Kamis, 22 November 2007

Menang Pilkada, Tim Sukses ke Singapura

MENGGALA (Berita Nasional): Merayakan kemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tulangbawang, seluruh anggota Koalisi Bersatu Nurani Tulangbawang (KBNTB) yang merupakan koalisi pengusung pasangan Abdurrachman Sarbini-Agus Mardi Hartono melancong ke Singapura.
Rombongan yang berjumlah 34 orang dari 19 partai politik itu bertolak dari Tulangbawang pada hari Senin (19-11). Menurut rencana, rombongan tersebut berada di Singapura selama dua hari. Ke-19 partai politik dalam rombongan tersebut diwakili ketua dan sekretaris partai.
Menurut Ketua KBNTB, Ferry Antoni, rombongan tersebut ke Singapura melalui Batam. Mereka tiba di Singapura pada hari Selasa (20-11), pukul 12.00. "Dari Batam kami naik feri pukul 11.00," ujarnya.
Di Singapura, kata dia, pertama kali mereka akan mengunjungi Patung Singa di pusat Kota Singapura. Setelah itu, rombongan menuju taman burung yang terkenal. Berikutnya, rombongan yang sedang merayakan kemenangan calon bupati yang diusung itu mengunjungi Jurong Betak. Di sana mereka menikmati atraksi burung-burung dari empat negara, yakni Indonesia, Jepang, Korea, dan India. "Cukup seru di sini, ada empat negara yang hadir di acara ini," ujar Ferri.
Namun, kata dia, Bupati Tulangbawang Abdurrachman Sarbini, yang kembali menjabat sebagai bupati yang diusung koalisi tersebut, tidak dapat berlama-lama di Singapura. "Bupati hanya sebentar bersama kami, kemudian bertolak kembali ke Batam, tetapi calon wakil bupati, Agus Mardi Hartono, tetap bersama kami," ujarnya.Selain itu, kata Ferri lagi, nazarnya ketika pencalonan bupati dan wakil bupati Tulangbawang jika calon yang diusung menang, akan memotong rambutnya yang semula panjang di Singapura. "Saya punya nazar, kalau Mance menang, saya potong rambut dan kini nazar tersebut terpenuhi," ujarnya. Ferri mengaku yang memotong rambutnya dua wanita cantik dan satu pria.(sumber: Lampung Post)

Selasa, 20 November 2007

8 Pemuda Rampok Pedagang Siomay

KOTABUMI (Berita Nasional): Sekawanan perampok bersepeda motor, Minggu (18/11), pukul 11.00, menggasak uang Rp800.000 milik seorang pedagang siomay, di Jalan raya Desa Talangbojong, Kotabumi, Lampung Utara, Lampung.

Korban bernama Erwansyah (25), warga Gang Tulang Bawang, Tanjung Aman, Kotabumi. Para perampok sempat menganiaya korban sehingga mengalami pendarahan di hidung dan memar di kepala. Para perampok juga merusak gerobak dorong milik koraban. Kini korban dirawat RSU Ryacudu, Kotabumi.

Modus operandi peristiwa itu, korban dihadang di tengah perkebunan karet. Para perampok langsung memukuli korban pakai potongan kayu. Setelah korban jatuh tak berdaya, para pelaku mengambil uang Rp200 ribu di dalam laci dan Rp600 ribu di dompet korban.

Setelah pelaku pergi, kebetulan Kepala Desa Kotabumi Tengah, Johan (45) melintas. Ia membawa korban ke rumah sakit. Menurut Erwansyah, uang Rp600 ribu itu adalah uang setoran selama dua hari yang belum disetorkan kepada bosnya. Sementara, uang Rp200 ribu di laci adalah hasil penjualan hari itu.

Menurut Johan, lokasi tempat kejadian memang jauh dari rumah penduduk dan di tengah kebun karet. Saat melintas, ia melihat korban minta tolong dan wajahnya berlumuran darah.

Atas kejadian itu, satuan pengendali kemanan petugas dari Polres Lampung Utara yang menerima laporan adanya kejadian itu langsung terjun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.(*)

Kamis, 15 November 2007

Polri Bongkar Komplotan Pembajak Lagu

JAKARTA (Berita Nasional) : Bareskrim Polri membongkar komplotan pembajak lagu। Dari 20 orang yang sudah diamankan, satu orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Komplotan ini diduga telah melakukan pembajakan terhadap 4,8 juta lagu Indonesia dan lagu asing dan dijual melalui internet dan kios di pertokoan.

Kabareskrim Polri Komjen Bambang Hendarso Dhanuri menyatakan bahwa penertiban terhadap pembajak lagu akan terus dilakukan.

"Pembajakan lagu ini sudah sangat sering dikeluhkan Asiri bahkan juga industri rekaman asing। Sehingga kita akan terus melakukan penertiban ke segala bentuk pembajakan lagu," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (14/11).

Dalam kesempatan itu, hadir Robert Gaol dari International Federation Phonographic Industry yang menyatakan apresiasinya terhadap Polri yang berhasil menangkap pembajak dan penjual lagu bajakan melalui internet।

Menurut Direktur Ekonomi Khusus Brigjen Wenny Waraow modus operandi tersangka dan 19 anak buahnya sangat cerdik। Pelaku mendapatkan lagu-lagu digital dengan cara mengkopi dari situs-situs internet dalam bentuk MP3, video klip, M4 yang diperoleh dari cd atau dvd. Kemudian, diformat ulang menjadi MP3 dan MP4.

Setelah itu, komplotan ini melakukan sedikit perubahan dan editing serta diperbanyak ke komputer di konter-konter download di pusat perbelanjaan। "Setiap lagu dijual dengan harga Rp3.000 sampai Rp5.000," ujar Wenny.

Wakadiv Humas Polri Brigjen Anton Bachrul Alam menyatakan ada seorang tersangka bernama Djoni Tan। Ke-19 anak buahnya yang statusnya masih saksi dan masih menjalani pemeriksaan intensif.

Mereka ditangkap Counter Download Mania Blok M Mall, Roxy Mas, Taman Mini Suare, Kelapa Gading, Metropolis Square dan lainnya. "Penindakan terhadap pembajak lagu ini akan terus dilakukan bahkan hingga ke konter-konter di mal-mal," ujar Anton. (media indonesia)

Selasa, 13 November 2007

Massa Tuntut Pilkada Tulangbawang Diulang

MENGGALA (Berita Nasional): Pendukung pasangan A.A. Syofandi-Wasito dan Khamamik-Yulizar Marzuki berunjuk rasa ke Kantor KPU, Senin (12-11), menuntut pilbup ulang. Massa tiba di Kantor KPU Tulangbawang, Lampung sekitar pukul 12.00, dengan diangkut 20 truk.

"Ada 160.619 orang yang tidak bisa menggunakan hak pilih. Untuk itu, kami minta KPU melakukan pemilihan ulang," ujar Koordinator Lapangan Umar Ahmad yang juga wakil ketua DPC PDI-P Tulangbawang.

Beberapa utusan kecamatan juga mengungkapkan bukti-bukti pelanggaran Pilbup tanggal 6 November lalu.

Setengah jam beraksi di depan kantor, massa yang terus bertambah itu dikomando masuk halaman kantor KPU. "Anggota KPU tidak ada satu pun yang keluar mendengarkan aspirasi kami," ujar Umar, lalu mengajak massa memasuki kantor.

Langkah mereka diadang 60 anggota Samapta Polres Tulangbawang. Dorong-mendorong pun terjadi. "Silakan kalau mau aksi, kami hanya bertugas mengamankan agar semua berjalan lancar," kata Kapolres Tulangbawang AKBP Suyono.

Kapolres menawarkan dialog 10 perwakilan massa dengan anggota KPU. Namun, korlap menolak. "Kami semuanya satu, masyarakat Tulangbawang. Jadi, biarkan kami semua masuk," ujar Umar.

Situasi memanas karena aparat tetap menahan. Massa pun merobohkan pagar Kantor KPU. Aksi mereda setelah mobil water cannon yang dikendarai Brimob maju dan siap-siap menyemprotkan air. Korlap kemudian menenangkan massa dan menyetujui dialog.

Usai beraksi di KPU, massa berunjuk rasa di Gedung DPRD. Hasil rapat dengan 11 anggota DPRD yang dipimpin unsur pimpinan, Made Paita dan Herman Artha, menelurkan lima kesepakatan, antara lain pertama, Dewan melalui Komisi A akan memanggil KPU, Panwasda, Polres, dan Kejaksaan Negeri Menggala, hari Selasa (12-11), untuk menyikapi pengaduan masyarakat tentang kecurangan pilbup.

Dalam pertemuan yang dihadiri kapolres dan Kasi Intel Kejari Andi Lazuardi itu terungkap pelanggaran berupa terbitnya kartu ganda. Kemudian politik uang, kekacauan proses administrasi pendataan mata pilih dan DPT. Terakhir, mobilisasi mesin birokrasi untuk memenangkan satu calon bupati.(lampungpost)

Senin, 12 November 2007

Keluarga Empat Lawang Bentuk Koperasi

BANDAR LAMPUNG (Berita Nasional) : Warga Empat Lawang di Lampung, yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Kabupaten Empat Lawang (IKKEL) Lampung, membentuk sebuah koperasi sebagai wadah pengembangan ekonomi.

Pembentukan koperasi itu berlansung di aula Poltabes Bandar Lampung, Minggu (10/11-07) siang. Rapat yang dipimpin Sekretaris Umum IKKEL Lampung Imron, dihadiri 33 dari 60 anggota.

Rapat pembentukan koperasi itu berlangsung seru. Anggota IKKEL yang hadir masing-masing melontarkan gagasan, saran, dan kritikan. Pimpinan rapat melontarkan rancangan usulan nama dan program koperasi. Dari para hadirin pun bermunculan usulan nama, jenis koperasi, dan program.

Setelah sempat terjadi beberapa silang pendapat tentang susunan pengurus, kemudian muncul usulan peserta dari Lampung Tengah, Abdul Madjid, agar pembentukan pengurus melalui Tim Formatur. Usulan ini langsung diterima secara bulat oleh forum.

Kemudian forum menyepakati Tim Formatur terdiri dari unsure-unsur kecamatan asal anggota masing-masing 2 orang, yakni: Pendopo Lintang, Muara Pinang, Lintang Kanan, Pasemah Airkeruh, Ulumusi, Talangpadang, dan Tebing Tinggi.

Perwakilan dari masing-masing kecamatan tersebut secara aklamasi memilih Abdul Madjid (Pendopo Lintang) sebagai ketua Tim Formatur. Tim yang dipimpin Abdul Madjid ini bertugas menyusun personil pengurus koperasi, yang diberi nama Koperasi Serba Usaha IKKEL Lampung.

Hasil rapat Tim Formatur yang berlangsung singkat ini, pengurus KSU IKKEL Lampung terdiri dari Dewan Pengawas, Pengurus, dan Badan Pemeriksa.

Badan Pengawas secara ex officio dijabat oleh pengurus IKKEL Lampung. Pengurus terdiri dari: Ketua Haris (Tebingtinggi), Sekretaris Sahil (Ulumusi), dan Bendahara Ulfa (Lintangkanan).

Setelah terpilih dan disahkan, petang itu juga Pengurus KSU IKKEL Lampung menyelenggarakan rapat pertama. Rapt pertama ini menghasilkan keputusan yang menetapkan setiap anggota KSU IKKEL Lampung dikenakan simpanan pokok sebesar Rp50.000, dan simpanan wajib yang dibayar tiap bulan Rp10.000.

Dan, dalam waktu dekat Pengurus akan menyusun program kerja dengan mengacu pada rancangan yang disampaikan oleh Pengurus IKKEL Lampung, yang telah dikoreksi dalam forum rapat.

Untuk membuktikan bahwa pembentukan koperasi ini berdasarkan niat baik dan dilandasi pula komitmen yang kuat, para anggota yang hadir hari itu juga menyetorkan simpanan pokok masing-masing Rp50.000, dan simpanan wajib Rp10.000 per bulan. Untuk simpanan wajib ini ada yang menyetor sebulan, ada yang sekaligus satu tahun, dan ada yang lima bulan.

Yang menggembirakan, hari itu Pengurus KSU IKKEL Lampung telah berhasil mendapatkan dana Rp15 juta lebih. Dana itu berasal dari simpanan pokok anggota, simpanan wajib, dan bantuan dari Ketua Umum IKKEL Lampung Kompol Drs. Taslim Chairuddin sebesar Rp4 juta.

Dengan terbentuknya koperasi ini diharapkan “Jemo Empatlawang” di Lampung dapat meningkatkan kesejahteraannya, mendapatkan modal usaha, dan dana sosial.(*)

Sabtu, 10 November 2007

Kasus Majalah Time Dinilai Langgar UU Pers

JAKARTA (Berita Nasional/ANTARA News - Anggota Dewan Pers, Leo Batubara menilai putusan Mahkamah Agung (MA) terhadap kasus majalah Time versus mantan Presiden Soeharto melanggar UU No 40/1999 tentang Pers dalam empat hal.
Leo menyampaikan hal tersebut dalam diskusi panel yang digelar oleh Koordinator Nasional Persatuan Wartawan Indonesia Reformasi (PWIR) berjudul "Mengurai Sumbat Kebebasan Pers pada Kasasi Mahkamah Agung" di Jakarta Media Center, Kebon Sirih, Jakarta, Jumat sore.
"Pertama, menurut UU Pers hasil investigasi Time Asia itu telah memenuhi kode etik jurnalistik sehingga tidak sepatutnya dihukum," kata Leo.
Denda sebesar Rp1 triliun yang dikenakan kepada Time juga disebut Leo melanggar pasal 18 ayat (2) UU Pers yang membatasi jumlah denda maksimal Rp500 juta.
Selain itu, hukuman yang dikenakan terhadap wartawan juga disebut Leo melanggar UU Pers karena pertanggungjawaban harusnya dilakukan secara "corporate".
"Bila pers salah, wartawan dilindungi dan perusahaan yang membayar ganti rugi," katanya.
Permintaan maaf yang diminta mantan Presiden Soeharto juga dinilai berlebihan karena seharusnya permintaan maaf hanya dimuat di media yang bersangkutan.
Pengacara majalah Time Asia Todung Mulya Lubis yang juga hadir dalam diskusi itu menekankan mengenai putusan yang dinilainya tanpa melalui pertimbangan hukum yang matang.
"Dari 35 halaman putusan MA yang menghebohkan itu, cuma ada 2,5 halaman pertimbangan hukum," kata Todung.
Ia kemudian membandingkan dengan kasus Harian Garuda di Medan pada tahun 1989 yang dituduh mencemarkan nama baik PT Anugerah Langkat Makmur.
Mahkamah Agung waktu itu memenangkan harian Garuda dengan pertimbangan hukum antara lain apa yang diberitakan pers tidak mesti kebenaran yang bersifat absolut dan MA menghormati mekanisme penyelesaian permasalahan akibat pemberitaan pers dengan menggunakan hak jawab.
"Jika membaca putusan kasus Garuda pertimbangan hukumnya cukup bernas, cukup panjang dan putusan itu merupakan `milestone` dari perkembangan pers di Indonesia," kata Todung.
Majalah Time sendiri sedang mengupayakan proses peninjauan kembali (PK) terhadap kasus tersebut dengan menghadirkan bukti (novum) baru.(*)

Selasa, 06 November 2007

Polisi Bidik Pidana Pencucian Uang Adelin Lis

JAKARTA (Berita Nasional/ANTARA News) - Penyidik Polri akan membidik kasus tindak pidana pencucian yang yang diduga dilakukan oleh Adelin Lis, terdakwa kasus pembalakan liar yang divonis bebas Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan, Senin (5/11).

"Polri akan mendukung upaya jaksa untuk mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung di samping akan melakukan penyidikan kasus pencucian uang terhadap Adelin Lis," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Sisno Adiwinoto di Jakarta, Selasa.

Namun, Sisno tidak menjelaskan lebih rinci soal dugaan pidana pencucian uang oleh Adelin Lis.

Sisno juga menyayangkan sikap hakim PN Medan yang tidak menggelar sidang di lokasi kejadian untuk melihat lokasi kerusakan hutan yang dilakukan oleh Adelin Lis.

Polri telah melakukan penyidikan optimal dan telah dapat membuktikan bahwa telah terjadi perusakan hutan. Ada fakta obyektif yang perlu dilihat, katanya.

Jaksa, kata Sisno, sebenarnya telah menyarankan agar hakim dalam memutus perkara perlu melihat fakta lapangan.

"Dengan tidak melihat fakta di lapangan itu, maka sidang tidak bisa berlangsung objektif, tidak jujur dan tidak adil," katanya menegaskan.

Ia mengharapkan agar instansi atau pihak lain perlu melakukan pengkajian yang mendalam atas putusan bebas Adelin Lis yang kontroversial itu.

Hakim, pada 5 November 2007 menjatuhkan vonis bebas kepada Adelin Lis karena tidak terbukti melakukan pembalakan liar.

Ia juga dinyatakan tidak terbukti menebang kayu di luar area rencana kerja tahunan yang didakwakan oleh penuntut umum.

Menurut Majelis Hakim, Adelin terbukti bersalah tidak menaati peraturan tebang pilih tanam Indonesia.

Namun, kesalahan itu bukan merupakan wilayah hukum pidana melainkan masalah administrasi sehingga yang patut menghukumnya adalah Menteri Kehutanan.

Sebelumnya, Jaksa menuntut Adelin dengan hukuman 10 tahun penjara, denda Rp1 miliar dan membayar kerugian negara Rp119,8 miliar.

Adelin sempat kabur ke luar negeri sebelum tertangkap di Beijing, China, pada 8 September 2006 saat mengurus perpanjangan paspor di KBRI Beijing. (*)

Sabtu, 03 November 2007

PT GMP Kejar Target 200 Ribu Ton Gula

GUNUNG BATIN (Berita Nasional) : Gubernur Lampung Drs. Sjahroeddin ZP memberikan dukungan penuh terhadap PT Gunung Madu Plantations untuk mengejar target 200 ribu ton gula tahun depan. Dilihat dari perkembangan usaha, stabilitas keamanan, dan kesejahteraan karyawan PT GMP dinilai yang terbaik di Lampung.

“Saya harapkan PT Gunung Madu Plantations tetap terdepan dalam industri gula di Lampung, baik produksi, kesehatan manajemen, dan kesejahteraan karyawannya,” kata Gubernur di hadapan pimpinan, staf, dan karyawan PT GMP, Selasa (30/10) malam, di GSG Perumahan I site Gunung Batin.

Program kemitraan yang dilaksanakan perusahaan ini, menurut Gubernur, merupakan program yang harus didukung oleh pemerintah dan masyarakat Lampung. Kemitraan merupakan salah satu bentuk kepedulian PT GMP terhadap masyarakat setempat untuk bersama-sama menikmati manisnya tebu.

Peran PT GMP bagi perputaran ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat setempat, juga mendapat pujian dari purnawirawan jenderal bintang tiga Polri itu. “Kontribusi PT GMP terhadap Provinsi Lampung bukan hanya dari pajak, para karyawan yang berbelanja setiap minggu ke Bandar Lampung juga memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Sjahroeddin ZP.
Pada kunjungan perdana di perusahaan gula tertua di Lampung ini, Gubernur menyampaikan terimakasihnya kepada PT Gunung Madu Plantions (GMP), yang memberikan bantuan sebuah mobil sedan Camry seharga Rp400 juta untuk kendaraan dinas (operasional) Pemerintah Provinsi Lampung.
Penyerahan mobil mewah tersebut dilakukan General Manager PT GMP Jimmy Maskun kepada Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. di halaman Kantor Gubernur, akhir Agustus tahun lalu.
"Kami sangat berterima kasih kepada PT GMP yang memberikan mobil berpelat merah dengan nomor polisi BE-1015-AZ. "Mobil ini digunakan operasional tamu-tamu penting Provinsi seperti menteri dan pejabat eselon setingkat lain," kata Sjachroedin Z.P.
Gubernur menyatakan salut atas respons yang begitu besar dari PT GMP. Sebab, PT GMP segera merespons surat Pemprov Lampung dan membantu pengadaan satu sedan Camry ini. Sebab, Pemprov kini memang tidak memungkinkan membeli kendaraan dinas."
Menurut Gubernur, Pemprov kini dilarang membeli mobil dinas kecuali ambulans dan mobil pemadam kebakaran. Selain juga, ada aturan yang sangat ketat untuk menge-dump mobil-mobil dinas ini.
"Sedangkan kini, kondisi mobil yang digunakan bagi tamu-tamu penting, sedan Volvo, sudah sangat tua. Sebab itu, kalau tamu banyak, Pemprov terpaksa menyewa mobil. Untung saja saat rapat gubernur se-Sumatera lalu, kami bisa menggunakan mobil Kijang yang belum dipakai," ujar Sjachroedin.
Jembatan Selat Sunda

Di hadapan pimpinan, staf, dan karyawan PT Gunung Madu Plantations yang bertatap muka dengannya di GSG Perumahan I, Gubernur memaparkan programnya membangun jembatan selat sunda yang bekerjasama dengan Pemprov Banten.

“Kehadiran Jembatan Selat Sunda (JSS) yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera akan sangat membantu karyawan PT Gunung Madu Plantations yang ingin pulau ke Jawa. Mereka tidak perlu lagi mengantri di Pelabuhan Bakauheni, karena sudah ada pilihan lain untuk menyeberang,” kata Gubernut Lampung Sjahroeddin ZP.

Pembangunan Jembatan Selat Sunda merupakan kesepakatan Pemprov Banten dan Lampung. Sebelumnya sempat muncul wacana membangun terowongan Selat Sunda. Namun setelah ada studi terbaru dari Wiratman & Associates, kedua gubernur sepakat membangun jembatan.

Adanya sarana penghubung alternatif ini akan sangat menguntungkan kedua provinsi, termasuk bagi provinsi di Sumatera lainnya. "Lancarnya sarana transportasi akan memudahkan hasil bumi dari Sumatera dibawa ke Pulau Jawa," katanya.

Dengan jembatan selat sunda, kata Gubernur, pengiriman gula Gunung Madu dari Lampung ke Pulau Jawa akan semakin lancar.

Jembatan yang akan dibangun 70 meter di atas permukaan laut dengan lebar 60 meter itu akan dibagi menjadi enam jalur. Masing-masing dua jalur untuk kereta api, kendaraan roda empat, dan roda dua.

"Sejauh ini investor yang siap menjadi penyandang dana adalah PT Arta Graha. Semoga investor lain, baik dalam maupun luar negeri bisa segera menyusul," kata Sjahroedin.

Ia juga menyampaikan keinginannya menjadikan Provinsi Lampung sebagai sentra bibit padi hibrida.

Hingga tahun 2007, benih hibrida yang telah disalurkan kepada petani sudah mencapai 1.340 ton dengan produksi beras hingga 420 ribu ton. Tahun 2009, ditargetkan produksi benih hibrida akan mencapai 3.000 ton, dengan produksi beras sebesar 880 ribu ton atau sekitar 20 persen dari target penambahan produksi beras nasional.

Benih padi hibrida hasil produksi Bernas sendiri memiliki keunggulan produksi dibanding benih lokal maupun hibrida lainnya. Berdasarkan hasil uji tanam di beberapa provinsi di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali dan NTT, rata-rata bibit hibrida mampu menghasilkan produksi 10,27 ton gabah per hektare.

Disambut Gembira

Kedatangan Gubernur Lampung di site PT Gunung Madu Plantations ini mendapat sambutan hangat dari tuan rumah. Grup Band Jassica D-7 kebanggaan perusahaan ini ditampilkan di GSG Perumahan I untuk memeriahkan acara pertemuan Gubernur dengan warga Gunung Madu. Beberapa penyanyi juga dihadirkan di sini.

“Malam ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi manajemen, karyawan dan keluarga besar PT Gunung Madu Plantations karena kehadiran Bapak di tengah-tengah keluarga besar PT GMP,” kata General Manager PT GMP H.M. Jimmy Mahshun mengawali sambutannya.

Kehadiran gubernur, kata Pak Jimmy melengkapi kebahagiaan seluruh pimpinan, staf, dan karyawan, setelah menyelesaikan tebang dan giling ke-30 dengan hasil yang paling tinggi selama 30 tahun masa tebang dan giling, yaitu 191.272,20 ton gula.

Menurut Pak Jimmy, tahun ini suasana yang lebih kondusif dan harmonis. Tenaga kerja dan sarana transport yang dikelola para kontraktor nampak lebih stabil dibanding tahun-tahun sebelumnya, keamanan juga lebih baik dan sama sekali tidak ada gejolak, sehingga penghasilan tenaga kerja sangat memadai.

“Mereka dapat menabung, sehingga uangnya dapat dibawa pulang untuk anak dan istrinya,” kata Pak Jimmy.

Program kemitraan dengan masyarakat sekitar yang dimulai dari tahun 2004 hingga sekarang menunjukkan angka yang positif. GMP memulai dari kurang lebih 300 ha, sekarang sudah mencapai 2.100 ha, papar Pak Jimmy kepada Gubernur.

“Dengan adanya kemitraan GMP dampak & manfaatnya sangat dapat dirasakan oleh para petani dan perusahaan,” tegasnya.

“Kami berharap keberadaan perusahaan semakin memberikan nilai tambah dan kontrbusi bagi lingkungan sekitar, provinsi Lampung khususnya dan secara nasional pada umumnya,” kata Pak Jimmy lagi.

Menurutnya, pembinaan karyawan dan keluarga di lingkungan site selalu menjadi perhatian manajemen. Hubungan antara manajemen dan serikat pekerja semakin serasi. Hubungan antara atasan dan bawsahan juga nampak semakin harmonis. Perusahaan juga selalu memikirkan peningkatan kesejahteraan bagi karyawan.

Selain itu perusahaan juga selalu memberikan pembinaan terhadap koperasi karyawan. Sebagai laporan, tahun 2007 ini Koperasi Gunung Madu mendapatkan Penghargaan Khusus yang diserahkan langsung oleh Presiden pada saat Hari Koperasi tgl. 12 Juli 2007 di Bali. Sampai saat ini jumlah anggotanya mendekati angkat 2000 orang, dengan total asset tercatat lebih dari Rp50 miliar.

“Di tahun yang akan datang, tantangan yang akan kami hadapi tidaklah ringan. Untuk itu kami segenap jajaran akan bekerja keras dan lebih konsisten untuk menghadapi hambatan dan tantangan. Kehadiran Bapak di tengah-tengah kami adalah suatu kehormatan dan mudah-mudahan akan menambah motivasi bagi kami untuk bekerja lebih giat,” kata Pak Jimmy mengakhiri sambutannya.

GMP Kembali Capai Produksi Tertinggi

GUNUNG BATIN (Berita Nasional) : PT Gunung Madu Plantations akhirnya lolos dari “lubang jarum” dampak kemarau tahun 2006. Produksi tahun ini yang ditargetkan 179.380 ton ternyata terealisasi 191.272,20 ton.

Pada awal buka tebang giling bulan April 2007 lalu, produksi gula PT Gunung Madu Plantations diprediksi menurun dibanding tahun lalu sebagai akibat kemarau panjang tahun 2006 yang berlanjut tahun 2007. Tahun 2006 lalu Perusahaan ini berhasil memproduksi gula sebanyak 189.716,50 ton.

Dengan hasil tebang giling tahun ini PT GMP kembali mengukir prestasi. Ini adalah rekor tertinggi sepanjang sejarah PT Gunung Madu Plantations.

“Kita bersyukur dan dapat berbesar hati, karena berhasil memecahkan rekor produksi, meningkatnya produktivitas gula (TSH) dan produktivitas tebu (TCH), serta menjadi yang terbaik di antara industri gula di Lampung dan nasional,” kata General Manager PT GMP H. Jimmy Mahshun pada acara syukuran di Guest House, 10 Oktober 2007.

Produksi gula yang dicapai tahun 2007 ini, berasal dari areal panen seluas 25.561,14 hektar, dengan tingkat produktivitas tebu 79,29 ton, produktivitas gula 7,49 ton, dan rendemen 9,43 persen. Produksi tebu sebanyak 2.026.710,39 ton.

Irigasi

Meningkatnya produksi tersebut, kata Pak Jimmy, selain karena penambahan luas areal kemitraan tebu rakyat, juga karena program irigasi yang dijalankan sepanjang musim.

Secara bertahap PT GMP sudah menambah mesin dan peralatan irigasi dengan maksud memperbesar volume tangkapan air, memperpanjang waktu penyimpanan, dan memperluas areal siraman.

Untuk sementara dapat disimpulkan bahwa irigasi teknis yang lebih intensif bisa mengurangi dampak kekeringan yang diakibatkan kemarau panjang. Dengan melihat pengalaman beberapa tahun terakhir, maka system irigasi yagn sedang digunakan sekarang perlu dijadikan standar prosedur yagn harus dikembangkan semaksimal mungkin.

Selain itu, kata Pak Jimmy, hasil tahun ini tentunya merupakan imbalan dari kerja keras dan keseriusan dalam menjalankan pekerjaan di masing-masing bagian.

Pak Jimmy menghargai kerjasama yang sudah terjalin selama ini. Namun, hal itu perlu dikembangkan dan diperluas ke semua bagian terkait. Ia juga mengajak seluruh staf dan karyawan untuk saling menghargai dan menghormati bagian atau kerabat kerja lainnya.

Efektivitas pemakaian zat pemacu kemasakan (ZPK) tahun ini, misalnya, semakin baik. Luas tanaman yagn disemprot juga bertambah. Tambahan pengelaman dan pengetahuan PT GMP tentang ripener telah mempertebal rasa percaya diri dalam merencanakan dan melaksankan program ZPK ini.

Di Divisi Harvesting, koordinasi dengan bagian-bagian terkait, seperti Tim Ripener, divisi, dan dan cane yard juga semakin terjalin baik, sehingga sebagian besar tanaman dapat ditebang dan diangkut pada waktu yang tepat.

Seluruh kegiatan tebang dan giling ke-30 PT GMP telah selesai dengan selamat, ditandai dengan keluarnya gula terakhir di bagian packing pada 12 Oktober, pukul 21.00 Jumat malam.

Gula terakhir tersebut merupakan hasil tebu terakhir yagn masuk ke pabrik tanggal 10 Oktober (Rabu). Sesuai tradisi di GMP, masuknya tebu terakhir ke pabrik ditandai dengan “ritual” penekanan tombol sirine oleh General Manager PT GMP H.M. Jimmy Mahshun.

Kamis, 01 November 2007

Tutup Tebang Giling PT GMP


MUSIM tebang-giling tahun 2007 PT Gunung Madu Plantations resmi berakhir. Hasil produksi tahun ini sangat menggembirakan, yakni 191.272 ton gula. Gubernur Lampung Drs. Sjahroedin ZP, mendapat kehormatan menandatangani karung gula terakhir sebagai tanda berakhirnya musim tebang dan giling tahun 2007.

Penandatanganan itu berlangsung di Guest House PT GMP, 30 Oktober 2007, disaksikan General Manager PT GMP H.M. Jimmy Mahshun.


Hadir pada acara itu anggota DPRD Provinsi Lampung: Syabirin Koenang, dan Gunadi Ibrahim. Hadir pula mantan Sekdaprov Ir. Rahmat Abdullah, Asisten II bidang Ekubang Junaidi Jaya, Kadis Perkebunan Ir. Masdulhaq, Kadis Kesbang Linmas Ir. Mundjidi Asmarantaka, Karo Human Muhjadi.

Dari PT GMP hadir pula Kepala Departemen R & D Ir. H. Koko Widyatmoko, Kadep SBF Ir. H. Gunamarwan, Kadep Factory Alexander Kesaulya, dan Kadep Plantations Ir.H. Sutarto.(amd)



(foto:sutanto/tawon)

Senin, 29 Oktober 2007

2 Kapal Perang Buatan Belanda Perkuat TNI-AL


SURABAYA (Berita Nasional/ANTARA News) - Dua kapal perang Republik Indonesia (KRI) kelas Van Speijk buatan Belanda, yakni KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dan KRI Ahmad Yani-351, kembali memperkuat TNI AL, khususnya untuk jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) setelah selesai dilakukan pergantian mesin ("repowering").

"Proses pergantian mesin untuk kedua KRI itu memakan waktu sekitar dua tahun di Jakarta. Sebelumnya TNI AL juga sudah merepowering dua kapal bekas Angkatan Laut Belanda, yakni KRI Karel Satsuit Tubun-356 dan KRI Oswaald Siahaan-354," kata Kadispen Koarmatim, Letkol laut (KH) Drs Toni Syaiful di Surabaya, Senin.

Ia mengemukakan dengan kembalinya kapal-kapal itu, Koarmatim mendapat kekuatan baru untuk lebih intensif melaksanakan tugas-tugas operasi militer untuk perang maupun nonperang, seperti pelayaran muhibah ke luar negeri serta memberikan bantuan kepada korban bencana alam.

"Kini KRI Ahmad Yani-351 dan KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 akan menunjukkan kehandalannya dengan dilibatkan dalam latihan perang puncak TNI AL bersandi, `Armada Jaya XXVII/2007".

Setelah Armada Jaya yang akan berakhir awal Desember mendatang, kedua kapal itu harus menjalani pelayaran muhibah ke Australia dengan misi untuk meningkatkan hubungan kedua negara dan angkatan lautnya," katanya.

Latihan Armada Jaya menjadi ajang pembuktian kapal perang yang memiliki panjang 113,42 meter yang dikenal tahan lama dalam berlayar.

Dalam ujian selama satu bulan penuh itu, kedua KRI itu akan melakukan berbagai manuver di laut, baik untuk melakukan serangan ke armada musuh maupun untuk bertahan dari serangan musuh.

"Selain permesinannya, sistem komunikasi, sistem radar serta sistem kesenjataan kapal itu juga sudah dimodernkan," katanya.

Sementara untuk KRI Karel Satsuit Tubun-356 kehandalannya sudah terbukti di lapangan dalam menegakkan kedaulatan dan hukum di wilayah perairan yurisdiksi nasional.

Prestasi yang ditunjukkan, antara lain melumpuhkan pembajakan terhadap kapal tanker milik PT Pertamina MT Pematang tahun 2004 lalu di perairan Pulau Berhala, sekitar 40 mil laut dari Belawan.

"Prestasi lainnya yang kedua adalah saat krisis Ambalat menghangat, KRI Karel Satsuit Tubun-356 ikut mengambil peran penting dalam menegakkan kedaulatan NKRI di sekitar perairan Laut Sulawesi itu," kata Kadispen. (*)

Sabtu, 27 Oktober 2007

Ikut Aliran Al-Qiyadah Al Islamiyah, Guru SMP Ditangkap

BANDAR LAMPUNG (Berita Nasional) : Seorang guru agama Islam sebuah SMP di Kota Bandar Lampung ditangkap polisi karena menjadi penganut ajaran Al-Qiyadah Al Islamiyah di Bandar Lampung. Dia diamankan di Poltabes Bandar Lampung, Jumat (26-10).
Oknum guru itu bernama Ahmadi Asikin (50), warga Jln. Ikan Bawal, Kampung Jualang, Telukbetung Selatan.
Polisi juga menahan penganur ajaran Al-Qiyadah Al Islamiyah bernama Mustafa (28), warga Kebon Jeruk, Kampung Sawah, Tanjungkarang Timur.
Kapoltabes Kombes Endang Sunjaya melalui Wakasat Intelkam AKP Albert Sihombing mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan tindakan mengumpulkan data-data terkait ajaran tersebut.
"Mereka kami ajak bicara di Intel. Untuk selanjutnya akan diproses di Reskrim. Karena ada keresahan dari warga masyarakat. Dan kami masih menunggu salinan fatwa MUI," kata Albert, usai meminta keterangan Mustafa dan Ahmadi.
Mustafa dan Ahmadi meyakini ajaran yang ada saat ini tidak menyimpang dari ajaran Allah. Mereka memaknai surat Almuzammil yang isinya bangun tengah malam untuk tahajud, pelajari Alquran dengan teliti, dan selamatkan teman. Jumlah pengikut di Bandar Lampung saat ini sekitar 50-an orang sejak tahun 2006 lalu.
Mereka meyakini ada nabi lain setelah Nabi Muhammad, yaitu Al Masih Al Maw'ud, putra Bangas yang bukan Arab (bangsa Ajam). "Dia sekarang ada di Jakarta," kata Mustafa, diamini Hamdani.
Mustafa, yang sehari-hari bekerja swasta, itu mengaku mendapat ajaran tersebut dari salah seorang rekannya, yang kini tidak pernah bertemu kembali. "Dari teman dan itu sepaham. Ada ajaran Nabi Isa, Nabi Muhammad, tapi kondisi kita semakin kacau. Korupsi merajalela, zina maksiat di mana-mana, narkoba, kejahatan membudaya. Apa itu yang disebut umat beragama," kata Mustafa yang mengaku medalami ajaran itu sejak Januari 2006.
Mustafa menjelaskan referensi pemahaman mereka didapat dari ajaran Alquran, dengan tujuan mengingatkan manusia. Kondisi zaman saat ini dianggap zaman jahiliah, yang masuk pada masa Makiah.
Terungkapnya kasus penganut aliran sesat tersebut bermula dari laporan warga Kelurahan Bumi Waras kepada Camat Telukbetung Selatan tentang adanya kegiatan aliran Al-Qayadah Al-Islamiyah di wilayah mereka.
Camat Telukbetung Selatan Haris Fadilah menjelaskan bahwa salah satu korbannya adalah anak seorang ketua RT di Kelurahan Bumi Waras yang menjadi koordinator lapangan (korlap) Jemaah Al-Qiyadah Al Islamiyah di Kelurahan Bumi Waras.(*)

Jumat, 26 Oktober 2007

Camat Sukabumi Terancam Dicopot

BANDAR LAMPUNG (Berita Nasional): Camat Sukabumi Rumbay Basri dinyatakan terbukti bersalah menyalahgunakan wewenang, yaitu tidak menyalurkan bantuan ketua RT. Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan Pemkot Bandar Lampung, Lampung kini sedang mempertimbangkan sanksi yang akan diberikan kepada Rumbay Basri.
Menurut Wakil Wali Kota Bandar Lampung Kherlani Tim Pembinaan yang terdiri dari Kepala Badan Pengawas Kota (Bawasko) dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) membuktikan Camat Sukabumi melakukan pelanggaran tersebut.
Kherlani menilai kasus ini sebagai tindakan yang sangat memalukan ini. Kherlani meminta seluruh camat dan aparatur Pemkot melaksanakan amanah membagikan hak orang lain. Baik itu hak antaraparatur maupun hak masyarakat yang sudah diamanatkan untuk dibagikan.
"Apalagi itu tunjangan operasional RT yang memang sudah wajib diberikan. Terlebih RT tidak memiliki gaji. Kalau sampai tunjangan RT Rp100 ribu per bulan masih juga diambil, itu namanya keterlaluan," kata Kherlani.
Tim Pemeriksa sudah merekomendasikan sanksi yang akan diberikan berupa pencopotan jabatan.
Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandar Lampung, Sudirman, mengatakan dia bersama Kepala Badan Pengawasan Kota (Bawasko) Meifina telah merampungkan hasil pemeriksaan Rumbay Basri terkait dugaan penyimpangan dana tunjangan ketua RT tersebut.
"Tadi kami membuat berita acara pemeriksaan (BAP). Hasilnya, memang terindikasi adanya penyimpangan dana tunjangan ketua RT yang dilakukan Camat tersebut. Kini, kami sedang membuat laporan hasil pemeriksaan (LHP) yang akan diteruskan kepada Sekretaris Kota (Sekkot)," kata Sudirman kepada Lampung Post, Selasa (23-10).
Walau terindikasi melakukan kesalahan, ujar Sudirman, pihaknya akan menyerahkan keputusan sanksi sesuai dengan PP No. 30/1980 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) kepada Wali Kota. "Kami hanya menyampaikan hasil pemeriksaan dan rekomendasi tingkat kesalahan yang bersangkutan," kata Sudirman.
Mengenai sanksi yang akan diberikan berupa pemecatan dari jabatan camat, Sudirman menjelaskan sanksi diserahkan sepenuhnya kepada kepala daerah atas saran dan rekomendasi Baperjakat dan tim pengawas.Wali Kota Bandar Lampung Eddy Sutrisno telah meminta secara lisan Kepala BKD dan Bawasko menindaklanjuti hasil laporan 21 ketua RT di Kelurahan Kalibalau Kencana, Sukabumi, yang sudah enam bulan tidak mendapatkan tunjangan operasional.

Kamis, 25 Oktober 2007

Gajah Liar Mengamuk di Tanggamus


ULUBELU (Berita Nasional): Sekawanan gajah liar kembali mengamuk dan merusak tiga rumah warga di Dusun Talangmadiun, Pekon Ulusemong, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Kawanan gajah liar yang dikenal sebagai kelompok Davit Chang berjumlah empat ekor itu, sampai hari Rabu (24/10-07) masih berada di sekitar Talangmadiun.
Pada siang hari, hewan yang dipanggil bujang tue ini berkeliaran di sekitar perkebunan warga dan menggasak sejumlah tanaman penduduk seperti kelapa, pisang, padi, tebu, dan jenis tanaman palawija lain.
Saat malam hari, kawanan gajah liar ini mulai berani mendatangi rumah-rumah warga yang berada di talang-talang yang letaknya berjauhan satu sama lain. Di pemukiman petani ini kawanan gajah liar mengobrak-abrik gubuk dan memakan habis persediaan padi dan beras milik petani.
Beruntung, kedatangan kawanan gajah liar ini sudah diketahui warga setelah terdeteksi melalui alat pelacak yang dipasang petugas BKSDA Bandar Lampung dan Taman Nasional Bukit Barisan di seekor gajah liar.
"Warga yang sudah mengatahui keberadaan gajah-gjah liar itu sudah mengungsi ke perkampungan pada siang harinya. Jadi, ketika kawanan itu menyatroni rumah, mereka hanya memakan habis beras dan gabah milik warga. Tentu saja dengan merusak rumah warga dahulu," kata Suroyo, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Ulu Belu.
Selain merusak tanaman dan perkebunan warga, kawanan gajah yang dikenal ganas dan sadistis ini juga membunuh hewan ternak warga seperti ayam, itik, kambing, dan binatang peliharaan anjing.Sejauh ini, yang bisa dilakukan warga adalah mengusir dengan menggunakan alat-alat sederhana, seperti membuat api unggun di setiap sudut desa, membunyikan meriam bambu yang dicampur karbit, membunyikan kentongan, dan lain sebagainya. "Tetapi, usaha warga itu tidak begitu berhasil. Saat warga lengah, kawanan gajah liar ini masuk perkampungan dan meneror warga," ujar Suroyo.(*)

MA Batalkan Putusan Pailit PT DI

JAKARTA (Berita Nasional) : Mahkamah Agung (MA) membatalkan putusan pailit terhadap PT Dirgantara Indonesia (DI) yang dikeluarkan Pengadilan Niaga (PN) Jakarta Pusat pada 4 September 2007. MA menyatakan mantan karyawan PT DI sebagai pemohon pailit tidak memiliki kedudukan hukum untuk menggugat pailit PT DI.
Menurut Ketua Majelis Hakim Agung yang memutus perkara tersebut, Mariana Sutadi, PT DI merupakan BUMN berbentuk persero yang modalnya terbagi atas sejumlah saham. Namun, saham PT DI seluruhnya dimiliki oleh negara yang diwakili oleh Menneg BUMN dan Menkeu. ''Karena itu, yang berhak menggugat pailit hanya Menkeu,'' kata Mariana di Jakarta, Rabu (24/10).
Surat keterangan dari Menteri Perindustrian bahwa PT DI bersama dengan beberapa BUMN lainnya, seperti Krakatau Steel, adalah aset industri vital nasional, menjadi tambahan pertimbangan MA. Dengan keluarnya putusan MA yang sekaligus membatalkan putusan PN Jakarta Pusat itu, semua aktivitas penilaian aset PT DI oleh kurator maupun rapat-rapat kreditor dihentikan.
Mariana menambahkan, MA baru memeriksa kedudukan hukum para pemohon pailit dan belum masuk pada substansi permohonan. ''Untuk apa diperiksa substansinya bila kedudukan hukumnya saja tak terpenuhi. Karena itu, bunyi keputusannya mengabulkan permohonan kasasi PT DI tanpa memeriksa materi,'' jelasnya.
Kendati tak jadi pailit, menurut Mariana, mantan karyawan PT DI masih mungkin menuntut hak pesangon melalui mekanisme gugatan lain. ''Masih terbuka lebar pintu untuk gugatan. Bisa melalui perdata, tapi yang paling baik adalah melalui mediasi.''
Atas putusan MA tersebut, Ketua Serikat Pekerja Forum Komunikasi Karyawan (SPFKK) PT DI, Arief Minardi, siap mengajukan peninjauan kembali (PK). ''Setelah berkas resmi diterima, kami akan mengajukan PK,'' katanya.
Sejak awal, kata Arief, SPFKK tak berniat memailitkan PT DI. Namun, karena PT DI selalu ingkar membayar sisa pensiun, pihaknya pun mengambil jalur hukum. ''Yang diputus MA kan membatalkan pailitnya, bukan nilai utangnya,'' jelas Arief.
Selain mengajukan PK, menurutnya, SPFKK bisa pula menuntut melalui jalur perdata. ''Kecuali sebelum mengajukan PK ada penyelesaian, karena pada intinya kami minta penyelesaian sisa uang pensiun segera dilakukan.'' Kuasa hukum mantan karyawan PT DI, Ratna Wening, menilai putusan MA itu sebagai putusan politis. ''Ini putusan politis karena banyak tekanan dari pemerintah,'' katanya.
Ratna kemudian menyebutkan bagaimana reaksi Menneg BUMN, Sofyan Djalil, maupun Wapres, Jusuf Kalla, yang menyayangkan putusan PN Jakarta Pusat saat itu. ''Kita akan koordinasi dulu. Upaya hukum akan terus dilakukan karena tujuan akhirnya adalah mengembalikan hak karyawan.''
Menanggapi rencana SPFKK mengajukan PK, Humas PT DI, Rakhendi Priyatna, mengatakan langkah itu sah saja dilakukan. Sepanjang ada peluang hukum, pihaknya tak akan menghalangi. ''PT DI harus tetap ada untuk memberi kontribusi bagi bangsa,'' katanya.Sementara, suasana di Kompleks PT DI di pintu II Bandara Hussein Sastranegara, Bandung, Rabu (24/10) petang berlangsung normal. Para karyawan di kantor maupun ruang produksi tetap bekerja seperti biasa. Demikian pula dengan proses maintenance pesawat. ''Saya sempat dengar putusan MA itu. Syukurlah, sehingga kami bisa lebih konsentrasi bekerja. Sejak awal kami yakin pailit itu akan dibatalkan,'' ujar seorang karyawan PT DI.

755 Ribu Nama Masuk Daftar Teroris

WASHINGTON (Berita Nasional) : Daftar pengawasan teroris AS telah mencakup lebih dari 755.000 nama dan terus bertambah, Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) AS mengatakan Rabu.Daftar itu meledak dari lebih sedikit dari 20 nama yang masuk sebelum serangan 11 September 2001 menjadi lebih dari 150.000 nama hanya beberapa bulan kemudian, setelah Pusat Skrining Teroris (TSC) didirikan pada Desember 2003 untuk mengawasi yang diduga teroris, menurut GAO, bagian penyelidikan non-partisan kongres.Mencakup yang diketahui sebagai nama samaran tersangka, 755.000 nama dalam daftar itu mulai Mei 2007 mewakili, pada kenyataannya, sekitar 300.000 orang, menurut perkiraan TSC.Ditugasi mengumpulkan data mengenai perorangan "yang diketahui atau pantas diduga akan menjadi atau telah terlibat dalam tindakan yang merupakan, persiapan untuk, membantu atau berkaitan dengan terorisme", TSC memperoleh informasinya dari Biro Penyelidik Federal (FBI) dan memberikannya terutama pada pihak berwenang imigrasi.Sejak 2003, daftar tersebut telah digunakan sekitar 53.000 kali untuk memilih orang-orang bagi kemungkinan ditangkap atau untuk mencegah mereka masuk negara itu, kata GAO.Lebih sering, bagaimanapun, orang yang namanya masuk dalam daftar itu karena alasan untuk berhati-hati hanya ditanyai dan dibebaskan, dan dibiarkan menghadapi kejengkelan yang sama setiap waktu mereka masuk negara itu, kata GAO.Meskipun ada tindakan pencegahan, ada terjadi kesalahan, katanya, dan menambahkan bahwa banyak tersangka telah dihentikan oleh pihak berwenang imigrasi pada saat kedatangan mereka di bandara AS ketika masuknya mereka dalam daftar TSC itu telah mencegah mereka naik pesawat mereka di tempat pertama itu.Melukiskan daftar itu sebagai "pasir apung" yang memerangkap orang yang tak bersalah demi keamanan, Uni Kebebasan Sipil Amerika (ACLU) telah minta pada kongres AS untuk turuntangan. "Berapa banyak lebih aman kita ketika pemerintah mengarahkan begitu banyak orang tak bersalah menjadi tersangka?," penasehat senior legislatif ACLU Timothy Sparapani mengatakan dalam satu pernyataan. (Antara,AFP)

Senin, 22 Oktober 2007

NU Tanggamus Diminta Dukung Fauzan

PRINGSEWU (Berita Nasional) : Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Tanggamus diimbau menggalang kekuatan untuk mendukung dan memenangkan pasangan Fauzan Sa’ie – A. B. Nugroho dalam pilkada yang akan digelar 15 Desember mendatang.
Himbauan itu datang pengurus DPC PKB Tanggamus Usman Mursyid. Partai ini merupakan kendaraan politik pasangan Fauzan Sa’ie – A.B. Nugroho dalam pencalonan mereka dalam pilkada Tanggamus akhir tahun ini.
Sekretaris karteker DPC PKB Tanggamus Usman Mursyid mengatalam PKB punya keterkaitan dengan NU, karena itu selayaknya warga NU mendukung keputusan tersebut..
Bagi anggota PKB yang tidak mematuhi keputusan partai dengan tidak ikut memenangkan pasangan Fauzan – Nugroho, menurut Usman Mursyid, pihaknya tidak segan-segan memberikan sanksi sampai ke tindakan pemecatan.
Pasangan tersebut disebut-sebut banyak didukung para tokoh ulama, pimpinan pondok pesantren (ponpes), para kiai, tokoh adat, pemuda dan masyarakat.
Surat Keputusan (SK) penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati Tanggamus dari DPP PKB bernomor 2596/DPP-02/IV/A.1/X/2007 telah ditandatangani Ketua Dewan Suro DPP PKB Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Muhyidin Arubusman, Wakil Ketua Umum Ali Maskur Musa dan Sekretaris Jendral (sekjen) DPP PKB A.C. Wahid.Untuk itu, bersama empat partai lainnya (PAN, PKPB, PBR dan Partai Demokrat) DPC PKB berupaya semaksimal mungkin memperjuangkan pasangan balonbup-wakil tersebut meraih kemenangan untuk memimpin Kabupaten Tanggamus periode 2008--2013.(*)

Pemanasan Global Akibat Ulah Manusia

PENELITIAN terakhir para ahli klimatologi di Amerika Serikat berhasil membuktikan bahwa pemanasan global terjadi karena Bumi menyerap lebih banyak energi Matahari daripada yang dilepas kembali ke ruang angkasa.
Kesimpulan ini diperoleh melalui model komputer yang mensimulasikan data-data iklim dari pengukuran suhu lautan. Bukti tersebut semakin menguatkan pendapat bahwa aktivitas manusia adalah penyebab pemanasan global.
Para peneliti mencoba menghitung selisih energi matahari yang diterima oleh atmosfer dengan yang dilepaskan kembali ke luar angkasa. Karena tidak dapat diukur langsung, para peneliti mengambil data dari lautan.
"Mengukur perubahan secara langsung sulit dilakukan, karena Anda harus mendeteksi variabel tertentu dari sekian banyak variabel," kata Gavin Smith, salah satu anggota tim peneliti dari NASA.
"Tapi kami tahu berapa besar energi yang diserap lautan dari pengukuran selama puluhan tahun melalui satelit maupun peralatan yang ditempatkan langsung. Didukung pemahaman kami tentang atmosfer, hasil pengolahan data memperlihatkan bahwa selama ini terjadi ketidakseimbangan di atmosfer," lanjutnya.
Caranya dengan memonitor suhu permukaan laut dari ribuan pelampung (buoys) yang tersebar di berbagai lokasi. Data-data yang diambil dari berbagai tempat dimasukkan dalam komputer dan merepresentasikan model iklim yang kompleks meliputi aktivitas atmosfer, laut, angin, arus, gas, dan zat pencemar lainnya.
Dari simulasi tersebut tampak bahwa atmosfer bumi menyerap energi 0,85 watt per meter persegi (secara keseluruhan setara dengan 7 triliun bola lampu 60 watt), lebih dari energi yang dilepaskan kembali. Penyebabnya adalah efek rumah kaca yang terbentuk oleh lapisan gas karbon dioksida. lapisan tersebut menyerap radiasi panas yang dipantulkan bumi yang seharusnya dilepaskan ke ruang angkasa.
Menurut Gavin Schmidt, butuh energi yang besar untuk menghasilkan perubahan di permukaan bumi. Meskipun demikian penyerapan energi telah berjalan dalam rentang waktu yang lama.Berdasarkan laporan Nasa, penyerapan energi sudah terlalu besar sehingga peningkatan suhu bumi sebesar setengah derajat celcius tidak dapat dicegah kecuali manusia menghentikan produksi gas rumah kaca.
Pandangan Skeptis
Tidak semua ahli sepakat dengan kesimpulan tersebut. Salah satunya adalah William Kininmonth, pimpinan pusat iklim nasional Australia dan anggota delegasi Australia dalam negosiasi perjanjian iklim PBB.
Menurutnya, terlalu banyak asumsi yang dipakai dalam simulasi komputer daripada data sesungguhnya. Oleh karena itu, sangat sulit untuk mengakui keakuratan hasil ketidakseimbangan energi dalam ukuran beberapa meter persegi.
Berbeda dengan Damian Wilson, manajer cuaca dan parameter radiasi di lembaga meteorologi Inggris yang lebih antusias dalam menanggapi hasil penelitian tersebut.
"Model komputer yang mengolah perubahan suhu di permukaan bumi adalah suatu kemajuan -- tapi bukan berarti hasil pembuktian tersebut benar lho," katanya.
"Paling tidak kita lebih yakin bahwa model tersebut bekerja dengan benar karena menghasilkan kesimpulan yang masuk akal," lanjutnya.
Sementara Jim Hansen, direktur Goddard Institute for Space Studies milik NASA di New York, sekaligus peneliti perubahan iklim, mengatakan temuan di atas patut mendapat perhatian. "Bila kita menunggu bukti-bukti perubahan iklim (dan tidak segera mengambil tindakan), mungkin kita akan terlambat," katanya.
"Tapi bila kita bertindak sejak sekarang untuk mencegah perubahan iklim, maka kita memberi waktu pada Bumi untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi."
Dalam papernya yang berjudul Climatic Change (v 68, p 269), Hansen mengatakan bahwa kenaikan suhu 1°C saja bisa memicu melelehnya lapisan es dunia. Proses ini bisa diawali dari Greenland yang bakal melepaskan armada gunung es-nya ke lautan sehingga permukaan laut akan naik menjadi beberapa meter.
Model iklim berbasis komputer berkembang pesat beberapa tahun terakhir. Akan tetapi masih terdapat masalah dalam memodelkan beberapa proses yang terjadi di atmosfer, khususnya perambatan panas di awan. Para ilmuwan masih berharap dapat memperoleh lebih banyak data dari lautan dan aerosol seperti debu, abu, tanah, dan partikel yang lain di atmosfer.

Rantis Brimob Tidak Sesuai Standar Keamanan

JAKARTA (Berita Nasional) : Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengungkapkan, 44 kendaraan taktis (rantis) lapis baja buatan Korea Selatan yang akan dipakai Korps Brimob Polri tidak dibuat oleh perusahaan yang berpengalaman dalam pembuatan kendaraan semi militer tapi oleh perusahaaan pembuat truk sampah.

Puluhan rantis yang dibiayai dengan kredit ekspor senilai Rp200 miliar itu tak memiliki standar keamanan yang maksimal sehingga bisa membahayakan keselamatan anggota Brimob saat bertugas di daerah konflik, kata Pane.

Ia mengatakan, Polri seharusnya mengacu kepada standar yang dipakai oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam pengadaan kendaraan semi militer dan militer.
"Standar NATO adalah jika rantis terkena bom bermaterikan TNT seberat enam kilogram maka personil yang ada di dalamnya bisa selamat. Hanya roda kendaraan yang hancur," katanya.

Sebanyak 44 rantis yang direncanakan untuk daerah konflik itu dibuat tak sesuai dengan standar NATO dan tak memiliki sertifikat darti NATO.

Rantis-rantis seharusnya mampu bertahan di segala medan dan memberikan jaminan keamaan saat terkena ledakan bom. Kendaraan ini tak menjamin keamanan penumpangnya karena terbuat dari lempeng baja tipis, ujarnya.

"Ada kawan saya di militer yang menyebut, rantis ini sebagai kaleng 'rombeng' (bekas) karena terbuat dari baja tipis," katanya menegaskan.

Polri seharusnya berkaca pada proyek yang sama tahun 2001 ketika membeli 20 rantis dari perusahaan sama.

"Dari 20 rantis itu, 19 unit di antaranya rusak karena tidak ada suku cadang dan susah dalam pemeliharaan. Selain itu, ada kelebihan pembayaran 161 ribu dolar saat pembelian di tahun 2001," ujarnya.

Ia mengaku khawatir jika 44 kendaraan itu nantinya dipakai untuk Brimob di daerah konflik karena bisa jadi banyak angota pasukan elit Polri itu menjadi korban tewas atau luka.

IPW juga menyakini bahwa kondisi rantis lapis baja buatan Korea Selatan itu adalah jelek dibandingkan dengan produk dalam negeri sebagaimana yang dipakai Polri saat ini yakni sekitar 100 unit rantis lapis baja.

Untuk itu, Kapolri Jenderal Pol Sutanto harus membatalkan proyek ini karena banyak terjadi kejanggalan dan harus berkaca pada proyek yang sama di tahun 2001.

"Kapolri perlu mengkaji ulang proyek ini agar korps Brimob dan anggotanya yang akan memakai kendaraan lapis baja ini tidak dirugikan saat bertugas di medan konflik," katanya. (Ant)

Jumat, 12 Oktober 2007

Aplikasi ZPK Tingkatkan Rendemen Gula PT GMP


GUNUNG BATIN (Berita Nasional) : Syukuran atas rampungnya rippener (aplikasi Zat Perangsang Kemasakan) masa tebang giling tahun 2007 berlangsung di hanggar Landasan Gumak PT Gunung Madu Plantations, 4 September lalu. Luas areal yang berhasil diaplikasi zat pemacu kemasakan (ZPK) tahun ini mencapai 22.350 hektare. Sementara tahun depan masih belum bisa dipastikan karena kemampuan pesawat masih jadi tanda tanya.

Acara yang berlangsung dengan suasana santai ini dihadiri General Manager PT GMP M. Moh. Jimmy Mahshun, Kadep R&D Ir.H. Koko Widyatmoko, Kadep Plantations Ir.H Sutarto, Kadep Factory Alex Kesaulya, Kadep SBF Ir.H. Gunamarwan, para staf PT Gunung Madu Plantations, sesepuh Satuan Udara Pertanian (Satudtani) Letkol (Pnb) Yudanardi, serta Tim Satudtani dibawah Komando Letkol. (Pnb) Paminto Bambang Pamungkas.

General Manager PT Gunung Madu Plantations H.M. Jimmy Mahshun dalam sambutannya mengatakan, penyemprotan udara zat pemacu kemasakan tebu (cane ripener) berlang­sung da­ri 5 Maret hingga 3 September ini ber­hasil mengaplikasi ZPK se­luas 22.350 ha atau 90 persen dari seluruh luas areal PT GMP.

Dalam enam bulan ini telah dila­kukan 944 sortie penyemprotan.. Artinya Pilot pesawat Pi­latus Poter melakukan landing-tak off sebanyak 944 kali dan ber­jalan de­ngan selamat.

Cuaca musim ini kebetulan sangat membantu, se­hingga kondisi tanaman tebu kita ma­sih layak untuk disemprot sekalipun bulan Agustus sudah berakhir. Pada musim-musim lalu biasanya mengakhiri penyemprotan lebih awal, karena hujan sudah sangat mi­nim dan mengakibatkan tanamannya kering, tidak layak lagi dilakukan pe­nyemprotan.

“Atas prestasi ini kami secara khusus menyampai­kan penghargaan yang setinggi-ting­gi­nya kepada seluruh tim aplikasi, baik para penerbang maupun tim apli­kasi pendukung mulai dari Landasan Gumak, Divisi 4 dan Landasan Divisi 6, juga para petugas flagmen yang me­nuntun lintasan terbang di la­pangan,” tambahnya.

General Manager PT GMP H.M. Jimmy Mahshun mengatakan dengan aplikasi ZPK PT GMP berhasil meningkatkan rendemen tebu rata-rata 10 persen. “Langkah maju ini harus diper­ta­hankan dan ditingkatkan agar pro­duksi gula bisa lebih baik lagi,” harap Pak Jimmy.

Lebih lanjut General Manager GMP mengungkapkan, bahwa kita se­dang menghadapi situasi sulit ter­kait dengan kelanjutan program kerja­sa­ma aplikasi dengan SUP di musim-mu­sim mendatang.

“Departemen Pertanian dan TNI-AU yang membawahi Satudtani se­dang menghadapi pilihan-pilihan yang dilematis untuk melanjutkan misi ini, karena kondisi kelaikan pesawat yang ada sudah semakin me­nurun,” kata Pak Jimmy.
Namun dengan upaya-upa­ya yang kita lakukan bersama se­te­lah program aplikasi 2007 ini selesai, tambahnya.

“Kita harus terus menjalin komu­nikasi yang intensif dan bekerja sama me­ngatasai masalah ini. Kami juga meng­ucapkan beribu-ribu terima ka­sih karena Pak Yudha seorang yang di­tua­kan Tim Satudtani mem­ban­tu dan mendukung kita,” kata Pak Jimmy.

Menurutnya, musim tebang-giling 2008 nanti, PT GMP akan me­manen varietas-varietas baru yang lebih banyak. Ini berarti perusahaan masih me­merlukan bantuan ZPK untuk meng­hasilkan rendemen yang lebih baik.

“Mudah-mudahan aplikasi di musim mendatang tetap terlaksana me­lalui kerjasama dengan Tim Satudtani. Ka­rena hasil gula yang kita peroleh sa­ngat besar artinya bagi pemerintah dalam mengejar sasaran swasemba­da gula di tahun 2009 nanti,” harap­nya.

Sebelum mengakhiri sambutan, Pak Jimmy memohon maaf bila pelayanan Peruashaan terhadap Tim Satudtani selama 6 bulan di GMP kurang memuaskan. ”Ka­mi juga mengucapkan selamat jalan, dan kembali ke pangkalan serta bertu­gas di kantornya masing-masing,” ucapnya.

Ia juga mengatakan, GMP masih akan terus mengandalkan Tim SUP untuk melaksanakan aplikasi ZPK pa­da musim-musim mendatang. Diharapkan komunikasi GMP dan Satudtani masih terjalin dengan manis, ma­sing-masing mempersiapkan se­cara lebih terperinci, termasuk kondisi pesawat dan perlengkapannya, pe­nyem­purnaan teknologi dan SDM di kedua belah pihak.

Lancar dan Aman

Sementara Letkol (P) Paminto me­­ra­sa bersyukur karena operasio­nal pekerjaan berat dan berisiko seki­tar 6 bulan itu berjalan dengan aman, selamat, dan lancar.
”Alhamdulillah, semua pekerjaan itu bisa berjalan de­ngan lancar dan selamat (zerro accident). Hal ini dapat terwujud berkat ker­jasama yang baik dari semua pihak baik secara langsung maupun tak lang­sung, serta disiplin dalam melak­sa­nakan standar operasional dan pro­sedur yang ketatm,” katanya.

Dari hasil evaluasi dan diskusi yang intensif selama penyemprotan berlangsung, masing-masing pihak telah merencanakan apa yang perlu dilakukan dan ditingkatkan untuk men­capai hasil yang lebih baik pada masa mendatang.

Dalam kesempatan ini Letkol (Pnb) Paminto menginformasikan kondisi pesawat. Menurut dia, kesiapan jam ter­bang engine pesawat Satudtani saat ini sudah sangat terbatas, bahkan da­pat dikatakan sudah mendekati tak layak pakai (critical point), sehingga ke­mungkinan hanya dapat melaksa­na­kan program penyemprotan hanya tahun depan saja.

“Kami selaku ope­rator pesawat di lapangan masih me­nunggu kebijakan pimpinan baik dari TNI AU maupun Departemen Perta­ni­an,” kata Letkol (Pnb) Paminto.

Letnan kolonel penerbangan yang biasa menjelajahi areal GMP de­ngan menyemprotkan ZPK itu meng­ungkapkan, perawatan overhoul engine, merupakan programnya sejak 2005.

Dan hal itu telah disepakati dan disetui pihak Gunung Madu. Namun hingga kini belum dapat terlaksana. Hal ini terkait dengan kebijakan antar­­pimpinan departemen pertanian yang berbeda yang mengakibatkan pelak­sanaan overhoul tertunda agak lama.

Pada syukuran ini, Pak Paminto juga mengungkapkan kebanggaan-nya sekaligus kepuasannya karena dapat menjalin kerjasama dengan se­luruh warga GMP.

Dari pengalaman Tim Satudtani bekerjasama dengan GMP mulai tahun 2003 hingga 2007 ini, telah ter­bangun suatu kerjasama tim yang se­makin solid dalam situasi yang sangat kondusif, sehingga dapat melaksanakan ope­rasi pener­bang­an dengan aman dan selamat ser­ta mampu mencapai zerro acci­den.

“Dari sisi penerbang-an tahun ini te­lah tercapai hasil produksi jam ter­bang tak kurang dari 395 jam, terdiri dari 944 kali pener-bangan dengan me­nyemprotkan 673.090 liter ZPK ser­ta luasan yang teraplikasi seluas 22.350 hektar,” ujar Letkol (Pnb) Panimto.

Pada kesempatan itu juga Tim Sa­tudtani akan fuul out kembali ke Home Base di Lanud Suryadarma Ka­lijati. “Untuk itu kami mohon pamit dan doa restu agar dapat tiba di tem­pat tujuan kami dengan aman, lancar dan selamat. Semoga... (sutanto)

Rabu, 10 Oktober 2007

Oknum Polisi Serang Pos Pol PP

KOTABUMI (Berita Nasional) : Berita anggota TNI menyerang markas polisi,itu sudah biasa. Tapi, kalau belasan oknum anggota polisi menyerang pos polisi pamong praja, ini jarang terjadi. Kasus ini terjadi di Kotabumi, Lampung Utara, Senin malam (8/10) sekitar pukul 23.00 WIB.
Belasan oknum anggota penegak hukum menyerbu pos Pol PP di Pemkab Lampung Utara. Akibatnya seorang polisi berpangkat bripda kena tusuk sangkur, dan satu anggota Pol PP babak belur.

Anggota polisi yang terluka dalam peristiwa memalukan itu adalah Bripda Reza. Ia kena tusuk sangkur di perut bagian kiri. Sampai hari Selasa (9/10), Resa masih terbaring di RSUAM Bandar Lampung. Sedangkan anggota Pol PP yang babak belur adalah Devi. Ia dirawat di RSU Ryacudu Kotabumi.

Peristiwa itu diduga dipicu keributan antara beberapa anggota polisi dan Satpol PP siang hari sebelumnya di Pemkab setempat. Keributan itu terjadi karena kesalahpahaman saat mereka mengatur antrean pemberian tali asih dari Pemkab kepada sejumlah elemen masyarakat.

Hari itu Pemkab Lampung Utara memberikan tali kasih kepada sejumlah elemen masyarakat setempat di aula Pemkab. Kegiatan itu dikawal aparat Satpol PP dan Polres Lampura. Saat itulah terjadi kesalahpahaman antar oknum berseragam itu. Dua anggota Polres Bripda Mark David dan Bripda Edo Miko A mengaku kena pukul sekelompok anggota Pol PP.

Sejumlah rekan Mark dan Edo yang berada di lokasi tidak terima atas perlakuan sejumlah oknum Satpol PP itu, sehingga terjadi cekcok mulut antaraparat. Mengatahui hal itu, pimpinan kedua belah pihak langsung mendamaikan, sehingga masalah tersebut dianggap selesai.

Diduga karena masih kecewa dan tidak terima atas kejadian siang itu, malam harinya, sekitar pukul 23.00, puluhan oknum anggota Polres Lampung Utara yang rata-rata berpangkat bripda berpakaian preman langsung mendatangi pos jaga Satpol PP di gerbang Pemkab Lampura. Saat itu terdapat 10-an anggota Pol. PP sedang piket.

Para oknum polisi berpakaian preman ini langsung menyerang dengan tangan kosong. Baku hantam pun tidak terhindari lagi. Akibatnya, Bripda Reza menderita luka tusuk dan Devi memar di kepala serta lecet di sejumlah tubuh pada peristiwa baku hantam massal yang terjadi sekitar setengah jam itu.

Setelah mengetahui rekan mereka di kedua belah pihak luka-luka, para oknum aparat ini secara mendadak mengakhiri perkelahian. Mereka kemudian membawa rekan masing-masing ke RSU Ryacudu Kotabumi.

Peristiwa itu sontak langsung membuat geger pimpinan kedua pihak. Polres Lampung Utara kemudian langsung mengamankan 29 orang oknum anggota yang diduga berasal dari satuan Samapta dan tiga di antaranya anggota Sat Intelkam Polres Lampura.

Mereka semuanya telah dibawa anggota Satuan Provos Polda Lampung guna menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut atas kejadian tersebut, ujar Kanit Pelayanan Penegak Disiplin (P3D) Polres Lampura Iptu Trisnadi, ketika dikonfirmasi di Mapolres setempat, kemarin.

Sementara itu, Kapolres Lampung Utara AKBP Asby Mahyuza, ketika ditanya soal upaya menyelesaikan persoalan tersebut, menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan jajaran Pemkab Lampung Utara. "Permasalahan ini bukan antarinstitusi, melainkan pribadi. Semua biaya pengobatan korban luka-luka ditanggung Pemkab. Kemudian para pelaku peristiwa itu akan diproses. Namun, sekali lagi tidak ada masalah lagi dalam ini. Anggota saya yang terlibat juga sedang diproses Provos Polda Lampung," ujar dia.

Senin, 08 Oktober 2007

Mengayun Langkah Ujudkan Impian


PAKUANRATU (Berita Nasional) Langkah menggapai impian memiliki pabrik sendiri kini telah diayun. Peletakan batu pertama pembangunan pabrik milik PT Pemukasakti Manisindah oleh Gubernur Lampung Sjahroeddin ZP, 6 September lalu, mengawali berdirinya sebuah pabrik gula di Kecamatan Pakuanratu, Kab. Way Kanan, Lampung.

Keberadaan PT PSMI ini akan membawa dampak positif bagi daerah ini dan masyarakatnya. Puluhan bahkan ratusan akan terserap sebagai tenaga kerja di perusahaan ini. Secara langsung roda perekonomian akan berputar dengan cepat, penghasilan penduduk pun akan meningkat.

Ini tak terlepas dari rencanan yang telah dirancang belasan tahun silam ketika cikal bakal PT PSMI yakni PT Teknik Umum didirikan dan membuka perkebunan tebu di daerah ini. Rencana pendirian PT PSMI terutama terinspirasi dari keberhasilan PT GMP yang sudah lebih dahulu membuktikan bahwa Lampung merupakan tempat yang cukup baik untuk pengembangan industri gula.

Pada awal berdiri pada tahun 1990, perusahaan bernama PT Teknik Umum, namun atas masukan dari para pemuka masyarakat dalam kaitannya dengan sejarah wilayah tempat pembangunan perkebunannya, maka diubah menjadi PT Pemukasakti Manisindah, disingkat PT PSMI.

Wilayah pencadangan lokasi yang disetujui oleh Gubernur adalah wilayah Kecamatan Pakuanratu dan sekitarnya dengan total luas 30.000 hektare. Dahulunya berada dalam wilayah administrative Kabupaten Lampung Utara, namun dengan terjadinya pemekaran wilayah, maka saat ini berada dalam wilayah Kabupaten Way Kanan.

Secara fisik, lokasi yang dicadangkan tidak sebaik lokasi perkebunan tebu yang sudah ada sebelumnya. Permukaan tanah PSMI lebih banyak bergelombang yang menyulitkan bagi operasional mesin-mesin pengolahan dengan tingkat kesuburan rendah yang membuat pihak perusahaan harus meningkatkan perlakuan dengan biaya yang agak tinggi.

Adanya berbagai kendala teknis, administrative dan infrastruktur, menyebabkan belum semua lahan dapat dikuasai dan ditanam. Luas minimal tanaman untuk sebuah pabrik gula yang efisien adalah antara 16.000 sampai 20.000 hektar, namun PSMI baru dapat menanam seluas 6.500 hektare termasuk sebagian diantaranya digunakan sebagai tanaman bibit. Hal inilah yang menjadi penyebab utama tertundanya rencana pendirian pabrik yang sangat diharapkan. Penggilingan tebu di pabrik gula lain (PG Bunga Mayang dan PT GMP) menjadi satu2nya pilihan yang sebenarnya sangat tidak efisien dan menimbulkan berbagai dampak sosial.

Dengan situasi usaha yang masih belum stabil, PT PSMI belum dapat meningkatkan produktivitas lahan yang mestinya bisa menyamai perkebunan tebu lainnya. Berbagai keterbatasan menyebabkan potensi lahan yang ada, belum dapat dimaksimalkan.

Meyakini bahwa kebutuhan gula nasional semakin meningkat, dan percaya akan dukungan yang akan diberikan oleh Pemerintah Provinsi Lampung maupun Kabupaten Way Kanan serta sudah cukup banyaknya tenaga kerja yang menggantungkan harapan terhadap perusahaan, maka manajemen PSMI berani mengambil langkah dengan membuat keputusan untuk tetap meneruskan usaha dengan membangun pabrik gula sendiri.

Pabrik yang akan dibangun diawali dengan kapasitas terkecil, yaitu 4.000 ton tebu giling per hari yang diharapkan dapat berkembang menjadi 6.000 atau 8.000 setelah adanya tambahan luas tanaman. Direncanakan pembangunan pabrik akan selesai dan mulai giling pada tahun 2009.

Sebagai salah satu tanggung jawab perusahaan dalam bidang Coorporate Social Responsibility, maka mulai tahun 2007 ini PSMI menawarkan program kemitraan tanaman tebu kepada masyarakat, program ini juga sekaligus diharapkan dapat memenuhi jumlah tebu yang akan digiling oleh pabrik. Sekitar 2.000-3.000 hektare lahan atas kepemilikan sekitar 1.000 penduduk telah dicatat sebagai potensi yang akan mengikuti program kemitraan.(amd)

Dengan beroperasinya pabrik gula PSMI pada tahun 2009 nanti, maka beberapa manfaat akan dapat diperoleh, yaitu:

Peningkatan produksi gula Lampung sekitar 40.000 sampai 50.000 ton
Peningkatan pendapatan negara dari sektor pajak (PPn, PPh, dll)
Peningkatan pendapatan masyarakat dari bagi hasil kemitraan
Peningkatan penyerapan tenaga kerja dari berbagai lapisan keahlian
Peningkatan kegiatan ekonomi di sekitar perkebunan, Way Kanan dan Lampung

Pengurus DPW PPP Lampung Dibekukan

BANDAR LAMPUNG (Berita Nasional) : Suasana politik di Lampung menyongsong pilgub 2009 nanti, sudah mulai memanas. Bahkan, suasana panas ini merembes masuk ke dalam tubuh partai. Setelah kepengurusan Partai Demokrat Lampung pimpinan Thomas Aris Riska yang dibekukan oleh Pengurus Pusat, kini giliran DPW PPP Lampung pimpinan Darwis Merawi.

Ketua DPP PPP Emron Pangkapi ditunjuk sebagai plt. Ketua DPW PPP Lampung, dan Wakil Sekjen DPP Rahman Yakub sebagai Plt. Sekretaris DPW. Keduanya mengemban tugas menyelenggarakan musyawarah wilayah luar biasa (Muswillub) dua bulan setelah penunjukan.

Keputusan itu diambil dalam rapat hari Jumat (5/10-07), di Jakarta. Rapat ini dihadiri 20 pengurus, termasuk Ketua Umum DPP PPP Surya Dharma Ali dan seluruh koordinator wilayah.

“Hasil rapat pengurus memutuskan membatalkan SK DPW Lampung dan sgera melaksanakan muswillub. Saat ini surat sedang dipersiapkan,” kata Sekjen DPP PPP Irgan Chairil Mahfidz.

Keputusan itu, katanya, diambil demi menjaga keutuhan dan kondisi partai tetap kondusif. Dia menjamin kondisi ini tidak akan mengganggu proses pilkada dan pilgub di Lampung, karena keputusan yang diambil adalah keputusan Pusat.

Dengan pembekuan itu, urusan Pilgub tidak lagi menjadi wewenang DPW dibawah kepemimpinan Darwis dan sekretarisnya Ariyanto Munawar.(*)

Sabtu, 06 Oktober 2007

TNI-AU Segera Bangun Pangkalan Radar di Saumlaki

Ambon (Berita Nusantara/ANTARA News) - TNI Angkatan Udara (AU) akan segera membangun pangkalan radar pengintai di Saumlaki, ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), mengingat sarana ini sangat dibutuhkan dan mendesak guna mengamankan kawasan pulau terluar yang ada di wilayah Indonesia Timur, terutama terhadap intervensi pihak luar.
"Pembangunan Radar pengintai di Saumlaki ini sudah sangat mendesak dan akan segera dilakukan," ujar Danlanud Pattimura Ambon, Kol (Pnb) Agus Munandar, seusai perayaan HUT TNI, di Ambon, Jumat.
Ia mengakui, survei dan penentuan lokasinya sudah selesai dilakukan dan telah dilaporkan ke pimpinan TNI-AU dan dalam waktu dekat ini akan segera dibangun.Khusus di wilayah Indonesia Timur selama ini hanya terdapat satu radar, yakni di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT), sedangkan Pangkalan Udara Pattimura di Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, selama ini hanya merupakan pendukung operasi.Selain di Saumlaki, radar pengintai juga akan dibangun di Merauke, Irian Jaya Barat.
Ia mengakui, secara kasat mata sulit mendeteksi masuknya pesawat asing, terutama yang sudah memiliki teknologi canggih karena Lanud belum sepenuhnya didukung sarana memadai terutama radar pengintai.
Berbagai kemungkinan, katanya, bisa saja terjadi, sehingga perlu langkah-langkah antisipasi termasuk penambahan sarana pendukung berupa radar pengintai.
"Selama ini kita menggunakan radar yang berada di Kupang dan jika ada pesawat yang terbangnya rendah dan tidak sesuai dengan jadwal terbang yang ada maka akan segera terdeteksi oleh radarnya," ujarnya seraya menambahkan selama ini kondisinya masih normal.(*)

Jumat, 05 Oktober 2007

45 Paket Proyek PU Menyalahi Peraturan

BLAMBANGAN UMPU (Berita Nasional) : Sebanyak 45 paket proyek Dinas PU dan Pertambangan Kabupaten Way Kanan dituding menyalahi peraturan. Proyek yang dibebankan pada anggaran APBD Perubahan itu, belum disetuji dan disahkan dalam paripurna Dewan.

Melihat telah seminggu dibukanya pendaftaran 45 paket proyek tersebut, anggota Dewan pun bereaksi. Mereka mengkritisi. Ketua Fraksi Gabungan Hamsah Aska, Kamis (4/10), menyayangkan hal itu bisa terjadi, apalagi ternyata pendaftaran itu berdasarkan nota rekomendasi persetujuan pimpinan Dewan.

Ini sangat aneh, jelas-jelas melanggar peraturan. Dana seluruh anggaran perubahannya saja belum disetujui untuk disahkan, tapi mengapa pendaftaran proyeknya sudah dibuka, ujarnya.

Jika sudah dilakukan inisiatif demikian, kata dia, untuk apalagi dilakukan sidan gparipurna pengesahan APBD Perubahan, karena itu hanya formalitas dan membuang waktu dan energi anggota Dewan saja, katanya.

Keppres No.80/2005 menyebutkan program dan proyek dapat dilaksanakan jika keadaan darurat dan mendsak. Seperti terjadi bencana alam, banjir, dan gempa serta musibah lainnya. Ini justru terkesan buru-buru dilakukan pendaftaran proyek. Sesuatu kegiatan yang diburu-buru tidak akan berhasil sempurna, kata dia.

Tidak hanya itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan Edi Rusdiyanto menemukan adanya pelaksanaan program proyek sudah selesai berjalan. Dana anggaran sudah digunakan sudah habis terpakai, tetapi pos mata anggaran itu baru dimasukkan dan dilakukan pembahasan pada anggaran APBD Perubahan.(*)

Senin, 01 Oktober 2007

Nelayan Diminta Ikut Jaga Lingkungan

BANDAR LAMPUNG (Berita Nasional): Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Lampung Untung Sugiyatno mengingatkan para nelayan di Teluk Lampung agar ikut menjaga lingkungan dengan tidak membuang bangkai ikan kerapu yang terkena virus ke laut.
"Kami sedang terus memantau perkembangan adanya laporan ikan kerapu budidaya nelayan di Lampung Selatan ada yang mati terserang virus," kata Untung Sugiyatno, di Bandar Lampung, Minggu (30-9).
"Dugaan virus tersebut muncul karena perubahan iklim. Sebab, semestinya kemarau total, tapi ada hujan sehingga ada perbedaan suhu yang membuat virus tersebut tumbuh," ujar Untung Sugiyatno.
Dugaan kedua adalah karena para petambak melakukan pembudidayaan atau pembesaran kelebihan (over) populasi, sehingga kepadatan itu bisa membuat ruang gerak ikan menjadi makin terbatasi.
Akibat serangan virus, ikan mengalami gangguan pada mata dan luka di bagian kulit, dan jalannya "oleng" serta bergerak miring-miring, jika tidak segera ditangani akan mati.
Menurut dia, guna mencegah berlanjut dan meluasnya serangan penyakit itu, para nelayan agar benar-benar memperhatikan teknik budi daya, lalu memperhatikan kebersihan lingkungan.
"Ikan kerapu termasuk sensitif terhadap kerusakan lingkungan, jadi kalau airnya tercemar maka akan menimbulkan banyak gangguan," katanya. Apalagi, kata Untung lagi, jika bangkai ikan yang mati terserang virus tadi dibuang ke air di sekitarnya akan bisa mempercepat penularan penyakit.
"Air yang kotor termasuk kontaminan yang bisa mempercepat penularan penyakit. Karena itu, jika ada ikan yang mati, bangkainya harus cepat diambil dan dibuang di tempat lain yang lebih aman," katanya.
Produksi ikan kerapu di Lampung per tahun mencapai 150 ribu ton, dengan harga mencapai Rp350 ribu sampai dengan Rp400 ribu per kilogram.
Sedangkan nelayan yang membesarkan ikan kerapu tersebar di sejumlah tempat di perairan Lampung. Namun ada juga pengusaha besar yang membuat keramba dengan mempekerjakan warga sekitar pantai.
Sementara petambak udang di Tanjung Putus pun meraup keuntungan karena dalam satu hektare bisa memanen 40 ton.
Prospek ikan kerapu dan udang di Lampung masih sangat bagus karena produksi di Indonesia baru tujuh persen dari konsumsi dunia dan saat ini tertinggi produksinya di Thailand.(*)

Penambang Emas Tewas Kehabisan Oksigen

BANDAR LAMPUNG (Berita Nasional) : Tiga pekerja tambang yang dikelola Koperasi Tambang Rakyat (KTR) di Pekon Putihdoh, Kecamatan Cukuh Balak, Tanggamus, tewas kehabisan oksigen, Sabtu (29-9) siang, sekitar pukul 11.30.

Para korban saat itu tengah bekerja di lubang yang berkedalaman sekitar 100 meter. Mereka ditemukan dalam keadaan lemas karena kehabisan oksigen. Para korban adalah Zidham (30), Nurul Wapi (23), dan Buzari (25), ketiganya warga Pekon Putihdoh.

Ketiga korban masuk ke lubang tersebut berempat dengan Ilham (25), tetapi Ihlam sempat keluar tak lama setelah mereka masuk. Ilham mengabarkan kepada pekerja lain di atas bahwa ketiga rekannya jatuh lemas.

Atas informasi itu beberapa pekerja membawa kain sarung masuk ke lubang itu mengeluarkan ketiga korban. Ternyata ketiganya sudah tewas.

Kasus itu dilaporkan kepada aparat kepolisian setempat. Warga bersama polisi kemudian membawa janazah warga Pekon Putihdoh tersebut ke puskesmas setempat untuk diperiksa.

Sarbini, seorang tokoh masyarakat, mengatakan, sejak tiga bulan lalu, di kawasan itu memang tidak pernah turun hujan. Ketiga korban berada di tempat itu karena memang ingin bekerja, tetapi belum diketahui apakah saat memasuki lubang yang dalam mereka menggunakan oksigen untuk bantuan pernapasan.

Sementara itu, Zuljai, pemilik areal tambang tersebut, mengatakan keempat orang itu bukan pekerja di tambang emas tersebut. Dia mengakui bahwa Ilham adalah keponakannya. Menurut Zuljai, lubang yang diperkirakan berkedalaman sekitar 100 meter tersebut sudah dua bulan ditinggalkan penambang. Mereka menggali lubang di tempat lain.

Dia mengaku tidak tahu mengapa empat orang tersebut, tiba-tiba berada di sana.(*)

Minggu, 30 September 2007

Warga Mengamuk, Acara Bupati Batal

PENDOPO LINTANG (Berita Nasional) : Dua orang bersenjata tajam menyerang Budi, salah satu pejabat Kabupaten Empat Lawang pada saat berlangsung acara Safari Ramadhan Bupati Empat Lawang Drs. Abdul Shobur, di sebuah masjid Desa Karang Tanding, Kecamatan Lintang Kanan, Jumat (28/9) malam.

Insiden yang nyaris merenggut nyawa pjs. Kadis Kesbanglinmas tersebut membuat para jamaah di masjid kalang kabut. Ada yang berusaha melindungi bupati dan para pejabat yang menyertainya, ada pula yang mengamankan kedua pelaku.

Akibat peristiwa itu Bupati Empat Lawang Drs. Abdul Shobur membatalkan acara Safari Ramadhan di desa tersebut. Sementara kedua pelaku kini berurusan dengan pihak berwajib setempat.

Laporan yang diperoleh koresponden Berita Nasional Bestari Suud dari Pendopo Lintang menyebutkan, para pelaku adalah dua bersaudara Fahrul bin Kohar dan Syaiful bin Kohar. Kedua orang ini mengincar Budi, pjs. Kadis Kesbanglinmas Kabupaten Empat Lawang.

Kedua pelaku adalah adik kandung dari Edwar bin Kohar, salah satu pejabat di Sekretariat Pemkab Empat Lawang. Pada acara Safari Ramadhan ini Edwar adalah tuan rumah untuk menjamu bupati dan rombongan. Diduga ada ucapan Budi, pjs. Kadis Kesbanglinmas yang menyinggung perasaan tuan rumah sehingga dua adik kandungnya mengamuk.

Bupati Empat Lawang Abdul Shobur ketika dihubungi menyatakan keprihatinannya atas insiden tersebut. Bupati juga belum bisa memberikan tanggapan apakah insiden itu bernuansa politis atau hanya ketersinggungan pribadi.

Kabupaten Empat Lawang beberapa bulan ke depan akan menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada). Salah satu kandidat calon adalah Abdul Shobur. Calon lain adalah Yulizar Dinoto, Antoni al Jufri, dan Jauhari Hora. (*)

Jumat, 28 September 2007

Irawady Diberhentikan Sementara

JAKARTA (Berita Nasional) : Komisi Yudisial memutuskan memberhentikan sementara keanggotaa Irawady di KY. Keputusan tersebut diambil usai digelar rapat pleno KY yang berlangsung selama hampir empat jam di kantor KY, Jalan Abdul Muis Jakarta Pusat, Kamis (27/9).
Keputusan tersebut berdasarkan pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Nomor 22/2004 tentang KY. Di sana disebutkan, apabila terhadap seorang anggota KY ada perintah penangkapan dengan penahanan, anggota KY tersebut diberhentikan sementara dari jabatannya.
‘’Ini sesuai juga dengan komitmen moral anggota KY yang telah diucapkan pada awal tugas,’’ ujar Ketua Busyro Muqoddas dalam keterangan pers usai rapat pleno. Pemberhentian sementara tersebut, lanjut dia, akan diusulkan kepada Presiden untuk mendapatkan pengesahan.
Rencananya, surat tersebut akan dikirimkan ke Presiden hari ini.Semua Komisioner KY, kecuali Irawady, hadir dalam keterangan pers tersebut. Mereka adalah Thahir Saimima, Zainal Arifin, Soekotjo Soeparto, Mustafa Abdullah, dan Chatamarrasjid. Hadir pula Sekjen KY Muzayyin Mahbub. Tidak hanya wartawan, namun, puluhan staf KY juga antusias menunggu penjelasan tentang kasus Irawady.
Busyro menjelaskan, hingga kemarin, pihaknya tidak pernah menunjuk pengacara untuk mendampingi Irawady. Selain itu, tidak ada satu pun anggota KY yang dihubungi oleh Irawady terkait uang yang diterimanya.
‘’Berita yang menyebutkan bahwa uang yang diterima Saudara Irawady akan dibagi-bagikan kepada anggota KY juga tidak benar,’’ tegas pria kelahiran Jogjakarta itu, sembari menyebutkan hal itu bertentangan dengan hasil rapat pleno KY tanggal 28 Agustus.
Terkait dengan surat tugas yang sering disebut-sebut Irawady, Busyro mengatakan, surat tersebut tidak ada hubungannya dengan proses pengadaan tanah. Surat tugas yang dimaksud adalah surat bernomor 37/GAS/P.KY/IX/2007 yang dikeluarkan pada 12 September.
Dalam surat tersebut, Irawady mendapat tugas sebagai koordinator untuk memberikan supervisi kepada Sekretaris Jenderal KY dalam melaksanakan kegiatan pengawasan dan penertiban di lingkungan Sekjen KY, yang meliputi tertib administrasi, anggaran, peralatan, perkantoran, disiplin kerja, dan kepegawaian.
Selain itu, berdasarkan pleno KY tanggal 28 Agutus, proses pembelian tanah menjadi tanggung jawab kesekjenan. ‘’Komisioner tidak diperkenankan terlibat di dalamnya,’’ tegasnya. Mantan Dekan Fakultas Hukum UII tersebut juga mengatakan, akan melakukan pemeriksaan internal terhadap tim pengadaan tanah yang diketuai oleh Kabag Perencanaan KY Priyono.
Selain itu, terhadap proses yang dilakukan KPK, KY berjanji akan bersikap kooperatif. Bahkan untuk kepentingan penyidikan, ruang kerja Irawady ditutup dan dikunci, untuk memastikan tidak ada yang berubah.
Sementara itu, kabar bahwa Irawady telah mengontak seorang professor di KY terkait uang yang diterimanya, langsung dibantah oleh Mustafa Abdullah. Dia yang bergelar professor mengatakan tidak pernah dihubungi oleh Irawady. ‘’Sama sekali tidak pernah. Bahkan saya kaget kenapa dia bicara begitu,’’ katanya dengan nada tinggi.
Pada bagian lain, Kejaksaan Agung (Kejagung) sepenuhnya menyerahkan pengusutan Irawady yang mantan jaksa, kepada KPK. Kejaksaan hanya mengharapkan, proses penyidikan Irawady dilaksanakan dengan mengadepankan asas praduga tak bersalah.
‘’Biarkan KPK yang melakukan penyelidikan dan penyidikan. Itu memang kewenangan KPK,’’ kata Kapuspenkum Kejagung Thomson Siagian saat ditemui di Gedung Kejagung. Menurut Thomson, penangkapan Irawady tidak akan mempengaruhi citra kejaksaan. Sebab, masuknya Irawady sebagai anggota Komisi Yudisial telah melalui proses seleksi ketat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tim seleksi tentunya mempertimbangkan kemampuan intelektual dan integritas Irawady semasa menjadi kandidat komisioner. ‘’Saya kira kejaksaan tidak berwenang mengomentari perilaku yang bersangkutan. Apalagi statusnya selaku mantan jaksa yang harus bertanggung jawab secara pribadi, bukan institusi lagi,’’ jelas Thomson.
Ditanya, apakah mengetahui latar belakang Irawady semasa berkarir di kejaksaan, Thomson menjawab, tidak. ‘’Ini kalau jaman-jaman dulu. Tentunya pimpinan sekarang nggak ada yang tahu,’’ kata Thomson. Dia juga tidak tahu jabatan terakhir yang disandang Irawady.(*)

Irawady Langsung Ditahan


JAKARTA (Berita Nasional) : Tertangkap basah menerima uang suap dari salah satu rekanan Komisi Yudisial sebesar Rp600 juta dan 30 ribu dolar AS, Irawady Joenoes, anggota Komisi Yudusial, akhirnya ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Tumpak Hatorangan Panggabean, Kamis (27/9) mengungkapkan, syarat pemeriksaan 1x24 jam seperti yang tertera dalam KUHAP telah terlampaui. Menurutnya, dilihat dari hasil pemeriksaan intensif, penyidik berkesimpulan bahwa terdapat bukti permulaan yang cukup bahwa dua tersangka telah melakukan tindak pidana korupsi berupa penyuapan.


‘’Untuk selanjutnya IJ (Irawady Joenoes, red) ditahan selama 20 hari di Rutan Mabes Polri. Begitu juga Freddy (rekanan KY, red), pun ditahan disitu,’’ ujarnya dalam keterangan persnya di Gedung KPK Kuningan.


Irawady, tambah Tumpak, dijerat dengan Pasal 5 ayat 2 jo Pasal 12 b jo Pasal 11 UU No 31 Tahun 1999 jo UU No 20 Tahun 2001 tentang Penberatasan Tindak Pidana Korupsi. Sedangkan pihak penyuap, Freddy dijerat dengan Pasal 5 ayat 1 butir a jo Pasal 13 UU yang sama.


‘’Penyidik KPK bekerja terus. Sore ini (kemarin, red) akan dilakukan penggeledahan untuk membuat perkara tersebut terang dan untuk mengumpulkan barang bukti sebanyak-banyaknya,’’ ujarnya. Penggeledahan di kantor Irawady di KY, rumah pribadinya di Jalan Rangu Raya No 21 Cinere, serta di kantor PT PS, Kamis (27/9) dilakukan.


Untuk memperjelas posisi kasus, ujar Tumpak lagi, KPK juga akan meminta keterangan pihak KY. Apakah ada indikasi keterlibatan KY sebagai institusi? ‘’Saya rasa tidak,’’ ujar Tumpak yang didampingi Direktur Penyelidikan KPK Ade Raharja.


Dikonfirmasi soal bantahan pihak Irawady, Tumpak menegaskan itu hanya sekedar dalih. ‘’KPK punya counter atas semua pernyataan mereka. Pihak yang diperiksa pasti punya alibi, tapi berdasarkan fakta dan data penyidik, semua bertentangan dengan apa yang dikatakan (mereka, red),’’ ujarnya tegas.


Di Mabes Polri Irawady dijebloskan ke blok A. Sebelum masuk ke dalam sel dia harus melalui prosedur seperti mengisi buku tahanan dan penggeledahan. ‘’Pokoknya tak boleh bawa HP ke dalam sel,’’ kata seseorang di lingkungan Bareskrim.


Irawady satu sel dengan Ayong, tersangka illegal logging yang kini tengah dibantarkan ke RS karena sakit. Letak sel yang tanpa AC, lemari es, dan tv itu bersebelahan dengan sel mantan Dirut Garuda Indra Setiawan dan mantan Menteri DKP Rokhmin Dahuri.(*)

Kamis, 27 September 2007

Mahasiswa Teknik dan Ekonomi Baku Hantam

BANDAR LAMPUNG (Berita Nasional) : Sejumlah mahasiwa Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Teknik (FT)Universitas Lampung terlibat tawuran di dalam kampus, Rabu (26/9). Akibat peristiwa ini Irfan Maulana dan Wahyu dari FE Unila mengalami luka-luka di wajah, sedangkan Harli robek di kepala.

Sampai tadi malam, ketiga mahasiswa masih dirawat di Rumah Sakit Advent, Bandar Lampung. Sementara itu, satu mahasiwa, Eko Surya Effendi, sedang dimintai keterangan oleh petugas Kepolisian Sektor Kedaton.

Tawuran yang melibatkan puluhan mahasiswa itu berawal dari aksi geber-geber (memainkan gas) sepeda motor sejumlah mahasiwa FT hari Selasa (25/9), sekitar pukul 19.00. Saat itu, mereka melewati gedung E Fakultas Ekonomi.Wahyu kemudian menegur mereka.

Teguran Wahyu membuat rombongan mahasiswa FT marah. “Lalu mereka perang mulut. Setelah ribu tbeberapa saat, mereka akhirnya damai,” ujar Rodi.

Namun, tanpa disangka Rabu malam sejumlah mahasiswa FT yang dipimpin Ave menyerang Wahyu yang sedang berada di Gedung A Fakultas Ekonomi. Tawuran pun tak dapat dihindari.(*)

Industri Gula dari Masa ke Masa


BANDAR LAMPUNG (Berita Nasional) : Dalam catatan sejarah, Indonesia pernah mengalami masa keemasan di bidang pergulaan. Tercatat pada era sebelum Perang Dunia II (1930 – 1940) Indonesia, khususnya Pulau Jawa menjadi salah satu penghasil gula terbesar di dunia, segaligus sebagai pengekspor gula terbesar kedua setelah Kuba.

Puncak produksi dicapai pada tahun 1931, dengan produksi sebesar 3 juta ton, sekitar 2 juta ton di antaranya diekspor. Tingkat produktivitas mencapai 14,8 ton gula per hectare, dari produktivitas tebu sebesar 130 ton per hectare.

Kemajuan yang mengesankan itu dicapai, antara lain karena adanya teknologi yang efektif dan adanya peraturan dan undang-undang kolonial yang sangat mengekploitasi petani tebu.

Namun, Perang Dunia II menghancurkan segala-galanya. Masa keemasan Indonesia sebagai produsen sekaligus pengekspor gula di dunia pun pudar kemudian sirna. Perang yang berkecamuk menghancurkan banyak pabrik gula di Pulau Jawa. Pertanian tebu juga terlantar. Ini terjadi pada periode tahun 1950 – 1970).

Produktivitas dan produksi gula terus merosot. Produktivitas tebu turun menjadi sekitar 80 – 90 ton tebu per hectare.

Industri gula masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, dan tanaman tebu masih diusahakan di atas tanah-tanah sawah petani yang disewa oleh pabrik gula.

Indonesia menjadi negara pengimpor gula sejak tahun 1967 karena produksi gula di dalam negeri tidak dapat memenuhi konsumsi yang terus meningkat.

Setelah tahun 1970, Pemerintah RI memutuskan untuk mengembangkan industri gula ke luar Pulau Jawa.

Hal itu dipacu oleh impor gula yang makin besar karena makin meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional dan bertambahnya jumlah penduduk. Impor pada awal tahun 1970-an mencapai 300.000 – 400.000 ton, sehingga memerlukan devisa yang cukup besar.

Pada kurun waktu yang sama tingkat produktivitas (jumlah produksi per satuan luas) terus menurun karena berbagai sebab yang makin kompleks. Kalaupun secara nasional masih dijumpai kenaikan produksi secara total. Hal ini disebabkan oleh makin luasnya pertanaman tebu dan bukan oleh karena membaiknya tingkat produktivitas. Kesenjangan antara produksi dan konsumsi gula di dalam negeri terus membesar.

Pemerintah menyadari konsekuensi dari situasi pergulaan seperti ini, sehingga mencanangkan pengembangan industri gula ke luar Jawa untuk meningkatkan produksi gula nasional. Karena keterbatasan dana, Pemerintah mengundang pihak swasta untuk ikut melaksanakan pengembangan industri gula ini.

Ajakan Pemerintah ini pertama kali direspon oleh PT Gunung Madu Plantations (GMP) yang didirikan tahun 1975 dengan status PMA dan memilih Provinsi Lampung untuk pengembangan industri gula yang dimaksud.

Industri Gula di Lampung

Diawali dengan berdirinya PT GMP di Lampung Tengah pada tahun 1975, Lampung membuktikan bahwa perkebunan tebu tidak hanya dapat dikembangkan di Pulau Jawa. Memang banyak sekali kendala pada tahun 70-80an tersebut, karena minimnya infrastruktur, rendahnya tingkat kesuburan lahan dan sangat terbatasnya tenaga ahli maupun tenaga terampil yang dapat diandalkan. Kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di Lampung Tengah, bahkan di wilayah kabupaten lainnya jauh lebih minim.

Tidak lama kemudian, setelah GMP mulai berhasil meningkatkan produktivitas, maka pemerintah pun ikut mengusahakan tebu di Lampung melalui BUMN PTPN VII yang mendirikan Pabrik Gula Bunga Mayang di Lampung Utara. Pihak swasta lebih bersemangat, dan berdirilah PT Gula Putih Mataram (Lampung Tengah), PT SIL dan PT ILP (Tulangbawang) serta PT Pemukasakti Manisindah (Lampung Utara/Way Kanan).

Perlahan tapi pasti, Lampung berhasil meningkatkan produksi gula mulai dari 17.000 ton pada tahun 1978 menjadi hampir 700.000 ton pada tahun 2005, yaitu sekitar 35%-40% dari produksi gula Indonesia. Dengan produksi seperti ini, Lampung kini berada pada urutan ke-2 penghasil gula setelah Jawa Timur.
Dengan adanya 6 perkebunan tebu dengan 5 pabrik gula (PT PSMI baru akan membangun pabrik), maka kontribusi terhadap perkembangan ekonomi di Lampung juga menjadi cukup besar. Tidak kurang dari 40.000 tenaga kerja dari berbagai tingkat keahlian telah dapat diserap, dan tidak kurang dari Rp500.000.000.000 sudah masuk ke kas negara dari sector pajak setiap tahunnya. Industri gula ini telah ikut memperbesar peredaran uang di Lampung maupun secara nasional dalam jumlah yang cukup berarti bagi perputaran kegiatan ekonomi.(amd)

Rabu, 26 September 2007

Pasca Bentrok TNI-Polri Ternate Kembali Tenang

TERNATE (Berita Nasional) : Suasana Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu (26/9) kembali tenang setelah ada kesempakatan antara pimpinan TNI dan Polri menjamin keamanan anggota TNI dan Polri yang bertugas menyusul bentrokan berdarah antara anggota TNI dan Polri di Ternate, Senin (24/9), yang menelan korban jiwa dan luka-luka.

Mulai Selasa siang (25/9), anggota polisi di Ternate, Maluku Utara, mulai melaksanakan tugas seperti biasa, setelah sejak Senin pagi semuanya ditarik masuk ke markas, menyusul terjadinya bentrokan.

Untuk menenangkan suasana Gubernur Maluku Utara Thaib Armaiyn menggelar rapat Muspida terbatas, yang dihadiri Kapolda Malut Brigjen Pol Drs Mustofa, Danrem 152 Babullah Ternate Kol Inf Torry Djohar Banguntoro, Danlanal Ternate Kol Laut P Sutrisno serta sejumlah perwira Polda dan Korem.
Rapat tersebut menyepakati bahwa polisi dan TNI mulai Selasa siang akan kembali melaksanakan tugas seperti biasa, Mereka diminta tidak perlu khawatir terkait dengan kasus bentrokan, karena pimpinan Polri dan TNI di Malut akan menjamin keamanan semuanya.
Selain itu, pada rapat tersebut disepakati bahwa mulai Selasa malam, anggota polisi dan TNI di Ternate akan melakukan patroli bersama. Patroli ini ditujukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah Ternate.
"Kasus penganiayaan kemarin yang mengakibatkan adanya korban meninggal dan terluka, akan diselidiki secara bersama dan kalau ditemukan pelakunya, baik itu oknum anggota polisi maupun oknum anggota TNI, akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," kata Irpolda Malut.
Adanya kesepakatan dalam rapat muspida terbatas tersebut, diharapkan kasus bentrok tidak lagi melebar dan mendorong munculnya aksi baru. Semua anggota polisi dan TNI di Malut diharapkan menahan diri dan kembali menjaga persatuan dan persaudaraan.
Sementara itu, Danrem 152 Babullah Kol Inf Torry Djohar Banguntoro mengatakan, kalau ada anggotanya yang mencoba melakukan penganiayaan atau penembakan kepada anggota polisi terkait dengan kasus lalu, maka yang bersangkutan akan ditindak tegas.
Bentrok anggota TNI dengan anggota polisi di Ternate itu sempat membuat suasana kota Ternate menjadi mencekam, karena dalam bentrok tersebut, ada korban jiwa, yakni dua anggota polisi tewas tertusuk senjata tajam serta empat anggota polisi dan dua angota TNI mengalami luka tembak dan luka tusuk senjata tajam.
Sejauh ini belum ada penjelasan resmi, baik dari Korem maupun Polda Malut mengenai latar belakang bentrok tersebut, namun sesuai informasi yang ada, penyebabnya dipicu oleh adanya pertengkaran antara oknum anggota polisi dengan oknum anggota TNI sehari sebelumnya (Minggu).(sumber: Antara News)

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Foto-Foto