24 Agustus 2007

Sultan Ternate akan Jelaskan Kasus Aksi Massa

TERNATE (Berita Nasional/ANTARA News) - Sultan Ternate, Mudhafar Syah, akan menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjelaskan kasus aksi massa di Ternate, Maluku Utara (Malut), Rabu (22/8), yang dilakukan masyarakat adat Kesultanan Ternate."Presiden Yudhoyono telah menyatakan kesediaannya menerima Sultan Ternate di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Saya sudah diberitahu Jurubicara kepresidenan, Andi Malarangeng, mengenai kesedian Presiden menerima Sultan Ternate itu," kata permaisuri Sultan Ternate, Boni Nitha Susanti, di Ternate, Jumat.Namun Boni Nitha Susanti yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu, belum menyebutkan kapan Sultan Ternate akan diterima Presiden Yudhoyono di Cikeas, Bogor. Alasannya masih harus disesuaikan dengan jadwal acara Presiden Yudhoyono.Menurut dia, Sultan Ternate perlu menjelaskan langsung kasus aksi massa di Ternate tersebut kepada Presiden Yudhoyono, agar Kepala Negara mengetahui secara jelas dan lengkap mengenai latar belakang dan kronologis terjadinya aksi yang melibatkan masyarakat adat Kesultanan Ternate itu."Kalau Presiden hanya mendapatkan laporan dari pihak lain, dikhawatirkan tidak lengkap dan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya," kata Boni Nitha Susanti yang mengaku juga akan menyertai Sultan dalam pertemuan dengan Presiden Yudhoyono nanti itu.Sebelumnya, Sultan Ternate, Mudhafar Syah, menjelaskan bahwa latar belakang terjadinya aksi massa bermula dari kekecewaan masyarakat adat Kesultanan Ternate terhadap keputusan KPUD Malut, terkait hasil verifikasi bakal calon (balon) gubenur/wakil gubernur Malut.KPUD Malut, kata Sultan, memutuskan bahwa dari lima pasangan balon gub/wagub Malut yang mendaftar di KPUD, hanya empat pasangan balon yang lolos, satunya yakni pasangan Mudhafar Syah/Rusdi Hanafi tidak lolos karena dianggap tidak mencukupi kuota suara 15 persen."Keputusan KPUD itu tidak diterima masyarakat adat Kesultanan Ternate karena mereka mengetahui bahwa parpol yang mendukung saya dan Rusdi Hanafi, suaranya mencapai 15,8 persen. Inilah yang membuat mereka spontanitas melakukan aksi," katanya.Sultan yang anggota DPR itu mengemukakan aksi tersebut berakhir dengan bentrok antara massa dari masyarakat adat Kesultanan Ternate dan polisi, karena dalam menangani aksi polisi tidak menggunakan cara persuasif, tapi cara represif. Wakil Ketua KPUD Malut, Muklis T, sebelumnya menjelaskan bahwa keputusan KPUD mengenai hasil verifikasi balon gub/wagub Malut tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, KPUD Malut siap mempertanggung-jawabkan keputusannya tersebut.KPUD Malut tidak meloloskan pasangan Mudhafar Syah/Rusdi Hanafi yang diusung koalisi PPP dan sejumlah parpol kecil itu, karena salah satu parpol yang mengusungnya, yakni PKPI, juga mengusung pasangan balon lainnya, sehingga jumlah suaranya tidak cukup lagi 15 persen. (*)

Amuk Massa di Lampung, 5 Tewas

PAKUONRATU (Berita Nasional) : Amuk massa kembali memakan korban jiwa. Kali ini terjadi di Kabupaten Way Kanan, Lampung dengan tiga korban jiwa. Ditambah kasus serupa di Kabupaten Lampung Selatan, dalam kurun waktu lima hari sudah lima orang tewas akibat aksi main hakim sendiri.

Peristiwa pertama hari Rabu (22/8-07) menimpa Saleh dan anaknya, Adman, warga Kampung Baru, Kecamatan Negarabatin, Kab. Way Kanan. Rasutan massa dari kampong lain mengeroyok, menembak, lalu membakar keduanya. Saat ditemukan pukul 17.00 WIB, mayat mereka tinggal tulang belulang.

Sehari sebelumnya, sekitar pukul 22.00, seorang pencuri bernama Rudianto juga tewas diamuk massa. Korban adalah warga Kampung Bumiagung, Kecamatan Bumiagung, Kab. Way Kanan.

Pada Sabtu (18/8-07) lalu, dua pencuri sapi di Desa Margoagung, Jatimulyo, Kab. Lampung Selatan, juga tewas diamuk massa. Mereka adalah Suharno (32), warga Desa Jatimulyo dan Tuhono (30), warga Dusun Negeria, Desa Waygalih, Tanjungbintang, Kab. Lampung Selatan.

Kapolsek Pakuonratu Iptu M.N. Yuliansyah, SH., mengatakan pihaknya masih menyelidiki motif di balik amuk massa yang menewaskan bapak dan anak di Kampung Baru, Negarabatin.

“Kejadiannya baru kami ketahui pukul 15.30. Ketika sampai di lokasi pukul 17.00, kedua korban sudah gosong, tinggal tulang belulang saja,” ujar Kapolsek yang wilayahnya meliputi tiga kecamatan: Pakuonratu, Negarabatin, dan Bumiagung.

Informasi sementara yagn ia peroleh, massa yang mengamuk berasal dari kampung lain. “Namun, apa motifnya dan kenapa sampai ada yang memegang senjata, masih kita selidiki,” paparnya.

Untuk peristiwa kedua, Kapolsek mengatakan, korban adalah pencuri di rumah Boiman bin Sunar, warga Kampung Pakuonratu, Kecamatan Pakuonratu, Kab. Way Kanan. Korban Rudianto dan tiga kawannya dipergoki warga. Mereka lari sampai ke perkebunan sawit yang terletak tak jauh dari kampong itu. Rudianto tertangkap massa, sementara tiga kawannya berhasil lolos.

Massa mengamuk dan menghajar Rudianto tanpa ampun. Berdasar catatan medis Puskesmas Pakuonratu, korban menderita patah kaki, luka bacok di kepala dan lengan kanan atas, serta memar di sekujur tubuh.

“Awalnya, warga melihat empat orang yang mencurigakan dengan dua sepeda motor. Yakni Yamaha L2 Super dan Suzuki TRS warna hitam. Mereka hanya berputar-putar di kampung itu,” papar Yuliansyah.

Pencurian yang kerap terjadi belakangan ini membuat warga waspada. Mereka mengintai gerak-gerik keempat orang tersebut. Kecurigaan mereka ternyata beralasan, karena melihat empat orang tadi hendak mendongkel jendela rumah Boiman. Warga pun menyerbu keempat orang mencurigakan tadi. Terjadilah amuk massa(*)

Kamis, 23 Agustus 2007

Gajah Mati, 2 Saksi Diperiksa

BANDARLAMPUNG (Berita Nasional) : Tim gabungan yang mengusut dugaan peracunan mengakibatkan kematian dua ekor gajah liar, dari enam ekor kawanan "Davit Chang" pada pertengahan Juli 2007 lalu, di Kabupaten Tanggamus, Lampung, telah minta keterangan sedikitnya 10 orang saksi warga masyarakat yang dianggap mengetahui matinya gajah itu.Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Lampung, Ir Agus Harianta MSc, di Bandarlampung, Rabu petang, membenarkan tim gabungan melalui kepolisian dari Polres Kabupaten Tanggamus, dibantu penyidik PPNS Polhut, telah mendalami keterangan dari puluhan saksi itu."Mereka sudah diperiksa dan dimintai keterangan yang diperlukan," ujar Agus pula.Namun dia belum bersedia membeberkan hasil pengusutan dan keterangan dari para saksi itu, apakah telah mengarah kepada siapa saja pelaku peracunan yang mengakibatkan dua ekor gajah liar tersebut sampai mati dan ditemukan telah menjadi bangkai.Dua dari enam ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) liar itu, kedapatan oleh warga setempat telah menjadi bangkai di Ulu Semong, Kecamatan Ulu Belu, Kabupaten Tanggamus pada pertengahan Juli 2007 lalu.Hasil otopsi menunjukkan, seekor diantaranya dipastikan mati akibat racun yang masuk ke tubuhnya. Seekor lainnya tidak diketahui persis penyebab kematiannya.Guna mengusut dugaan peracunan dilakukan oknum warga secara sengaja --diduga karena kesal karena kawanan gajah liar itu sering mengganggu mereka-- dibentuk tim gabungan dari unsur Polres Tanggamus, BKSDA Lampung, dan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).Kepala BKSDA Lampung, Agus Harianta menyatakan, informasi dari tim gabungan melalui Polres Tanggamus hingga kini belum diketahui adanya tersangka yang terindikasi terlibat dalam peracunan gajah itu."Belum ada, tapi pengusutan terus berlanjut, mudah-mudahan dapat segera diketahui siapa pelakunya," ujar Agus lagi.Kematian dua ekor gajah liar itu menimbulkan keprihatinan kalangan LSM lingkungan dan pencinta satwa di Lampung yang mengecam tindakan sepihak sampai membunuh satwa liar yang dilindungi dimaksud.Diduga, warga sekitar hutan TNBBS yang kerap diusik oleh kawanan gajah liar "Davit Chang", meluapkan kekesalan mereka dengan cara meracuni gajah-gajah itu.Apalagi sejak tahun 2006 hingga saat ini, kawanan "Davit Chang" telah mengakibatkan enam warga di Tanggamus tewas yang dipastikan akibat serangan gajah liar yang dikenali oleh warga sebagai kawanan gajah liar yang "beringas" dan setiap saat akan mengancam jiwa mereka.Rencana untuk memindahkan (relokasi) kakwanan gajah liar "Davit Chang" itu belum dapat direalisasikan, karena masih menunggu dukungan pendanaan serta pilihan alternatif terbaik untuk menanganinya.Gajah Sumatera merupakan satwa liar terancam punah sehingga harus dilindungi, dengan populasi di hutan di Lampung dalam beberapa tahun terakhir diperkirakan semakin berkurang, antara lain akibat tekanan pada habitat dan perburuan liar maupun perdagangan gading serta bagian tubuh satwa itu.Khusus di hutan TNBBS diperkirakan populasi gajah liar masih mencapai 500 hingga 600-an ekor, dan di hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Lampung Timur populasi gajah liar itu diperkirakan masih 250-an ekor.Kawanan gajah liar yang tinggal empat ekor itu, salah satunya telah dipasangan "satellite-collar" di tubuhnya, sehingga dapat terlacak dan terdeteksi gerakan dan aktivitasnya setiap saat oleh petugas yang memonitornya.Dipastikan dua ekor gajah liar yang mati bukanlah yang dipasangi alat pelacak itu dan bukan pula gajah liar pincang yang dijuluki "Davit Chang".

Fachrul Ruzam Makin Populer di Kab. Empat Lawang

PENDOPO LINTANG (Berita Nasional) : Kandidat Calon Bupati Kabupaten Empat Lawang Fachrul Ruzam makin gencar beranjangsana ke masyarakat pedesaan. Hari-harinya saat ini diisi dengan kunjungan atau memenuhi undangan warga masyarakat, yang ingin mendengar langsung pemaparannya tentang masa depan Kabupaten Empat Lawang dari Sang Tokoh.

Ruzam – demikian panggilan akrab anggota DPRD Kabupaten Lahat dari Partai Keadilan Sejahtera itu, menurut laporan koresponden Berita Nasional Bestari Suud dari Pendopo Lintang, tidak banyak mengumbar janji. Namun, tokoh muda putera asli Lintang ini, memberikan wawasan politik, pembangunan, dan ekonomi kepada calon audiennya.

Menurut laporan Bestari Suud, masyarakat sangat antusias mendengarkan ceramah dan pengarahan dari Fachrul Ruzam yang penuh dedikasi. Dalam pendekatan kepada masyarakat, putera mantan Pasirah kepala Marga KM Lintang, Zaini Yassin, itu memang berbeda dari para kandidat lainnya yang cenderung menghambur-hamburkan uang.

“Tampaknya Ruzam bebicara memang dari hati nurani. Bukan hanya menyajikan sandiwara politik belaka,” kata seorang warga Desa Babatan, ketika menghadiri acara silaturrahmi dengan bakal calon bupatinya itu di masjid setempat.

Ruzam tidak rela kalau rakyatnya dibodohi atau diperbodohi dengan harapan-harapan dan iming-iming yang tak ada ujung pangkalnya dari orang-orang yang ingin mencari kekuasaan.

Pada setiap kesempatan di hadapan masyarakat, Ruzam menunjukkan sportivitas yang tinggi dan jiwa ksatria. Ia mengatakan tidak terlalu berambisi ingin menjadi bupati Kabupaten Empat Lawang. Soal kalah atau menang dalam Pilkada nanti, dia siap menerima hasilnya.

Diatas semua itu, yang lebih diinginkannya adalah bangkitnya semangat dan kesadaran masyarakat untuk bersatu dan bersama dalam membangun persaudaraan di Kabupaten Empat Lawang.

Dalam anjangsana ke desa-desa, ia telah mendatangi banyak pelosok kampong di Kecamatan Muara Pindang, Pendopo Lintang, Pasemah Airkeruh, Ulumusi, dan Tebingtinggi.

Bahkan, hari ini (Kamis, 23 Agustus-07), menurut Heri, asistennya, Ruzam menghadiri pertemuan dengan masyarakat di Kecamatan Tebingtinggi.(*)

Selasa, 21 Agustus 2007

Dua Pol PP Duel Maut

MENGGALA (Berita Nasional) : Dua anggota polisi pamong praja (Pol. PP) Kabupaten Tulangbawang berduel di ruang seksi ketertiban umum (Kasi Tibum) Pemda setempat, Senin (20/8-07), pukul 09.00. Hermansyah Ali (45) tewas ditikam sangkur Ria Santosa (24).

Menurut Nasiah, anggaota Pol. PP yagn saat kejadian berada di dekat lokasi, tidak ada yang melihat insiden berdarah itu. Tiba-tiba saja, pagi itu dari dalam ruangan Kasi Tibum terdengar jeritan minta tolong. “Setelah itu pintu terbuka, keduanya sedang berangkulan. Setelah ada yagn datan gmenolong, Ria terlepas lalu korban terjatuh dengan bersimbah darah,” kata Nasiah.

Ria lalu diamankan di ruang kepala kantor, sedangkan korban langsung dilarikan ke RSUD Menggala. Nasiah dan Hendrawan melaporkan kejadian itu ke Polsek Menggala.

Keterangan yang dihimpun dari rekan-rekan korban di rumah duka, sebelum kejadian tepatnya tanggal 16 malam 17 Agustus menjelang rengan suci, keduanya sempat cekcok di kantor Pol. PP sebelum menuju makam pahlawan.

Perang mulut berawal dari perkataan, tersangka kepada komandan regu. Korban menegur tersangka dan mengingatkannya agar berlaku sopan pada komandan.

Sampai di makam pahlawan, keduanya kembali terlibat cekcok. Korban kembali menegur tersangka karena memain-mainkan gas motornya. Keduanya nyaris berkelahi, tapi sempat dilerai.(*)

Minggu, 19 Agustus 2007

Pencari Berita Mulai Memburu Internet

Washington (Berita Nasional) - Masyarakat yang menginginkan berita mulai meninggalkan televisi dan koran karena memilih Internet sebagai sumber utama informasi.
Kecenderungan ini bisa dipandang sebagai akhir zaman koran lokal, ungkap suatu penelitian baru, kemarin.
"Penggunaan `online` makin meningkat, dan seiring itu, audiens media lama menurun," kata profesor Thomas Patterson dari Shorenstein Center on the Press, Politics and Public Policy, Harvard University.
Dalam laporan yang merupakan hasil penelitian selama setahun, Patterson menerangkan :"Dalam tahun terakhir saja...oplah koran turun tiga persen sedangkan siaran berita kehilangan sejuta pemirsanya."
Di lain pihak, jumlah orang yang menggunakan Internet untuk sumber berita telah meningkat, bahkan dalam beberapa kasus, terlihat jelas.
Kunjungan ke situs web yang memasang berita dari pihak ketiga, misalnya situs mesin pencari dan penyedia jasa Internet (provider) atau pengumpul berita seperti topix.net dan digg.com, semuanya meningkat dalam kurun waktu April 2006 hingga April 2007. Hal sama terjadi pada blog.
Digg.com, yang membebaskan pengunjungnya memilih isi situs, pada April 2006 dibuka dua juta pengunjung, namun setahun kemudian, April 2007, jumlah pengunjungnya mencapai 15 juta.
Berita online lainnya rata-rata mengalami pertumbuhan pengunjung sebanyak 14 persen sedangkan pengunjung blog rata-rata bertambah enam persen.
Situs Google, Yahoo, AOL dan MSN, setiap bulan dibuka 100 juta pengunjung, jauh di atas pengunjung situs web jaringan televisi besar yang hanya 7,4 juta per bulan.
Situs web harian kondang seperti New York Times dan Washington Post, rata-rata dikunjungi 8,5 juta pengunjung setiap bulannya.
Namun, situs koran lokal mengalami penurunan atau tidak bertambah pengunjungnya, padahal mereka tadinya adalah pembaca edisi cetak.
Penyusun laporan penelitan tersebut memperkirakan banyak koran kecil akan mengalami kesulitan menjaga jumlah pelanggannya bahkan sulit mempertahankan pengunjung situs web mereka.
Para peneliti menyarankan agar koran lokal "memasukkan juga berita nasional dan internasional," demikian AFP.(*)

Kamis, 16 Agustus 2007

Lestarikan Tari Lewat Sekolah

"AKU suka menari karena gerakannya bisa mengekspresikan perasaan sekaligus menghibur orang," kata Rian (16), siswa kelas II SMAN I Lintang Kanan, Kabupaten Lahat, Kamis (21/9) siang.
Rian adalah salah seorang anggota tim tari ngarak SMAN I Lintang Kanan yang meraih peringkat kedua pada lomba ngarak se-Kabupaten Lahat tahun 2006. Tari itu juga kerap ditampilkan dalam berbagai kesempatan hajatan atau kegiatan sekolah. Dalam pertunjukan, dia kebagian membawakan 13 gerakan dasar tari yang mirip silat, biasa disebut kuntaw.
"Aku senang membuat penonton tertawa. Kalau dapat respons baik, rasanya jadi tambah semangat melucu," kata Marlin (17), siswa kelas III yang memainkan tokoh lelucon dengan topeng dalam tim tari ngarak.
Kedua siswa itu aktif mengikuti ekstrakurikuler tari ngarak bersama 20-an siswa lain. Menurut Kepala SMAN I Lintang Kanan, Imron, didampingi guru seni Jajang R Kawentar, kegiatan seni dimaksudkan untuk mengembangkan bakat dan sarana untuk menghaluskan budi pekerti siswa.
"Meski gerakan tarinya sudah digubah, tetapi tari ngarak berasal dari tradisi lama masyarakat Lintang. Kami melatih siswa menari seminggu sekali," kata Imron.
Kepala Sekolah SMPN I Muara Pinang, Masayu Mardiana, mengatakan pula, kegiatan seni di sekolah dapat diarahkan untuk mengurangi kenakalan siswa yang kerap tersulut perkelahian di jalan. Namun, sayangnya, tidak semua sekolah memiliki guru yang mengerti seni dan bisa melatih siswa.
Menurut tokoh budaya Empat Lawang, Syamsu Indra Usman, tari ngarak adalah modifikasi dari tari silek harimau, yang termasuk tari tradisional Empat Lawang. Dalam pertunjukan klasik yang sebenarnya, para penari membawakan gerakan silat dalam keadaan kesurupan roh leluhur. Saat ini tarian itu telah digubah sehingga gerakan silatnya lebih menonjolkan keindahan dan dibawakan penari secara sadar.
Budaya Empat Lawang berawal dari kepemimpinan empat pendekar yang disebut lawang. Mereka tinggal di Tebing Tinggi, Ulu Musi, Pendopo, dan Muara Pinang. Keempat lawang membuat kesepakatan saling menghormati dan menjaga wilayah masing-masing pada abad ke-17 Masehi. Kawasan itu dihuni Suku Ulu Musi, Suku Lintang, dan Suku Pasemah Air Keruh, yang masing-masing tinggal di pinggir aliran Sungai Musi, Sungai Lintang, dan Sungai Keruh.
Pendidikan sekolah, lanjut Indra, bisa menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan seni tradisi bagi siswa, yang saat ini kurang mengenal tradisinya sendiri.
Rian dan Marlin, misalnya, mengaku tidak mengenal beberapa tari tradisional Empat Lawang meski mereka telah belajar tari ngarak. "Aku tidak tahu, apa itu tari gegerit? Kalau ada guru yang mengajari, aku mau belajar," kata Rian. Sayangnya, para empu penari Empat Lawang sudah tiada. Yang tersisa saat ini hanyalah cerita dari mulut ke mulut tentang keindahan tarian itu. Keindahan gerakan meliuk-liuk dari tujuh gadis saat menyambut tamu di depan gerbang, dengan iringan gong kulintang dan rebab. (sumber: Kompas.com)

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Foto-Foto